Pengertian pengalaman belajar
Pengertian pengalaman belajar
menurut Tyler (1973:63) adalah sebagai berikut.
Learning experience is not the same as the content with which a course deals nor the activities performed by the teacher. The term learning experience refers to the interaction between the learner and the external conditions in the environment to which he can react. Learning takes place through the active behaviour of the student; it is what he does that he learns, not what teacher does.(Pengalaman belajar tidak sama dengan konten materi pembelajaran atau kegiatan yang dilakukan oleh guru. Istilah pengalaman belajar mengacu kepada interaksi antara pebelajar dengan kondisi eksternal di lingkungan yang ia reaksi. Belajar melalui perilaku aktif siswa; yaitu apa yang ia lakukan saat ia belajar, bukan apa yang dilakukan oleh guru).
Learning experience is not the same as the content with which a course deals nor the activities performed by the teacher. The term learning experience refers to the interaction between the learner and the external conditions in the environment to which he can react. Learning takes place through the active behaviour of the student; it is what he does that he learns, not what teacher does.(Pengalaman belajar tidak sama dengan konten materi pembelajaran atau kegiatan yang dilakukan oleh guru. Istilah pengalaman belajar mengacu kepada interaksi antara pebelajar dengan kondisi eksternal di lingkungan yang ia reaksi. Belajar melalui perilaku aktif siswa; yaitu apa yang ia lakukan saat ia belajar, bukan apa yang dilakukan oleh guru).
Caswel dan Campbell (dalam
Sukmadinata, 2007: 4) mengatakan bahwa “kurikulum... to be composed of all
the experiences children have under the guidance of teachers (kurikulum
tersusun atas semua pengalaman yang telah dimiliki oleh siswa dibawah bimbingan
guru)”.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat
dijelaskan bahwa:
1) pengalaman belajar pengalaman
mengacu kepada interaksi pebelajar dengan kondisi eksternalnya, bukan konten
pelajaran,
2) pengalaman belajar mengacu
kepada belajar melaui perilaku aktif siswa,
3) belajar akan dimiliki oleh siswa
setelah dia mengikuti kegiatan belajar-mengajar tertentu,
4) pengalaman belajar itu merupakan
hasil yang diperoleh siswa,
5) adanya berbagai upaya yang
dilakukan oleh guru dalam usahanya untuk membimbing siswa agar memiliki
pengalaman belajar tertentu.
Dalam kaitan ini tentu guru pun
ingin mengetahui seberapa jauh siswa telah menguasai pengalaman belajar yang
ditentukan dan seberapa besar efektivitas bimbingan yang telah diberikan kepada
siswa. Dalam konteks inilah evaluasi pengalaman belajar menjadi sangat penting
karena evaluasi pengalaman belajar merupakan proses pengumpulan dan
penginterpretasian informasi atau data yang dilakukan secara kontinyu dan
sistematis untuk menentukan tingkat pencapaian hasil belajar siswa.
Hamalik, O (2004:49) Mendefinisikan
hasil belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam
mengikuti proses belajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.
Pengalaman (belajar) adalah sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan, bersifat pendidikan, yang merupakan satu kesatuan disekitar tujuan murid, pengalaman pendidikan bersifat kontinu dan interaktif membantu integrasi pribadi murid.
Pengalaman (belajar) adalah sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan, bersifat pendidikan, yang merupakan satu kesatuan disekitar tujuan murid, pengalaman pendidikan bersifat kontinu dan interaktif membantu integrasi pribadi murid.
Ide Umum Tentang Pengalaman
Belajar
Belajar adalah perubahan perilaku
sebagai fungsi pengalaman, dimana didalamnya mencakup perubahan-perubahan
afektif, motorik, dan kognitif yang tidak dihasilkan oleh sebab-sebab lain.
Albert Bandura (1969) menjelaskan sistem pengendalian perilaku belajar adalah
perubahan perilaku sebagai fungsi pengalaman.
Beberapa ide umum tentang
pengalaman belajar :
1. Keterlibatan
dalam pengalaman belajar merupakan pengaruh yang amat penting terhadap
pembelajaran.
2. Suasana
yang bebas dan penuh kepercayaan akan menunjang kehendak peserta didik untuk
mau melakukan tugas sekalipun mengundang risiko.
3. Pengaruh
strategi yang mendalam dapat dipergunakan namun sangat tergantung pada beberapa
aspek, misalnya usia, kematangan, kepercayaan, dan penghargaan terhadap orang
lain. Dan kebahagiaan guru juga tergantung pada latihan-latihan yang diberikan
untuk megendalikan atau menguasai aspek tersebut.
4. Beberapa
teknis yang disajikan cenderung untuk memberikan beberapa gagasan atau ide
mengenai bagaimana pengajar dapat melibatkan peserta didik secara emosional.
5. Terdapat
banyak sekali pengaruh-pengaruh yang dapat dipelajari sebaik mungkin dengan
melalui beberapa model yaitu pengajar atau guru yang dalam berbagai hal
menyatukan pengaruh, sedangkan para peserta didik berusaha mencoba menurunnya.
0 comments :
Post a Comment