Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh
Selamat pagi dan selamat berakhir pekan
Berita pagi ini diawali dengan Kurikulum 2013
Buku Kurikulum 2013 yang tak habisnya diperbincangkan masih menjadi topik terhangat di berbagai media. Masalah keterlambatanya sampai dengan kelanjutanya setelah terjadinya pergantian Mentri Pendidikan Kabinet Kerja baru-baru ini.
Sebagaimana berita yang admin kutip dari republikan online bahwa Anggota DPRD Palangka Raya, Kalimantan Tengah meminta sekolah di
daerah itu tidak menjual buku kurikulum 2013 (K13) kepada siswanya.
"Buku K13 dibagikan pada sekolah secara gratis
kepada siswa dan tidak ada istilah diperjualbelikan untuk kepentingan
pribadi," kata Ketua Komisi B DPRD Palangka Raya, Nenie A Lambung di
Palangka Raya, Sabtu (8/11).
Dia mengatakan, akan mendatangi sekolah jika menerima laporan dari orang tua siswa bahwa buku K13 diperjualbelikan.
"Saya minta kepada orang tua siswa bisa melaporkan dinas pendidikan
setempat apabila ada oknum guru yang berani memperjualbelikan buku K13
tersebut," kata politikus PDIP itu.
Nenie juga berharap peran kontrol dan pengawasan dari Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya bisa lebih maksimal.
Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Palangka
Raya, Norma Hikmah mengatakan, masih banyak sekolah yang belum menerima
buku pelajaran untuk K13.
"Saya berharap, setibanya buku K13 bisa langsung di antar ke setiap
sekolah-sekolah yang di Kota Palangka Raya tanpa harus menunggu lama
lagi," katanya.
Dia menegaskan, apabila ada salah satu guru di setiap sekolah yang
ada di daerah tersebut berani memperjualbelikan buku K13, maka tidak
akan segan menindak dengan tegas.
Menurut dia, karena jumlah buku yang akan dibagikan ke siswa
kemungkinan kurang, boleh digandakan dengan cara di fotokopi. Itu pun
biayanya diambil dari bantuan operasional sekolah (BOS), bukan
dibebankan kepada siswa.
Namun, lanjutnya, pengecualian jika siswa itu yang meminta sendiri mengeluarkan biaya untuk menggadakan buku K13.
"Sebelum itu sekolah yang harus mengupayakan menutupi kekurangan jumlah buku dengan cara difotokopi untuk siswanya," ujar Norma (sumber : republika online)
No comments:
Post a Comment