CONTOH MAKALAH MANAJEMEN TENTANG "MANAJEMEN PENDIDIKAN"

Written By putrajunio on Saturday, February 1, 2014 | 5:22 AM








BAB I
PENDAHULUAN

Manajemen Pendidikan merupakan suatu cabang ilmu yang usianya relative masih muda sehingga tidaklah aneh apabila banyak yang tidak mengenal. Istilah lama yang sering adalah administrasi. Mengapa kedua istilah tersebut dikacaukan? Sebetulnya pengertian kedua istilah ini tidak sama persis. Istilah administrasi lebih cenderung menunjuk pada pekerjaan tulis menulis.
Kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) masyarakat bangsa tersebut. Kualitas SDM tergantung pada tingkat pendidikan masing-masing individu pembentuk bangsa. Pendidikan yang visioner, memiliki misi yang jelas akan menghasilkan keluaran yang berkualitas. Dari sanalah pentingnya manajemen dalam pendidikan diterapkan. Manajemen pendidikan untuk saat ini merupakan hal yang harus diprioritaskan untuk kelangsungan pendidikan sehingga menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Kenyataan yang ada, sekarang ini banyak institusi pendidikan yang belum memiliki manajemen yang bagus dalam pengelolaan pendidikannya. Manajemen yang digunakan masih konvensional, sehingga kurang bisa menjawab tantangan zaman dan terkesan tertinggal dari modernitas. Hal ini mengakibatkan sasaran-sasaran ideal pendidikan yang seharusnya biasa dipenuhi ternyata tidak bisa diwujudkan. Parahnya terkadang para pengelola pendidikan tidak menyadari akan hal itu. Oleh karena itu, tulisan ini akan sedikit mengulas tentang pengertian, ruang lingkup dan fungsi manajemen pendidikan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
Manajemen Pendidikan adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Muljani A.Muhadi :
Manajemen adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai suatu tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien.
Jadi 3 unsur penting dari manajemen :
1.      usaha kerjasama
2.      oleh dua orang atau lebih
3.      untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

B.     RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN
      1.      Ruang Lingkup Menurut Wilayah Kerja.
Sistem Pendidikan di Negara Republik Indonesia adalah sistem sentralisasi. Kebijaksanaan pendidikan dilakukan oleh pemerintah pusat yang berkedudukan di Jakarta sebagai ibukota negara.
Ruang lingkup manajemen pendidikan dipisahkan menjadi :
a.       Manajemen Pendidikan Seluruh Negara, yaitu manajemen pendidikan untuk urusan nasional.
b.      Manajemen Pendidikan Satu Propinsi, yaitu manajemen pendidikan yang meliputi wilayah kerja satu propinsi yang pelaksanaanya dibantu lebih lanjut oleh petugas manajemen pendidikan di kabupaten dan kecamatan.
c.       Manajemen Pendidikan Satu Propinsi, yaitu manajemen pendidikan yang meliputi wilayah kerja satu kabupaten/kota, meliputi semua urusan pendidikan memuat jenjang dan jenis.
d.      Manajemen Pendidikan Satu Unit Kerja, yaitu manajemen dititikberatkan pada satu unit kerja yang langsung menangani pekerjaan mendidik.
e.       Manajemen Kelas, yaitu suatu kesatuan kegiatan yang terkecil dalam usaha pendidikan yang justru merupakan “dapur inti” dari seluruh jenis manajemen pendidikan.
      2.      Ruang Lingkup Menurut Objek Garapan
Yang dimaksud dengan objek garapan manajemen pendidikan adalah semua jenis kegiatan manajemen yang secara langsung terlibat dalam kegiatan mendidik.
Sekurang-kurangnya ada 8 (delapan) objek garapan, yaitu :
a.       Manajemen siswa
b.      Manajemen personil sekolah
c.       Manajemen kurikulum
d.      Manajemen sarana atau material
e.       Manajemen tatalaksana pendidikan atau ketatausahaan sekolah
f.       Manajemen pembiayaan atau manajemen anggaran
g.      Manajemen lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi pendidikan
h.      Manajemen gabungan masyarakat atau komunikasi pendidikan
      3.      Menurut Fungsi atau Urutan Kegiatan
Fungsi manajemen :
·         Merencanakan
·         Mengorganisasikan
·         Mengarahkan
·         Mengkoordinasikan
·         Mengkomunikasikan
·         Mengawasi atau mengevaluasi
      4.      Menurut Pelaksana
Terakhir, ruang lingkup manajemen pendidikan ditinjau dari pelaksanaan. banyak orang mengira bahwa yang bertanggungjawab melaksanakan manajemen pendidikan hanyalah kepala sekolah dan staf tata usaha. Pandangan seperti itu tentu saja keliru. Manajemen adlah suatu kegiatan yang sifatnya melayani.
Dalam lingkungan kelas, guru adalah administrator. Guru harus mengerjakan kegiatan manajemen. Di lingkungan sekolah, kepala sekolah adalah administrator. Dengan pengertian bahwa manajemen adalah pengelolaan, manajemen, maka Kepala Sekolah bertindak sebagai manajer di sekolah yang dipimpinnya.
Selain para administrator di sekolah masih ada lagi pelaksana manajemen pendidikan yaitu orang-orang yang bekerja di kantor-kantor pendidikan dn pusat-pusat latihan atau kursus.
 
