CARA MERAWAT TANAMAN
HIAS DENGAN BAIK
Cara Merawat Tanaman
Hias
Anggun, cantik, dan menarik adalah penampilan yang selalu
diharapkan dari tanaman hias sebagai penghias di dalam maupun di luar ruangan.
Oleh karena itu, tanaman membutuhkan perhatian ekstra dan perawatan yang
intensif agar tetap sehat dan berpenampilan menarik.
Tanaman sama seperti juga binatang peliharaan yang butuh
perhatian lebih, apabila kita benar-benar merawatnya dengan penuh perasaan,
maka tanaman pun akan membalas dengan menampilkan sosok yang sehat, cantik, dan
anggun sesuai yang diharapkan.
Di dalam merawat tanaman hias yang perlu dilakukan adalah
memeperhatikan penyiraman, pemangkasan, dan repotting. Dan tiga hal tadi juga
berlaku apabila kita ingin memperbanyak tanaman hias atau membudidaykannya. Cara
merawat tanaman hias harus pas, tidak boleh asal-asalan agar tanamannya bisa
tumbuh dengan sehat
v
Cara Penyiraman yang Baik
Peranan air pada tanaman hias sangat penting sebab air yang
membawa unsure-unsure makanan bagi tanaman melalui bulu-bulu akarnya. Unsure
hara yang dilarutkan dalam air bergerak dari akar menuju daun. Di dalam daun,
larutan ini bersama gas asam arang membentuk cadangan makanan yang selanjutnya
beredar ke seluruh bagian tanaman sehingga tanaman tidak layu dan pertanda
mengalami pertumbuhan. Air juga berguna 8ntuk mengontrol suhu waktu udara
panas.
Kehidupan tanaman sangat tergantung pada penyiraman,
khususnya tanaman dalam pot. Apabila penyiraman terlambat, maka tanaman akan
layu dan akhirnya mati karena penguapan dari sel-sel di dalam tanaman.
Sedangkan jika kelebihan penyiraman akan tidak baik juga, karena dapat
menyebabkan akar tidak dapat bernapas dan menjadi busuk.
Berbeda halnya apabila kita menanam tanaman langsung di
tanah terbuka, meskipun kekurangan air masih dapat bertahan sebab dalam tanah
masih banyak cadangan makanan dan air.
1. Kualitas Air
Dalam menggunakan air sebaiknya jangan sembarangan air,
sebab ada air yang membawa bibit penyakit sehingga dapat mengancam kelangsungan
hidup tanaman, seperti, air sungai yang belum dsapat dijamin kebersihannya.
Air yang baik kualitasnya adalah air sumur, karena
didalamnya mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan tanaman. Bila menggunakan
air hujan atau air ledeng sebaiknya didiamkan terlebih dahulu sekitar 12 – 14
jam, setelah itu baru bisa dipakai untuk penyiraman.
2. Kuantitas Air
Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore
hari. Ketika menyiram tanaman, usahkan mengenai semua bagian tanaman, terutama
daun-daunnya. Hal ini supaya tanaman kelihatan segar, dan sebaiknya menggunakan
semprotan agar air yang mengenai tanaman dapat berupa butiran-butiran halus
yang tidak merusak tanaman.
Banyaknya atau kuantitas air siraman bagi tanaman hias
tergantung pada jenis tanaman dan letak tanaman. Menurut jenis, ada tanaman
yang menyukai media basah dan juga semi basah. Sedangkan menurut letaknya, bila
diletakan di dalam ruangan tanaman tidak memmerlukan banyak air sebab di dalam
ruangan penguapannya sedikit dan bila diletakan di luar ruangan banyak
memerlukan air sebab di luar banyak terjadi penguapan.
v
Tanaman Harus Tetap Sehat
Tanaman yang di letakkan di ruangan,
sebaiknya setiap 2 atau 3 minggu sekali dikeluarkan, sebab tanaman juga butuh
menghirup udara yang segar dan letak pada tempat yang posisinya terkena sinar
matahari.
