Ada dua jenis model pembelajaran yang terdapat dalam Kurikulum 2013,
yaitu pembelajaran langsung dan pembelajaran tidak langsung, berikut
penjelasannya
Proses Pembelajaran Langsung
Proses pembelajaran langsung
merupakan proses pendidikan di mana di dalam kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru, siswa mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan
keterampilan psikomotorik dengan berinteraksi secara langsung dengan sumber belajar.
Sumber belajar ini tentu saja telah dirancang sedemikian rupa sebelumnya dalam
silabus dan RPP d kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung
tersebut peserta didik melakukan kegiatan dalam bentuk kegiatan-kegiatan
belajar seperti: mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,
menganalisis, hingga mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam
kegiatan analisis. Di dalam proses pembelajaran langsung akan dihasilkan
pengetahuan (aspek kognitif) dan keterampilan langsung (psikomotor) atau yang
disebut dengan instructional effect.
Proses Pembelajaran Tidak
Langsung
Pembelajaran tidak langsung yaitu
proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung akan tetapi
tanpa melalui perancangan dalam kegiatan khusus. Proses pembelajaran tidak
langsung sangat berkaitan dengan pengembangan nilai dan sikap (afektif).
Tidak sama dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku harus dilakukan oleh semua mata pelajaran serta pada tiap kegiatan yang dilakukan di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat. Karenanya pada proses pembelajaran yang mengimplementasikan Kurikulum 2013, setiap kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran di sekolah dan di luar dalam kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap.
Proses pembelajaran langsung maupun proses pembelajaran tidak langsung dilakukan secara terintegrasi dan tidak terpisah-pisah satu sama lain. Proses pembelajaran secara langsung akan terkait dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Baik KI-3 maupun KI-4 dikembangkan secara bersamaan pada proses pembelajaran dan merupakan sarana untuk pengembangan KD pada KI-1 dan KI-2. Proses pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran terkait KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Tidak sama dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku harus dilakukan oleh semua mata pelajaran serta pada tiap kegiatan yang dilakukan di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat. Karenanya pada proses pembelajaran yang mengimplementasikan Kurikulum 2013, setiap kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran di sekolah dan di luar dalam kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap.
Proses pembelajaran langsung maupun proses pembelajaran tidak langsung dilakukan secara terintegrasi dan tidak terpisah-pisah satu sama lain. Proses pembelajaran secara langsung akan terkait dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Baik KI-3 maupun KI-4 dikembangkan secara bersamaan pada proses pembelajaran dan merupakan sarana untuk pengembangan KD pada KI-1 dan KI-2. Proses pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran terkait KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Lima Pengalaman Belajar Pokok
dalam Kurikulum 2013
Setiap proses pembelajaran dalam
implementasi Kurikulum 2013 semestinya terdiri atas lima pengalaman belajar
pokok yaitu:
1. Mengamati
Pada pengalaman belajar MENGAMATI ini,
kegiatan belajaran yang dpat dilakukan siswa misalnya membaca, mendengar,
menyimak, melihat (dengan atau tanpa alat). Kompetensi yang ingin dikembangkan
melalui pengalaman belajar MENGAMATI adalah melatih kesungguhan, ketelitian,
dan kemampuan mencari informasi.
2. Menanya
Kegiatan belajar yang dapat
dilakukan siswa untuk pengalaman belajar MENANYA adalah mengajukan pertanyaan
tentang informasi apa yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk memperoleh informasi tambahan tentang apa yang sedang mereka amati.
Pertanyaan yang siswa ajukan semestinya dapat dimulai dari
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat faktual saja hingga mengarah kepada
pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya hipotetik (dugaan). Kompetensi yang
dikembangkan dari pengalaman belajar MENANYA adalah pengembangan kreativitas,
rasa ingin tahu (curiousity), kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
pengembangan keterampilan berpikir kritis, dan pembentukan karakter pebelajar
sepanjang hayat (life long learner).
3. Mengumpulkan informasi
Kegiatan belajar sebagai bentuk
dari pengalaman belajar MENGUMPULKAN INFORMASI adalah melakukan eksperimen,
membaca beragam sumber informasi lainnya selain yang terdapat pada buku teks,
mengamati objek, mengamati kejadian, melakukan aktivitas tertentu, hingga
berwawancara dengan seorang narasumber. Kompetensi yang ingin dikembangkan dari
langkah pembelajaran(pengalaman belajar) MENGUMPULKAN INFORMASI ini adalah,
siswa akan mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang
lain, memiliki kemampuan berkomunikasi, memiliki kemampuan mengumpulkan
informasi dengan beragam cara, mengembangkan kebiasaan belajar, hingga menjadi
seorang pebelajar sepanjang hayat (life long learner).
4. Mengasosiasi atau mengolah informasi
Bentuk kegiatan belajar yang dapat
diberikan guru untuk menyediakan pengalaman belajar (langkah pembelajaran)
MENGASOSIASIKAN atau MENGOLAH INFORMASI ini antara lain pengolahan informasi
mulai dari beragam informasi yang memperdalam dan memperluas informasi hingga
informasi yang saling mendukung, bahkan yang berbeda atau bertentangan. Melalui
pengalaman belajar MENGASOSIASIKAN atau MENGOLAH INFORMASI ini diharapkan siswa
akan mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat kepada aturan, bekerja
keras, mampu menerapkan suatu prosedur dalam berpikir secara deduktif atau
induktif untuk menarik suatu kesimpulan.
5. Mengkomunikasikan
Untuk memberikan pengalaman belajar
MENGKOMUNIKASIKAN maka siswaa diajak untuk melakukan kegiatan belajar berupa
menyampaikan hasil pengamatan yang telah dilakukannya, kesimpulan yang
diperolehnya berdasarkan hasil analisis, dilakukan baik secara lisan, tertulis,
atau cara-cara dan media lainnya. Ini dimaksudkan agar siswa mempunyai
kesempatan untuk mengembangkan kompetensinya dalam hal pengembangan sikap
jujur, teliti, toleransi, berpikir secara sistematis, mengutarakan pendapat
dengan cara yang singkat dan jelas, hingga berkemampuan berbahasa secara baik
dan benar.
0 comments :
Post a Comment