C.     URAIAN TENTANG FUNGSI MANAJEMEN
      1.      Perencanaan
a.       Pengertian
Perencanaan yaitu suatu proses mempersiapkan serangkaian keputusan untuk mengambil tindakan di masa yang akan datang.
Perencanaan dapat ditinjau dari dua hal yaitu menurut luas sempitnya masalah yang akan diselesaikan yang dapat berarti pula menurut dekat jauhnya mencapai tujuan dan menurut jangka waktu penyelesaian.
b.      Mengapa Ada Perencanaan?
Beberapa manfaat adanya perencanaan :
·         Menghasilkan rencan yang dapat dijadikan kerangka kerja dan pedoman penyelesaian.
·         Rencana menentukan proses yang paling efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
·         Dengan adanya rencana setiap langkah dapat diukur atau dibandingkan dengan hasil yang seharusnya dicapai.
·         Mencegah pemborosan uang, tenaga, dan waktu.
·         Mempersempit kemungkinan timbulnya gangguan atau hambatan.
c.       Cara Melakukan Perencanaan
·         Perencanaan harus dijabarkan dari tujuan yang telah ditetapkan dan dirumuskan secara jelas.
·         Perencanaan tidak perlu muluk-muluk, tetapi sederhana saja, realistic, praktis hingga dapat dilaksakan.
·         Dijabarkan secara terperinci, memuat uraian kegiatan dan urutan atau rangkaian tindakan .
·         Diupayakan agar memiliki fleksibilitas, sehingga memungkinkan untuk dimodifikasi.
·         Ada petunjuk mengenai urgensi dan atau tingkat kepentingan untuk bagian bidang atau kegiatan.
·         Disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya pemanfaatan segala sumber yang ada sehingga efisien dalam tenaga, biaya, waktu.
·         Diusahakan agar tidak terdapat duplikasi pelaksanaan.
           2.      Pengorganisasian
a.       Pengertian
Pengorganisasian yaitu usaha bersama oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan mendayagunakan sumber-sumber yang ada agar dicapai hasil yang efektif dan efisien.
b.      Mengapa Perlu Pengorganisasian?
Beberapa manfaat adanya pengorganisasian :
·         Antara bidang yang satu dengan bidang yang lain dapat diketahui batas-batasnya.
·         Dengan penugasan yang jelas terhadap orang-orangnya masing-masing mengetahui wewenang dan kewajibanya.
·         Dengan digambarkannya unit-unit kegiatan dalam sebuah instruktur organisasi dapat diketahui hubungan vertical dan horizontal, baik dalam jalur structural maupun jalur fungsional.
c.       Cara Pengorganisasian
·         Memiliki tujuan yang jelas yang dipahami dan diterima oleh seluruh anggota sehingga dalam organisasi tersebut hanya terdapat satu kesatuan arah.
·         Memiliki strukktur organisasi yang :
ü  Menggambarkan adanya satu perintah, adanya keseimbangan tugas, wewenang dan tanggungjawab.
ü  Sederhana agar mempermudah jalur dan tidak terlalu banyak orang yang terlibat dalam tanggung jawab.
ü  Semua terbagi habis sehingga tidak satupun kegiatan yang tidak tertangani, sebaiknya tidak ada satu kegiatan yang mendapat penanganan rangkap.
            3.      Pengarahan
a.       Pengertian
Pengarahan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pimpinan untuk memberikan penjelasan, petunjuk serta bimbingan kepada orang-orang yang menjadi bawahanya sebelum dan selama melaksanakan tugas.
b.      Mengapa Perlu Pengarahan?
Pengarahan yang dilakukan sebelum memulai bekerja berguna untuk menekankan hal-hal yang perlu ditangani, urusan prioritas , prosedur kerja dan lain-lainya agar pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan efisien.
c.       Cara Pengarahan
·         Mengadakan orientasi sebelum seseorang memulai melaksanakan tugas untuk mengenal tempat, situasi, tugas, alat-alat kerja, kawan dan sebagainya.
·         Memberikan petunjik dan penjelasan mengenai pekerjaan yang akan dilakukan dengan secara lisan maupun tertulis.
·         Memberikan kesempatan untuk berpatisipasi berupa pemberian sumbangan pikiran demi peningkatan usaha bersama.
·         Mengikut sertakan pegawai dalam membuat perencanaan.
·         Memberikan nasuhat apabila seorang pegawai mengalami kesulitan dalam melaksakan tugas.
           4.     Pengkoordinasian
a.       Pengertian
Pengkoordinasian adalah suatu usaha yang dilakukan pimpinan untuk mengatur, menyatukan, menserasikan, mengintegrasikan semua kegiatan yang dilakukan oleh bawahan.
b.      Mengapa Perlu Pengkoordinasian?
·         Diperoleh kekuatan yang menyatu dan integral sehingga gerak organisasi bisa harmonis dan saling menunjang dan tercapai hasil secara efektif dan efisien.
·         Tidak terdapat kesimpang-siuran kegiatan baik dalam bentuk, arah dan waktu pelaksaan kerja.
·         Tidak terdapat konkurensi antar bagian dan sebaliknya terjalin hubungan yang sehat dan saling membantu.
c.       Cara Pengkoordinasian
·         Menciptakan kondisi rukunantar pegawai (lebih baik lagi disertai keluarga) agar dalam lembaga kerja para pegawai merasa seperti dengan kerabat.
·         Membiasakan adanya kerja saling membantu.
·         Mengadakan pertemuan berkala untuk membicarakan kemajuan kerja, kesulitan, pengajuan atau gagasan dsb.
·         Memberikan contoh kerjasama dengan pimpinan sekolah lain atau dengan lembaga-lembaga lain sedemikian rupa rukun dan tampak adanya nilai keuntungan sehingga staf sekolah yang lain merasa ingin meniru.
           5.      Pengkomunikasian atau Komunikasi
a.       Pengertian
Komunikasi adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pimpinan lembaga untuk meyebarluaskan informasi yang terjadi di dalam maupun hal-hal di luar lembaga yang ada kaitannya dengan kelancaran tugas mencapai tujuan bersama.
b.      Mengapa Perlu Komunikasi?
Komunikasi erat hubungannya dengan usaha pengarahan dan pengkoordinasian, karena komunikasi yang baik bukan hanya terjadi satu arah dari atasan, tetapi juga datang dari bawah ke atas atau antar kawan kerja.
c.       Cara Komunikasi
·         Memberi pengumuman yang ditempel di papan pengumuman atau secar lisan pada waktu rapat atau upacara bendera.
·         Dengan menerbitkan bulletin yang memuat informasi baik yang bersifat “berita keluarga” maupun kedinasan.
·         Dengan pertemuan rutin yang bersifat kekeluargaan maupun kedinasan.
            6.      Pengawasan
a.       Pengertian
Pengawasan adalah usaha pimpinan untuk mengetahui semua hal yang menyangkut pelaksanaan kerja, khususnya untuk mengetahui kelancaran kerja para pegawai dalam melakukan tugas mencapai tujuan.
b.      Mengapa Perlu Pengawasan?
Pengawasan perlu dilakukan agar jalanya pelaksanaan kerja dapat diketahui tingkat penyampaianyake tujuan agar tidak terjadi penyimpangan.
c.       Cara Mengadakan Pengawasan
·         Pengerjaan pengawasan tidak boleh dilakukan sebagai pekerjaan semata-mata tetapi harus terbuka dan terang-terangan.
·         Dilakukan terhadap semua bawahan, tidak pilih-pilih.
·         Harus objektif, tidak disertai rasa sentiment pribadi.
·         Dilakukan bukan hanya dengan pengamatan melalui mata, tetapi juga dengan indera-indera yang lain.
·         Menggunakan catatan secermat mungkin agar data terkumpul dengan lengkap.
·         Jika ternyata ada penyimpangan, harus segera ditangani.