Tanaman dan
lingkungan sekitarnya harus tetap bersih, bekas penyiraman atau pemupukan
jangan berserakan, karena hal itu dapat mengundang penyakit.
v
Pemupukan Pada Tanaman
Berhubung setiap tanaman membutuhkan unsure hara yang
berbeda-beda antara jenis tanaman satu dengan yang lain maka dosis pemberian
pupuk pun berbeda-beda. Sesuaikan pemberian pupuk menurut dosis yang telah
ditentukan pada kemasan pupuk yang ada.
Contoh, pada tanaman adenium pupuk yang dibutuhkan hanya
sedikit. Sebaiknya gunakan pupuk Slow release dengan dosis rendah. Slow release
adalah jenis pupuk yang terbungkus dalam suatu lapisan pelindung dan larut
sedikit-sedikit apabila terkena siraman air.
Dengan demikian, tidak aka nada resiko over dosis.
v
Hama dan Penyakit
Hama : kutu daun, ulat, thrips, lalat putih, dan jamur
• Kutu
Daun, tanda-tandanya tanaman menjadi kerdil, daunnya kering atau menggulung,
daun dan batangnya lemah. Cara mengatasinya, singkirkan tanaman supaya tidak
menyerang tanaman lain, bersihkan daunnya dengan air hangat seminggu sekali dan
semprot dengan obat yang sesuai dengan jenis tanaman dan takaran.
• Ulat, tanda-tandanya daun berlubang dan
banyak kotoran ulat disekitarnya. Cara mengatasinya, musnahkan ulat dan
bersihkan tanaman dari gulma-gulma yang dapat mengundang ulat.
• Thrips, tanda-tandanya tanaman akan
mengalami kegagalan dalam membentuk bunga dan akhirnya rontok, bercak-bercak
pada daun, serta daun melepuh kemudian rontok. Cara mengatasinya, tanaman
bersihkan dengan air hangat, kemudian semprot daerah yang terkena hama dengan dengan
obat yang sesuai dengan jenisnya seminggu sekali.
• Lalat Putih, tanda-tandanya permukaan
baigian tas dan belakang menjadi hitam dan terdapat kerumunan semut. Lalat ini
meletakan telurnya diprtmukaan bawah daun. Cara mengatasinya, semut dimusnahkan,
kemudian tanaman dibersihkan dengan air sabun atau air hangat dan disemprot
dengan obat yang sesuai.
•Jamur,
tanda-tandanya tanaman kelihatan layu, mahkota rontok, pucuk daun keriting,
serta tangkai dan akar membusuk. Cara mengatasinya, bagian-bagian yang rusak
dibuang, kemudian media tanam diganti dengan komposisi yang tepat, dan
disemprot dengan obat yang sesuai dengan dengan tanaman.
v
Pemangkasan
Manfaat pemangkasan bagi tanaman hias sangat banyak sekali
dampaknya, diantaranya yaitu:
Agar cabang
tanaman beraturan sehingga mempercantik penampilan tanaman.
Pertumbuhan batang
dan bunga akan terlihat kompak.
Dapat memicu
munculnya bunga-bunga baru sehingga meningkatkan pesona tanaman.
Agar terhindar
dari hama dan penyakit, karena dapat memutus siklus hama.
v
Repotting
Repotting adalah penggantian media tanam, hal ini dilakukan
tentunya pada media tanam yang ada di dalam pot karena apabila tidak diganti
maka pertumbuhan tanam akan terhambat. Hal itu disebabkan karena kedia tanam
sudah terlalu masam atau akarnya yang sudah memenuhi pot.
Penggantian media tanam untuk tanaman tahunan dilakukan 9-12
bulan sekali, sedangkan untuk tanaman musiman dilakukan 3-4 bulan sekali. Waktu
penggantian media tanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari, apabila siang
hari lakukan ditempat yang teduh.
Lakukan langkah-langkah perawatan diatas dengan teratur dan
rutin, maka tanaman hias anda akan sehat, cantik dan menawan.
Selamat mencoba dan
semoga bermanfaat
0 comments :
Post a Comment