1. TEORI HAKIKAT
Teori hakikat membicarakan pengetahuan itu sendiri disebut
ontologis.
Apa itu hakikat? Hakikat ialah realist. Realitas ialah
ke-real-an; real artinya kenyataan yang sebenarnya; jadi hakikat adalah keadaan
yang sebenarnya, bukan keadaan sementara atas kesadaran sementara atau
kesadaran yang menipu bukan keadaan yang berubah.
Kalau teori pengetahuan mempunyai cabang epistimologi
dan logika, maka teori hakikat mempunyai cabang sebagai berikut : ontology,
konsmologi, antropologi, theodologi, filsafat agama, filsafat umum, filsafat
pendidikan dan lain-lain.
Ontologi merupakan cabang teori yang
membicarakan hakikat sesuatu yang ada. Apa sebenarnya hakikat dan sesuatu yang
ada? Ada empat aliran filsafat yang mecoba memberikan jawaban atas persoalan
tersebut, yaitu :
1. Materialisme
2. Idelisme
3. Dualisme
4. Agnostralisme
a. Materialisme
Materialism adalah suatu airan dalam filsafat yang
pandanganya bertitik pada meteri (benda)
Materialism modern mengatakan bahwa materi itu ada sebelum
jiwa ada (mains) jadi materi itu primer dan ide/pemikiran terletak pada
sekundernya. materialisme beranggapan bahwa hakikat benda adalah benda itu
sendiri.
b. Idealisme
Arti filsafat dari kata idealism ditentukan oleh artu biasa
dari kata ide. Ringkasnya, idelaimse mengatakan bahwa realitas terdiri dari
atas ide-ide, pikiran-pikiran, akal (mind) atau jiawa (selp) dan bukan benda
(materi). Idealism juaga mengatakan bahwa mind sebagai hal yang lebih dahulu
dari pada materi. Idealism dam ,ateri adalah produk sampingan. Dengan demikian,
idealism beranggapan bahwa hakikat benda-benda yang ada itu adalah ide atau
akal jiwa bukan materi.
c. Dualisme
Dualisme adalah aliran yang mencoba memadukan antara dua
faham yang saling bertentangan, yaitu materialisme dengan idealisme.
Materialism mengatakan bahwa materi itulah yang hakikat,sedangkan idelaisme
sebaliknya justru ide-lah yang hakikat. Menurut materialism ruh muncul jika
tanpa ada meteri, sedangkan menurut idealisme justru munculnya materi karena
adanya ruh. Materi tidak aka nada jika tidak ada ruh.
Dualism mengatakan bahwabaik materi maupun ruh sama-sama
hakikat. Materi muncul bukan karena adanya ruh, begtu pla ruh muncul bukan
Karena materi. Tetapi dualism juga masih mempunyai masalah yaitu tentang
hubungan antara materi dan ruh, bagaimana bisa terjadi keselarasan antara
materi dengan ruh atau ide.
Kita lihat contoh jika jiwa sehat maka badan pun sehat
kelihatannya. Sebaliknya jika jiwa seseorang sedang berduka biasanya badanpun
ikut sedih, maka murunglah wajahnya orang tersebut. Contoh di atas
menggambarkan adanya hubungan atau kerjasama atara jiwa dan badan. Masalahnya,
kenapa terjadi bentuk kerjasama dan hubungan sedemikian rupa dan siapa yang
memadukannya? Ini adalah masalah dualisme.
d. Agnotraisme
Agnotraisme adalah aliran yang mengatakan bahwa
manusia tidak mungkin mengetahui hakikat sesuatu di balik kenyataan ini.
Manusia tidak mungkin mengetahui apa hakikat batu, air, api dan lain
sebagainya. Sebab menurt faham ini kemampuan manusia sangat terbatas dan tidak
mungkin tahu apa hakikat sesuatu yang ada, baik oleh indera maupun pikirannya.
Aliran ini mempunyai masalah yaitu tentang siapa sebenarnya
yang bisa mengetahui hakikat sesuatu yang ada? Aliran ini tidak memberikan
jawaban.
2. TEORI NILAI
Teori nilai mencakup dua cabang, yaitu cabang filsafar yang
cukup terkenal; etika dan estetika.nilainya artinya harga, sesuatu mempunyai
nilai bagi seseorang karena ia berharga bagi dirinya.pada umumnya orang
menyatakan bahwa nilai sesuatu melekat pada benda dan bukan di luar benda,
tetapi ada juga yang berpendapat bahwa bilai itu ada di luar benda.
a. Etika
Etika merupakan penyelidikan filsafat mengenai kewajiban
manusia serta tingkah laku manusia dilihat dari sisi baik dan buruknya tingkah
laku tersebut.
Atas dasar hak apa orang menuntut kita unutk tunduk terhadap
norma-norama yang berupa ketentuan, kewajiban, larangan dan lain sebagainya.
Bagimana kita bisa menilai norma tersebut?
Pertanyaan-pertanyaan tersebuat timbul karena hidup kita seakan-akan terentang
dalam suatu jaringan norma-norma. Jaringan itu seolah-olah membelenggu kita,
mencegah kita bertindak sesuai keinginan kita dan memaksa kita berbuat
apa yang sebenarnya kita benci.
b. Estetika
Setetika membahas/membicarakan soal nilai rendah dan tidak
rendah. Nilai baik dan buruk sering diterpkan orang kepada perbuatan atau
tindakan menusia, sedangkan nilai rendah da tidak rendah lebih cenderung unutk
diterapkan kepada soal seni. Estetika berusaha untuk menemukan nilai yang indah
secara umum sehingga tidak mustahil kalau akhirnya timbul beberapa teori yang
membicarakan hal itu.
0 comments :
Post a Comment