BAB III
KESIMPULAN

Dari pengertian diatas, manajemen pendidikan merupakan suatu proses untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan, laboratorium, dsb untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan.  
Tujuan pendidikan sebagaimana tertuang pada UU Nomor 2 tahun 1989 pasal 4, antara lain dirumuskan : "Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan".
Sasaran pendidikan secara makro sebagaimana yang terdapat dalam lembaga-lembaga pendidikan dapat diklasifikasikan pada beberapa hal, antara lain akuisisi pengetahuan (sasaran kognitif), pengembangan keterampilan/kemampuan (sasaran motorik) dan pembentukan sikap (sasaran afektif). Salah satu sasaran yang dapat diukur untuk sasaran kognitif adalah nilai hasil akhir belajar (NEM) dan perankingan sebagai implikasi dari NEM. Untuk sasaran motorik, terkait dengan apa yang telah dihasilkan oleh siswa, sedangkan untuk sasaran afektif, terkait dengan perubahan sikap/perilaku siswa setelah proses belajar mengajar. Oleh karena itu, pendidikan pun memerlukan adanya manajemen pendidikan yang berupaya mengkoordinasikan semua elemen pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagaimana pada manajemen secara umum, manajemen pendidikan meliputi empat hal pokok, yaitu perencanaan pendidikan, pengorganisasian pendidikan, penggiatan pendidikan, dan pengendalian atau pengawasan pendidikan.

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

Ditulis Oleh : putrajunio ~ The Secret Blog

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul CONTOH MAKALAH MANAJEMEN TENTANG "MANAJEMEN PENDIDIKAN" yang ditulis oleh The Secret Blog yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Blog, Updated at: 5:22 AM

0 comments :

Post a Comment

The Secret Blog © 2014. All Rights Reserved.
SEOCIPS Areasatu