KIAT-KIAT MENJAGA PANDANGAN MATA
Mada adalah salah satu anugerah yang luar biasa yang telah
Allah berikan kepada kita Manusia, dengan mata kita bisa melihat keindahan
dunia, keanekaragaman isi dunia serta keelokan smua ciptanya-Nya. Dengan anugerah
ini, kita diberi kemudahan untuk memandang, apa saja yang ditangkap oleh lensa
mata kita, memilhat dan memandang smua yang indah-indah dan baik-baik bahkan
tidak bisa kita pungkiri sering kali mata kita gunakan untuk memandang yang
tidak baik, namun itulah manusia yang mempunyai sifat salah dan lupa sering
berbuat khilaf dan sebagainya.
Selalu mengingat
bahwasanya Allah selalu mengawasi perbuatanmnu, dan hendaknya engkau malu
kepada Allah tatkala bermaksiat kepadanya dengan mengumbar pandanganmu. Dimana
saja engkau berada Allah pasti mengawasimu. Tatkala engkau di kamar sendiri
dihadapan komputer, tatkala engkau sedang membuka internet, sedang membuka
lembaran-lembaran majalah.
Ingatlah bahwa
matamu akan menjadi saksi atas perbuatanmu pada hari kiamat. Janganlah engkau
jadikan matamu sebagai saksi bahwa engkau telah memandang hal yang haram, namun
jadikanlah dia sebagai saksi bahwasanya engkau menundukkan pandanganmu karena
Allah
Ingatlah ada
malaikat yang mengawasimu dan mencatat seluruh perbuatanmu. Jangan sampai
malaikat mencatat bahwa engkau telah memandang wanita yang tidak halal bagimu.
Malulah engkau kepada malaikat tersebut. Dan lebih malu lagi kepad Allah.
Ingatlah bahwa
bumi yang engkau pijak tatkala engkau mengumbar pandanganmu juga akan menjadi
saksi atas perbuatanmu.
Ingatlah akan buah
dan faedah-faedah dari menjaga pandangan. Berkata Mujahid, “Menundukkan
pandangan dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah menimbulkan kecintaan kepada
Allah”. Yakinlah jika engkau menahan pandanganmu maka Allah akan menambah
cahaya imanmu, dan engkau akan semakin bisa merasakan kenikmatan beribadah
kepada Allah. Shalatmu akan bisa lebih khusyuk.
Seorang ulama yang
masyhur, Ibnul Qayyim pun memberikan nasihat yang sangat berharga: “Allah
Subhanahu wa ta’ala telah menjadikan mata itu sebagai cerminan hati. Apabila
seorang hamba telah mampu meredam pandangan matanya, berarti hatinya telah
mampu meredam gejolak syahwat dan ambisinya. Apabila matanya jelalatan, hatinya
juga akan liar mengumbar syahwat…”
Mujahid berkata,
“Ketika seorang perempuan datang menuju seorang laki-laki maka setan duduk di
atas kepalanya lalu menjadikan perempuan tersebut menarik bagi laki-laki yang
memandangnya. Sedangkan ketika seorang perempuan berjalan membelakangi
laki-laki maka setan duduk di pantatnya lalu menjadikannya menarik bagi
laki-laki yang memandangnya” (Tafsir Qurthubi 12/227).
“Artinya :
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman hendaklah mereka menahan
pandangannya dan memelihara kemaluannya yang demikian itu adalah lebih suci
bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
Katakanlah kepada wanita yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan
memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannnya kecuali
yang (biasa) nampak daripadanya dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung
ke dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka
atau ayah mereka atau ayah suami mereka atau putera-putera mereka atau
putera-putera suami mereka” [An-Nu ; 30-31]
0 comments :
Post a Comment