Bahasa itu adalah alat komunikasi dengan orang lain. Dan bahasa sangat
penting bagi manusia, karena manusia adalah makhluk sosial yang berinteraksi
dengan lingkungannya. Anak
sekolah dasar dalam berbahasa terus berkembang, dari mulai satu kalimat, dan
seterusnya. Untuk itu perlu kita telusuri apa saja perkembangan bahasa yang
dialami oleh perserta didik. Tentunya bagi sorang guru itu perlu mengetahui
bagaimana perkembangan bahasa perserta didiknya. Perkembangan bahasa pada usia
sekolah yaitu antara lain,
Penggunaan bahasa pada anak, aspek pada penggunaan bahasa adalah narasi
dan percakapan. Umumnya pada usia ini, tugas komunikasi menjadi kompleks dan
sulit , sehingga anak-anak usia ini mengalami kesulitan untuk memahami perasann
orang lain, lalu anak usia 5-6 tahun cenderung kurang mampu mengkomunikasikan
informasi dari anak yang lebih tua, jadi informasi yang abstrak belum mampu
dikomuikasikan pada anak-anak.
Lalu meningkatnya jumlah pembendaharaan dan spesifikasi definisi. Yaitu
dalam masa pertumbuhan pemahaman kata dan hubungannya berlangsung terus
menerus, sehingga mereka dapat memperkaya perbendaharaan katanya lebih banyak
melalui bacaan-bacaan yang sifatnya konstekstual, peningkatan tersebut mungkin
setelah kelas empat SD. Namun walaupun terjadi peningkatan perbendaharaan kata
tidak selalu anak dapat memahami makna suatu kata atau kalimat. Karena, dapat
terjadi bila anak tidak menguasai perbendaharaan dari semua kata di dalam
kalimat, tapi anak itu dapat memahami makna kata atau kalimat secara tepat.
Sebaliknya, anak yang menguasai arti dari seluruh kata dalam suatu kalimat
tertentu tidak dapat memahami makna kata atau suatu kalimat. Untuk itu dalam
memaknai suatu kata ataupun kalimat diperlukan lebih banyak kemampuan
menjustifikasi suatu kata atau kalimat daripada sekedar mengetahui arti kata.
Selanjutnya, pengembangan sintaksis yang ada dan pemerolehan
bentuk-bentuk baru secara simultan. Yaitu anak yang terus menerus mengembangkan
kalimat dengan mengelobarasikan kata benda dan kata kerja. Penyatuan dan
pemahaman fungsi terus berkembang. Struktur tambahan mencakup bentuk kalimat
pasif. Dalam perkembangan morpologi pada anak kelas awal SD dapat ditandai
dengan penggunaan kata imbuhan awalan, dan paling sulit yang hadapi anak yaitu
menenai penggunaan sisipan.
Perkembangan membaca dan menulis, perlu diketahui bahwa faktor yang
berpengaruh pada pembaca yang baik yaitu kesediaan orang tua untuk menyediakan
serta menciptakan lingkungan kondusif di rumah bagi perkembangan kemampuan
membaca melalui penyediaan bacaan. Membaca bersama-sama merupakan aktivitas
yang bernilai sosial tinggi yang melibatkan secara aktif orang tua dan anak.
Ada tumpang tindih antara menbaca dan menulis, umumnya, penulis yang baik
adalah pembaca yang baik pula. Sebaliknya, proses menulis berkaitan dengan
kegiatan menggambar yang menunjukkan simbolis, sehingga anak yang kemampuan melukisnya
bagus maka menulisnya juga bagus.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Bahasa
Secara rinci dapat diidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, yaitu:
a. Kognisi (Proses Memperoleh Pengetahuan)
Tinggi rendahnya kemampuan kognisi individu akan mempengaruhi cepat lambatnya perkembangan bahasa individu. Ini relevan dengan pembahasan sebelumnya bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pikiran dengan bahasa seseorang.
b. Pola Komunikasi Dalam KeluargaDalam suatu keluarga yang pola komunikasinya banyak arah akan mempercepat perkembangan bahasa keluarganya.
c. Jumlah Anak Atau Jumlah Keluarga
Suatu keluarga yang memiliki banyak anggota keluarga, perkembangan bahasa anak lebih cepat, karena terjadi komunikasi yang bervariasi dibandingkan dengan yang hanya memiliki anak tunggal dan tidak ada anggota lain selain keluarga inti.
d. Posisi Urutan Kelahiran
Perkembangan bahasa anak yang posisi kelahirannya di tengah akan lebih cepat ketimbang anak sulung atau anak bungsu. Hal ini disebabkan anak sulung memiliki arah komunikasi ke bawah saja dan anak bungsu hanya memiliki arah komunikasi ke atas saja.
e. Kedwibahasaan(Pemakaian dua bahasa)
Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan bahasa lebih dari satu atau lebih bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya ketimbang yang hanya menggunakan satu bahasa saja karena anak terbiasa menggunakan bahasa secara bervariasi. Misalnya, di dalam rumah dia menggunakan bahasa sunda dan di luar rumah dia menggunakan bahasa Indonesia. Dalam bukunya “Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja” Syamsu Yusuf mengatakan bahwa perkembangan bahasa dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu: faktor kesehatan, intelegensi, statsus sosial ekonomi, jenis kelamin, dan hubungan keluarga.
