BELAJAR IPA (KIMIA) MENURUT KURIKULUM 2013 MELALUI METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Written By putrajunio on Saturday, December 28, 2013 | 4:18 PM


Pengembangan kurikulum 2013 adalah untuk mendapatkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap (tahu mengapa) keterampilan (tahu bagaimana) dan pengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi.

Terkait dengan penerapan Kurikulum 2013, seorang guru tidak hanya dituntut oleh penguasaan materi dalam kurikulum saja, namun juga harus memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran yang bermutu sehingga dapat menyajikan pembelajaran yang menarik, kreatif, menantang, dan menyenangkan bagi siswa. Dan yang lebih penting penting lagi adalah bagaimana guru dapat menyajikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa artinya bagaimana menumbuhkan perasaan senang bagi siswa untuk belajar,  menumbuhkan kesadaran diri siswa untuk belajar karena ia merasa bahwa belajar itu suatu kebutuhan dan bukan paksaan yang sangat berguna bagi masa depannya. Untuk itu guru dituntut selalu belajar,  meningkatkan kemampuan dan berusaha mengembangkan kreativitasnya dalam menyajikan pembelajaran dengan menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode serta model-model yang bervariasi dalam pembelajaran agar tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran itu dapat tercapai.

Kimia misalnya, sebagai bagian dari Ilmu Alam memiliki karakteristik yang berbeda dari ilmu lain yaitu  ilmu yang lahir untuk menjawab atas pertanyaan “apa” dan “mengapa” tentang sifat materi yang ada di alam, yang masing-masing akan menghasilkan fakta dan pengetahuan teoritis tentang materi yang kebenarannya dapat dijelaskan dengan logika matematika. Seperti halnya Ilmu Pengetahuan Alam yang lain, Kimia mempelajari gejala-gejala alam, tetapi lebih khusus mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertai perubahan materi.  Ilmu alam dibangun melalui pengembangan keterampilan-keterampilan proses sain yang meliputi: mengobservasi atau mengamati, termasuk di dalamnya mengukur, menghitung, mengklasifikasi dan mencari hubungan ruang/waktu, menyususun hipotesis, merencanakan penelitian/eksperimen, mengendalikan variabel, mengintepretasikan atau menafsirkan data, mengambil kesimpulan sementara, meramalkan atau memprediksi, menerapkan atau mengaplikasikan serta mengkomunikasikan. Keterampilan-keterampilan proses Ilmu Alam tersebut tentu disesuaikan tingkat perkembangan kognitif siswa. Ketrampilan-ketrampilan ini pasti akan menjadi roda penggerak bagi penemuan dan pengembangan fakta serta pertumbuhan dan pengembangan sikap, wawasan, serta nilai-nilai positif lain  bagi siswa.

Terkait dengan karakteristik Kimia serta melihat pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut seorang guru melakukan pemilihan materi, metode serta media atau alat bantu dalam pembelajaran yang tepat sehingga mengurangi beban belajar siswa. Pemilihan alternatif pengalaman belajar pada saat proses pembelajaran yang tepat dapat mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran sehingga pembelajaran dapat efektif dan efisien. Pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa pada dasarnya harus memberikan peluang yang optimal kepada siswa untuk mengembangkan proses Ilmu Alam di dalam dirinya. Pengalaman belajar ini hendaknya menjadi sarana pengembangan karakter bagi siswa.

