RINGKASAN MATERI UN BAHASA INDONESIA SMP TENTANG EJAAN (PEMAKAIAN HURUF)

Written By putrajunio on Wednesday, April 30, 2014 | 4:06 PM


Ejaan adalah keseluruhan peraturan tentang pelambangan bunyi ujaran dan hubungan antara lambang-lambang itu. Secara garis besar, ejaan berkaitan dengan pemakaian dan penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.
 
A. PEMAKAIAN HURUF
1. Huruf Kapital atau Huruf Besar
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contoh:
- Dia berbelanja.

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh:
- Ibu bertanya, “Kapan kita berangkat?”

c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci.
Contoh:
- Yang Maha Penyayang

d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh:
- Haji Ahmad Dahlan

e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang.
Contoh:
- Perdana Menteri Nehru
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang atau nama tempat.
Contoh:
- Siapa gubernur yang baru dilantik itu?

f. Huruf kapital dipakai sebagai unsur-unsur ejaan nama orang.
Contoh:
      ·         Agung Laksono
      ·         Wage Rudolf Supratman
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Contoh:
      ·         15 volt
      ·         mesin diesel

g. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Contoh:
      -          bahasa Indonesia, suku Jawa
Huruf kapital tidak dipakai pada huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Contoh:
- keinggris-inggrisan

h. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama nama tahun, bulan, dan peristiwa sejarah.
Contoh:
       -          hari Kamis, Perang Candu
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Contoh:
- Perlombaan senjata membawa risiko perang dunia.

i. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama geografi.
Contoh:
       -          Bukit Barisan
Huruf kapital tidak dipakai pada huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.
Contoh:
      -          menyeberangi sungai
Huruf kapital tidak dipakai pada huruf pertama nama geografi yang digunakan se-bagai nama jenis.
Contoh:
- pisang ambon, gula jawa

j. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.
Contoh:
       -          Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Contoh:
- menjadi negara republik

k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Contoh:
- Perserikatan Bangsa-Bangsa

l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Contoh:
- Buku itu berjudul Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma

m. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
- S.S sarjana sastra
- Ny. nyonya

n. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, dan paman.
Contoh:
      -          Jani bertanya, “Apa yang terjadi, Bu?”
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata hubungan kekerabatan yang tidak dipakai di pengacuan atau penyapaan.
Contoh:
- Kita harus menghormati bapak, ibu kita.

o. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Contoh:
- Kata-kata Anda sudah saya pahami.

2. Huruf Miring
a. Huruf miring dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah yang dikutip dalam tulisan.
Contoh:
- surat kabar Suara Merdeka

b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Contoh:
- Dia bukan ditipu, tetapi menipu.

c. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Contoh:
      -          Nama ilmiah padi adalah Oryza sativa.

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

Ditulis Oleh : putrajunio ~ The Secret Blog

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul RINGKASAN MATERI UN BAHASA INDONESIA SMP TENTANG EJAAN (PEMAKAIAN HURUF) yang ditulis oleh The Secret Blog yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Blog, Updated at: 4:06 PM

0 comments :

Post a Comment

The Secret Blog © 2014. All Rights Reserved.
SEOCIPS Areasatu