BAB III
Hewan dan Jenis Makanannya
1. Sumber makanan hewan berasal dari;
a. tumbuhan (daun, buah, bunga, batang, umbi, dan akar)
b. hewan lain (daging dan telur).
Hewan dan Jenis Makanannya
1. Sumber makanan hewan berasal dari;
a. tumbuhan (daun, buah, bunga, batang, umbi, dan akar)
b. hewan lain (daging dan telur).
2. Berdasarkan jenis makanannya, hewan digolongkan dalam
tiga kelompok, yaitu;
a. herbivora (pemakan tumbuhan); Hewan- hewan herbivore darat (gajah, kambing, kuda, dll) memiliki ciri pada susunan giginya ( untuk mengunyah dan untuk memotong dan mencabut daun). Pada beberapa burung memiliki ciri pada bentuk paruhnya (burung pipit pemakan biji dan burung kolibri pengisap sari bunga).
a. herbivora (pemakan tumbuhan); Hewan- hewan herbivore darat (gajah, kambing, kuda, dll) memiliki ciri pada susunan giginya ( untuk mengunyah dan untuk memotong dan mencabut daun). Pada beberapa burung memiliki ciri pada bentuk paruhnya (burung pipit pemakan biji dan burung kolibri pengisap sari bunga).
b. karnivora (pemakan daging), mencari makan dengan cara berburu hewan lain;
- Karnivora darat; memiliki gigi taring yang tajam dan cakar yang tajam, kemampuan lari yang cepat (singa, harimau, serigala, dll)
- Karnivora terbang; memiliki cakar yang kuat dan tajam, paruh yang melengkung dan tajam, serta penglihatan yang tajam(elang, rajawali, burung hantu, dll).
- Karnivora air; memiliki ciri gigi yang tajam dan kemampuan berenang yang sangat cepat (ikan Hiu, ikan barakuda, dll).
- Insektivora (pemakan serangga); termasuk karnivora dikarenakan hewan insektivora memakan hewan lain, yaitu serangga (kadal, katak, dan beberapa jenis burung).
c. omnivora (pemakan tumbuhan dan daging / segala); tidak memiliki ciri khusus yang menunjang untuk jenis makanannya (tikus, babi dan manusia).
BAB IV
Daur Hidup Makhluk Hidup
1. Serangga tumbuh melalui tahap- tahap yang disebut dengan metamorfosis. Metamorfosis ada dua jenis, yaitu;
Daur Hidup Makhluk Hidup
1. Serangga tumbuh melalui tahap- tahap yang disebut dengan metamorfosis. Metamorfosis ada dua jenis, yaitu;
a. Metamorfosis sempurna adalah pertumbuhan hewan yang
melewati tahap telur, larva, pupa, dan dewasa (nyamuk dan kupu-kupu).
b. Metamorfosis tidak sempurna adalah pertumbuhan hewan yang melewati tahap telur, nimfa (tubuh hewan muda), dan dewasa (kecoak, jangkrik, semut dll).
Dalam perkembangannya, nimfa akan mengalami pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali hingga menjadi dewasa.
b. Metamorfosis tidak sempurna adalah pertumbuhan hewan yang melewati tahap telur, nimfa (tubuh hewan muda), dan dewasa (kecoak, jangkrik, semut dll).
Dalam perkembangannya, nimfa akan mengalami pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali hingga menjadi dewasa.
2. Daur hidup katak dimulai dari telur. Kemudian, menetes
menjadi berudu, lalu tumbuh menjadi katak muda, dan selanjutnya menjadi katak
dewasa. Katak mengalami tahap metamorfosis karena bentuk pada setiap tahap
pertumbuhan katak berbeda-beda.
3. Daur hidup ayam mulai dari telur, anak ayam, kemudian ayam dewasa.
4. Daur hidup kucing dimulai dari anak kucing, kucing muda, kemudian kucing dewasa.
5. Pemeliharaan hewan yang baik, yaitu dengan cara memberikan kandang yang baik, memberikan makanan dan minuman, menjaga kebersihan tubuh hewan, dan mengobati apabila hewan tersebut sakit atau luka.