Model pembelajaran yang bisa diterapkan pada pembelajaran Ilmu Alam dalam kurikulum 2013 harus memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa antara lain adalah pembelajaran kontekstual. Melalui pembelajaran kontekstual menempatkan siswa sebagai subjek belajar, siswa akan aktif terlibat dalam proses pembelajaran sehingga siswa merasa senang tertarik dan antusias mengikuti pembelajaran. Dalam pembelajaran IPA misalnya, seorang guru dapat memilih pengalaman belajar yang disajikan dengan menggali dari peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar siswa, misalnya reaksi pengkaratan besi, pembakaran bahan bakar (LPG, bensin, minyak tanah dsb), reaksi logam dengan asam, kemudian dikembangkan pada tingkatan yang lebih tinggi misalnya reaksi Ilmu Alam dalam proses industri seperti reaksi pada pembuatan plastic atau polimer, baru kemudian dilanjutkan dengan rekasi –reaksi yang lebih kompleks, misalnya reaksi kimia dalam makluk hidup. Dengan metode pembelajaran yang demikian diharapkan mata pelajaran ini yang dianggap sulit dan abstrak oleh sebagian siswa menjadikan pelajaran yang mudah dan  menarik untuk dipelajari.

Dengan kreativitas yang dimiliki oleh guru serta kemauan untuk mengembangkan berbagai keterampilannya dalam menyajikan mata pelajaran Ilmu Alam agar pelajaran Ilmu Alam menjadi pelajaran yang disukai siswa, mudah dipelajari, tidak abstrak, maka  seorang guru Ilmu Alam dapat melakukan dengan cara mencari sisi-sisi menarik dari Ilmu Alam, seperti misalnya dengan cara mengajak siswa untuk peka serta kritis terhadap peristiwa atau fenomena yang terjadi disekitar mereka seperti dengan cara mengangkat hal-hal berikut: 
1) Orang di desa yang pulang dari sawah biasanya kegerahan lalu mandi. Air yang digunakan untuk mandi ditaburi garam dapur, yang menurut mereka membuat lebih segar. Mengapa air yang digunakan mandi ditaburi garam dapur? Hal ini dapat dijelaskan dengan Kimia, yaitu garam dapur yang dilarutkan dalam air akan terionisasi, ion-ion tersebut menyebabkan tegangan permukaan air menjadi besar, sehingga ketika digunakan mandi akan membantu membuka pori-pori kulit lebih lebar, akibatnya penguapan tubuh menjadi lebih cepat dan badan merasa lebih segar, contoh yang lain
2) Orang yang sakit panas, untuk menurunkan panasnya dikompres dengan alkohol, hal ini karena untuk menguap alkohol memerlukan energi panas yang diambil di sekitarnya, yaitu diambil dari tubuh orang yang dikompres, sehingga suhu tubuh orang tersebut menjadi turun, contoh lain orang yang sakit panas dikompres dengan daun dadap serep sehingga panasnya menjadi turun. Seorang yang kreatif dan kritis pasti akan bertanya mengapa orang yang panas tubuhnya dapat diturunkan menggunakan daun dadap serep, pertanyaannya “ada bahan kimia apa yang terdapat dalam daun tersebut” sehingga dapat menurunkan panas, contoh yang lainnya
3) Orang-orang di desa yang mempunyai lumbung-lumbung padi,  biasanya menyimpan beras yang diletakkan di atas tumpukan arang, hal ini karena arang bersifat menyerap air yang menjadikan beras tetap kering (tidak lembab) sehingga kutu beras tidak datang, arang ini bersifat adsorben yang fungsinya menyerap air. Fenomena lain yang dapat dijadikan sumber pembelajaran adalah
4) Ketika orang di desa mengeringkan tepung biasanya diberi cabe merah, Apa tujuannya digunakan cabe merah? Tujuannya adalah agar tepung cepat kering. Mengapa demikian ?,  Cabe mengandung zat kapsaisin yang memberi rasa pedas dan bersifat higroskopis, maka cabe membantu mempercepat keringnya tepung tersebut. Masih banyak lagi contoh-contoh fenomena yang terjadi di sekitar untuk diangkat menjadi topik dalam pembelajaran Ilmu Alam sehingga siswa merasa bahwa pelajaran Ilmu Alam itu betul-betul dekat dengan mereka, tidak selalu abstrak dan tidak sulit.

