Sebagaimana diketahui bahwa kebudayaan adalah hasil cipta,
karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan mengalami perubahan dan
perkembangannya sejalan dengan perkembangan manusia itu. Perkembangan terebut
dimaksudkan untuk kepentingan manusia sendiri, karena kebudayaan diciptakan
oleh dan untuk manusia.
Budaya tercipta atau terwujud sebagai hasil dari interaksi
antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. manusia diciptakan
oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan dibekali akal pikiran sehingga mampu untuk
berkarya di muka bumi ini dan pada hakikatnya manusia merupakan khalifah di
atas bumi ini. Selain itu, manusia juga diberi kelebihan dalam hal akal,
kecerdasan, kemauan, dan daya khayal.
Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan
beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi berbeda dengan
kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif.
Karena kemampuannya beradaptasi secara aktif itu pula, manusia berhasil
menempatkan diri sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya di muka bumi dan
paling luas persebarannya memenuhi dunia.
Suatu masyarakat akan terus berupaya mengadakan proses
modernisasi pada berbagai bidang kehidupan, apakah aspek ekonomis, birokrasi,
pertahanan keamanan, dan bidang iptek, namun demikian, tidaklah luput dari
perhatian masyarakat tersebut untuk berupaya menelusuri, mengeksplorasi, dan
menggali serta menemukan unsur-unsur atau nilai-nilai kepribadian atau jati
diri sebagai masyarakat yang bermartabat.
Proses belajar budaya meliputi tiga hal, yaitu:
1) Proses Interelasi
Manusia terlahir dengan potensi bawaan; perasaan, hasrat,
nafsu, emosi dan seterusnya. Sepanjang hidupnya manusia menanamkan dalam
kepribadiannya hal-hal yang diperlukan dalam kehidupan. Individu berusaha
memenuhi hasrat dan motivasi dalam dirinya; beradaptasi, belajar dari alam dan
lingkungan sosial dan budayanya.
2) Proses Sosialisasi
Individu belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan
sesama, dari individu yang menduduki aneka peranan sosial. Sosialisasi berarti
proses belajr anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan
masyarakat di lingkungannya.
3) Proses Enkulturasi
Individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan
sikapnya dengan adat istiadat, sistem norma, dan peraturan-peraturan dalam
kebudayaannya. Pada awalnya manusia meniru, sesuai dengan perkembangan
kehidupan, ‘membaca’, menghayati, hingga menjadi pola tindakan.
Budaya mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Kebudayaan dari kelompok
sosial tidak secara komplit ditentukan oleh lingkungan fisik saja, namun
lingkungan tersebut memberikan peluang untuk terbentuk hingga berkembangnya
suatu budaya. Ada enam tahap perkembangan kebudayaan yang kita kenal secara umum
(mustofaabihamid.blogspot.com), yaitu:
1) Cultural Evolution
Prose evolusi dari suatu masyarakat dan kebudyaan dapat
dianalisa oleh seorang peneliti, seolah-olah dari dekat secara detail atau
dapat juga dipandang dari jauh hanya dengan memperhatikan perubahan-perubahan
yang besar saja. Proses evolusi sosial budaya yang dianalisa secara detail akan
membuka mata seorang peneliti untuk berbagi macam proses perubahan yang terjadi
dalam dinamuka kehidupan sehari-hari dalam setiap masyarakat di dunia.
2) Diffusion Process
Proses difusi ini terjadi karena adanya penyebaran dan
migrasi kelompok-kelompok manusia di muka bumi. Oleh karena itu, unsur-unsur
kebudayaan dan sejarah juga ikut menyebar. Salah satu bentuk difusi dibawa oleh
kelompok-kelompok yang bermigrasi. Namun bisa juga tanpa adanya migrasi, tetapi
karena ada individu-individu yang membawa unsur-unsur kebudayaan itu,
seperti para pedagang dan pelaut.
3) Aculturation Process
Proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan
suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu
kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan diolah ke dalam
kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu
sendiri.
4) Asimilation Process
Proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia
dengan latar kebudayaan yang berbeda-beda. Kemudian saling bergaul secara
intensif untuk waktu yang lama, sehingga kebudayaan golongan-golongan tadi
masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur-unsurnya
masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan yang campuran.