3. Daur hidup ayam mulai dari telur, anak ayam, kemudian ayam dewasa.
4. Daur hidup kucing dimulai dari anak kucing, kucing muda, kemudian kucing dewasa.
5. Pemeliharaan hewan yang baik, yaitu dengan cara memberikan kandang yang baik, memberikan makanan dan minuman, menjaga kebersihan tubuh hewan, dan mengobati apabila hewan tersebut sakit atau luka.
BAB V
Makhluk Hidup dan
Lingkungan
1. Simbiosis adalah hubungan antara 2 makhluk hidup. Simbiosis terdiri atas tiga jenis, yaitu;
1. Simbiosis adalah hubungan antara 2 makhluk hidup. Simbiosis terdiri atas tiga jenis, yaitu;
a. simbiosis mutualisme; hubungan saling menguntungkan antara
2 makhluk hidup (kupu-kupu dengan bunga).
b. simbiosis komensalisme; hubungan antara 2 makhluk hidup yang satu diuntungkan dan yang lain tidak diuntungkan dan tidak juga dirugikan (anggrek liar dengan pohon).
c. simbiosis parasitisme; hubungan 2 makhluk hidup, di mana hubungan tersebut ada yang diuntungkan dan ada pula yang dirugikan (pohon benalu dengan pohon lain, manusia dan cacing perut).
b. simbiosis komensalisme; hubungan antara 2 makhluk hidup yang satu diuntungkan dan yang lain tidak diuntungkan dan tidak juga dirugikan (anggrek liar dengan pohon).
c. simbiosis parasitisme; hubungan 2 makhluk hidup, di mana hubungan tersebut ada yang diuntungkan dan ada pula yang dirugikan (pohon benalu dengan pohon lain, manusia dan cacing perut).
2. Rantai makanan adalah hubungan memakan dan dimakan antar makhluk hidup yang dibuat searah dalam satu garis lurus. Dalam rantai makanan makhluk hidup dapat dikelompokan menjadi;
a. Produsen adalah penghasil makanan bagi makhluk hidup
lainnya (sapi, kambing, kuda, kerbau, dll).
b. Konsumen (predator) adalah pemangsa makhluk hidup lainnya, dapat di kelompokan menjadi;
- Konsumen tingkat pertama; hewan yang memakan tumbuhan (ulat, belalang, dll).
- Konsumen tingkat kedua; hewan yang memakan konsumen tingkat pertama (tikus, ayam, burung).
- Konsumen tingkat ketiga; hewan yang memakan konsumen tingkat kedua (elang, singa, harimau, Ular, dll).
e. Pengurai adalah pemakan bangkai makhluk hidup lainnya yang telah membusuk (bakteri pembusuk, belatung, dll).
b. Konsumen (predator) adalah pemangsa makhluk hidup lainnya, dapat di kelompokan menjadi;
- Konsumen tingkat pertama; hewan yang memakan tumbuhan (ulat, belalang, dll).
- Konsumen tingkat kedua; hewan yang memakan konsumen tingkat pertama (tikus, ayam, burung).
- Konsumen tingkat ketiga; hewan yang memakan konsumen tingkat kedua (elang, singa, harimau, Ular, dll).
e. Pengurai adalah pemakan bangkai makhluk hidup lainnya yang telah membusuk (bakteri pembusuk, belatung, dll).
3. Jaring-jaring makanan adalah hubungan memakan dan dimakan antar makhluk hidup dengan jumlah jenis yang banyak dan dibuat secara bercabang- cabang.
4. Ekosistem adalah hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya. Ekosistem akan baik jika terjadi hubungan yang seimbang antara makhluk hidup dan lingkungannya. Sebaliknya, ekosistem akan rusak jika keseimbangan antara makhluk hidup dan lingkungan dirusak atau diganggu.
5. Hal-hal yang dapat mengubah lingkungan dan merusak ekosistem antara lain; penebangan hutan secara liar, kebakaran hutan, dan pencemaran linkungan (air, udara dan tanah).
0 comments :
Post a Comment