Melalui pembelajaran yang kontekstual dalam pembelajaran Kimia dengan cara melihat sisi-sisi menarik dari ilmu Ilmu Alam,  diharapkan pembelajaran Ilmu Alam menjadi menarik menyenangkan, serta dapat merangsang kreativitas siswa. Dengan demikian siswa tidak lagi  menjadi objek pembelajaran tetapi sebaliknya menjadi subjek dalam pembelajaran.  Pembelajaran kontekstual cocok dan sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 dimana kurikulum ini menghendaki kompetensi lulusan berkarakter mulia, memiliki keterampilan yang relevan, serta pengetahuan yang terkait antara ilmu satu dengan lainnya. Selain itu berkaitan dengan materi pembelajaran hendaknya relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan,   memuat materi esensial serta sesuai dengan perkembangan anak. Dalam proses pembelajaraannya berpusat pada siswa, dan sifat pembelajarannya kontekstual.

Dengan pembelajaran kontekstual, guru yang biasanya dominan karena metode yang sering digunakan adalah metode ceramah akan berubah menjadi pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa, karena pada pembelajaran ini mengajak siswa sebagai pelaku dalam proses pembelajaran, melatih siswa peka dan peduli terhadap fenomena atau peristiwa yang terjadi di sekitar mereka, serta melatih berpikir kreatif, dan membangun rasa tanggung jawab baik sebagai siswa maupun sebagai bagian dari masyarakat.  Melalui pembelajaran seorang guru memiliki kesempatan dan peluang yang sangat luas untuk melakukan bimbingan, mengatur dan membentuk karakteristik siswa agar sesuai dengan rumusan yang ditetapkan oleh mata pelajaran tersebut. Proses pembelajaran dituntut selalu menyesuaikan dengan dinamika masyarakat. Pembelajaran yang statis dan konvensional akan memperlambat terwujudnya peningkatan kualitas pendidikan. Sebaliknya pembelajaran yang dinamis, kreatif dan kontekstual akan mempercepat terwujudnya kualitas pembelajaran.


Dalam proses pembelajaran sering seorang guru (Ilmu Alam) baik  secara sadar atau tidak mereka menganggap bahwa dirinya paling tahu terhadap materi pelajaran yang diampunya. Tanpa berpikir panjang mereka beranggapan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan cara memberikan penjelasan sebanyak-banyaknya kepada siswa. Serta tidak mau memberikan ruang gerak dan kesempatan kepada siswa agar berkembang sesuai potensinya. Hal ini memang tidak dapat dipungkiri karena guru terpancang pada target materi yang harus diselesaikan. Sering guru kurang berusaha dan tidak kreatif mengembangkan metode dalam pembelajaran agar pembelajarannya berhasil dan bermakna bagi siswa dengan memilih metode selain ceramah. Namun jika guru mau sedikit berusaha dengan cara mencari sisi-sisi menarik dari ilmu alam, kemudian mau mengembangkan dan menggunakan metode yang bervariasai dalam pembelajaran Ilmu Alam, maka pelajaran Ilmu Alam tidak lagi menjadi pelajaran yang sulit bagi siswa, tidak bersifat abstrak namun sebaliknya justru siswa akan tertarik dan senang belajar Ilmu Alam, karena ternyata Ilmu Alam sangat dekat dengan mereka, mereka tahu manfaat dari belajar Ilmu Alam. Nah, selamat mencoba dengan menggali sisi-sisi menarik Ilmu Alam yang ada di sekitar kita sebagai sumber pembelajaran bagi siswa, sehingga siswa akan lebih mencintai pelajaran Ilmu Alam.

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

Ditulis Oleh : putrajunio ~ The Secret Blog

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul BELAJAR IPA (KIMIA) MENURUT KURIKULUM 2013 MELALUI METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL yang ditulis oleh The Secret Blog yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Blog, Updated at: 4:18 PM

0 comments :

Post a Comment

The Secret Blog © 2014. All Rights Reserved.
SEOCIPS Areasatu