5) Innovation
Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan
sumber-sumber alam, energi dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan
penggunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem produksi,
dan dibuatnya produk-produk baru. Proses inovasi sangat erat kaitannya dengan
teknologi dan ekonomi. Dalam suatu penemuan baru biasanya membutuhkan proses
sosial yang panjang dan melalui dua tahap khusus yaitu dicovery dan invention.
6) Discovery dan Invention
Discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan
yang baru, baik berupa suatu alat baru, ide baru, yang diciptakan oleh individu
atau suatu rangkaian dari beberapa individu dalam masyarakat yang
bersangkutan. Discovery baru menjadi invention apabila masyarakat sudai
mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru itu.
Hal yang terpenting dalam proses pengembangan kebudayaan
adalah dengan adanya kontrol atau kendali terhadap perilaku reguler (yang
tampak) yang ditampilkan oleh para penganut kebudayaan. Karena tidak jarang
perilaku yang ditampilkan sangat bertolak belakang dengan budaya yang dianut di
dalam kelompok sosialnya. Yang diperlukan disini adalah kontrol sosial yang ada
di masyarakat, yang menjadi suatu ‘cambuk’ bagi komunitas yang menganut
kebudayaan tersebut. Sehingga mereka dapat memilah-milah, mana kebudayaan yang
sesuai dan man yang tidak sesuai (Effendi Ridwan dan Elly Malihah, 2007: 114).
Dengan semua potensi dan kemampuan yang dimiliki manusia,
maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Jika demikian, tentu ada hubungan
antara manusia dengan kebudayaan. Kebudayaan merupakan produk dari manusia,
manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada
karena manusi ayang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan
yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus ada selama ada manusia sebagai
pendukungnya (bukittingginews.com).
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan
dan lingkungan :
1) Phisival Environment, yaitu
lingkungan fisik menunjuk kepada lingkungan natural seperti flora, fauna,
iklim, dan sebagainya.
2) Cultural Social
Environment, meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisasinya
seperti norma-norma, adat istiadat , dan nilai-nilai.
3) Environmental Orientation
and Representation, mengacu pada persepsi dan kepercayan kognitif yang
berbeda-beda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.
4) Environmental Behaviordan
and Process, meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungan dalam
hubungan sosial.
5) Out Carries Product,
meliputi hasil tindakan manusia, seperti membangun rumah, komunitas, dan
sebagainya.
Jadi, kebudayaan yang berlaku dan berkembang dalam
lingkungan masyarakat tertentu akan berimplikasi terhadap pola tata kelakuan,
norma, nilai, dan aspek kehidupan lainnya yang menjadi ciri khaas suatu
masyarakat dengan masyarakat lainnya.
Kebudayaan yang telah ada dalam suatu lingkungan masyarakat
tidak mungkin terhindar dari kebudayaan yang berasal dari kelompok lainnya,
dikarenakan adanya kontak dan juga interaksi dia antara keduanya. Suatu
kelompok sosial akan mengadopsi suatu kebudayaan tertentu bilamana kebudayaan
tersebut berguna untuk mengatasi permasalah dan tuntutan yang ada saat itu.
Budaya terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman.
Perkembangan zaman akan mendorong terjadinya perubahan diberbagai bidang. Maka
dari itu mau tidak mau kebudayaan yang dianut suatu kelompok akan mengalami
pergeseran hingga perubahan.
Perubahan kebudayaan harus disertai dengan adanya kontrol
atau kendali terhadap perilaku masyarakat yang tampak dari pelaku kebudayan itu
sendiri. Jika budaya dan kebudayaan yang berkembang tidak disertai dengan
kontrol atau kendali maka kemungkinan yang akan terjadi adalah perilaku yang
ditampilkan akan bertolak belakang dengan budaya yang dianut suatu kelompok
sosial yang ada dalam masyarakat. Kontrol/kendali sosial yang ada di masyarakat
sehingga dapat memilah-milah mana kebudayaan yang sesuai dan mana yang tidak
sesuai.
0 comments :
Post a Comment