Upaya menguak perbedaan antara pria dan
wanita sudah sejak lama menjadi daya tarik tersendiri di kalangan para
ahli psikologi, khususnya mereka yang bergerak dalam bidang psikologi
diferensial. Tidak diragukan lagi, berdasarkan pengamatan awam maupun
hasil riset menunjukkan bahwa di antara kedua makhluk yang berbeda jenis
ini memiliki perbedaan, dilihat secara fisik maupun psikis.
Hasil studi terbaru yang dilakukan
Ingalhalikar et al. (2013) terhadap 949 partisipan anak muda usia 8-22
tahun menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tentang konektivitas otak
antara pria dan wanita. Penelitian ini menggunakan Diffusion Tensor Imaging (DTI)
yaitu teknik pencitraan yang dapat mengungkap struktur kehidupan otak,
mampu melacak dan menyoroti jalur serat yang menghubungkan daerah otak
yang berbeda.
Dari 428 pria yang diteliti, para
peneliti menemukan bahwa koneksi dalam otak kaum pria lebih bergerak di
antara bagian depan dan belakang dalam belahan otak yang sama (inter-hemispheric connectivity).
Pergerakan koneksi dari belakang ke depan ini diyakini sebagai
aktivitas otak yang menghubungkan persepsi dengan tindakan. Hal ini
memberi penjelasan kepada kita bahwa kaum pria memiliki kelebihan dalam
keterampilan motorik dan keterampilan spatial (tilikan ruang)
dibandingkan kaum wanita.
Sementara, dari 521 wanita yang menjadi
partisipan dalam studi ini, para peneliti mencatat bahwa koneksi dalam
otak wanita lebih banyak bergerak di antara kedua belahan otak (intra-hemispheric connectivity).
Jalinan komunikasi di antara kedua belahan otak ini dipercaya sebagai
aktivitas otak yang menghubungkan intuisi dengan analisis. Hal ini
memberikan penjelasan bahwa kaum wanita memiliki kelebihan dalam
kemampuan memori dan keterampilan kognisi-sosial.
Para peneliti pun menemukan bahwa hanya
terdapat sedikit perbedaan konektivitas otak antara pria dan wanita,
sebelum usia 13 tahun. Perbedaan pola konektivitas otak yang sangat
mencolok terjadi pada usia 14-17 tahun, yang dipicu oleh masa pubertas
dan 17 tahun ke atas. Ruben Gur, salah seorang anggota dalam penelitian
ini mengatakan:
“…. Peta koneksi ini tidak hanya
membantu kita lebih memahami tentang perbedaan bagaimana pria dan wanita
berpikir, tetapi juga memberi kita pemahaman yang lebih tentang akar
dari gangguan neurologis, terkait dengan jenis kelamin. “
Beberapa studi terdahulu telah
menunjukkan adanya perbedaan di otak antara pria dan wanita, tetapi
studi tentang kabel saraf yang menghubungkan daerah-daerah di seluruh
otak yang dikaitkan dengan keterampilan kognitif, dan dengan melibatkan
populasi yang besar tampaknya baru kali ini terjadi.
0 comments :
Post a Comment