Karakteristik perkembangan bahasa remaja sesungguhnya didukung oleh perkembangan kognitif yang menurut Jean Piaget telah mencapai tahap operasional formal. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya, remaja mulai mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip berpikir formal atau berpikir ilmiah secara baik pada setiap situasi dan telah mengalami peningkatan kemampuan dalam menyusun pola hubungan secara komperhensif, membandingkan secara kritis antara fakta dan asumsi dengan mengurangi penggunaan symbol-simbol dan terminologi konkret dalam mengomunikasikannya.
Secara rinci dapat diidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, yaitu:
a. Kognisi (Proses Memperoleh Pengetahuan)
Tinggi rendahnya kemampuan kognisi individu akan mempengaruhi cepat lambatnya perkembangan bahasa individu. Ini relevan dengan pembahasan sebelumnya bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pikiran dengan bahasa seseorang.
b. Pola Komunikasi Dalam KeluargaDalam suatu keluarga yang pola komunikasinya banyak arah akan mempercepat perkembangan bahasa keluarganya.
c. Jumlah Anak Atau Jumlah Keluarga
Suatu keluarga yang memiliki banyak anggota keluarga, perkembangan bahasa anak lebih cepat, karena terjadi komunikasi yang bervariasi dibandingkan dengan yang hanya memiliki anak tunggal dan tidak ada anggota lain selain keluarga inti.
d. Posisi Urutan Kelahiran
Perkembangan bahasa anak yang posisi kelahirannya di tengah akan lebih cepat ketimbang anak sulung atau anak bungsu. Hal ini disebabkan anak sulung memiliki arah komunikasi ke bawah saja dan anak bungsu hanya memiliki arah komunikasi ke atas saja.
e. Kedwibahasaan(Pemakaian dua bahasa)
Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan bahasa lebih dari satu atau lebih bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya ketimbang yang hanya menggunakan satu bahasa saja karena anak terbiasa menggunakan bahasa secara bervariasi. Misalnya, di dalam rumah dia menggunakan bahasa sunda dan di luar rumah dia menggunakan bahasa Indonesia. Dalam bukunya “Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja” Syamsu Yusuf mengatakan bahwa perkembangan bahasa dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu: faktor kesehatan, intelegensi, statsus sosial ekonomi, jenis kelamin, dan hubungan keluarga.
Karakteristik perkembangan bahasa remaja sesungguhnya didukung oleh perkembangan kognitif yang menurut Jean Piaget telah mencapai tahap operasional formal. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya, remaja mulai mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip berpikir formal atau berpikir ilmiah secara baik pada setiap situasi dan telah mengalami peningkatan kemampuan dalam menyusun pola hubungan secara komperhensif, membandingkan secara kritis antara fakta dan asumsi dengan mengurangi penggunaan symbol-simbol dan terminologi konkret dalam mengomunikasikannya.
Menciptakan
perkembangan bahasa yang optimal di KBM SD
Untuk menuntun anak dalam mengenai perkembangan
bahasa itu sangat penting. Karena dapat membantu anak berkomunikasi dengan baik
dan ank tersebut tentunya akan mengerti tentang pemahaman-pemahaman tertentu.
Untuk itu perlu sekolah terutama di setiap kelas suatu pembelaajaran yang
efektif sehingga perkembangan bahasanya bisa berjalan secara optimal.
Pembelajaran yang optimal maka sangat perlu
bahasa yang komunikatif yang memungkinkan semua pihak yang terlibat dalam
interaksi belajar mengajar dapat berperan secara aktif dan produktif. Bahasa
itu merupakan alat komunikasi dalam pergaulan social sehingga dengan komunikasi
bisa menghasilkan pembelajaran efektif untuk mendapat pendidikan yang optimal.
apabila guru dan siswa saling komunikasi dengan baik dan anak mengerti apa yang
dikatakan oleh seorang guru, tentunya dapat menghasilkan pembelajaran yang
optimal. untuk itu, diharapkan seorang guru agar menggunakan bahasa anak di
dalam kelas daripada bahasa orang dewasa.
Dari terjalinnya suatu komunikatif antara
seorang guru dan peserta didik, tentunya pemberian lingkungan kondusif bagi
perkembangan bahasa itu sangat penting. Dengan adanya lingkungan kondusif yang
tercipta sesuai dengan kebutuhan anak untuk perkembangan bahasa pada saatnya,
akan berdampak sangat positif terhadap perkembangan bahasa anak, tidak hanya
sebagai pengguna bahasa yang pasif, tapi juga menjadi pengguna bahasa yang
aktif. Untuk menciptakan suatu lingkungan kondusif dikelas yaitu pengaturan
tata letak meja kursi dan lainnya, dan juga suara seorang guru agar tidak
begitu lirih di dalam kelas, sehingga seorang guru harus mengatur suaranya agar
dapat didengar siswa semuanya.
0 comments :
Post a Comment