Pemalu adalah sifat yang pasif, dimana anak yang pemalu itu
memiliki aktivitas motorik dan kognitif yang kurang/diam. Pemalu merupakan
kelainan prilaku yang jelas asal usulnya, gangguan prilaku tersebut
terkombinasi dengan sifat-sifat tertentu seperti, diam, tidak mau bertanya
apa-apa.
Menurut para ahli bahwa pemalu adalah gangguan yang mempunyai ciri-ciri pasif yang monoton, biasanya mengalami kesukaran dalam berkomunikasi dan berperilaku.
Menurut para ahli bahwa pemalu adalah gangguan yang mempunyai ciri-ciri pasif yang monoton, biasanya mengalami kesukaran dalam berkomunikasi dan berperilaku.
Masalah yang dihadapi oleh anak-anak taman kanak-kanak
biasanya berkaitan dengan gangguan pada perkembangan anak. Bila tidak segera
diatasi gangguan itu akan berlanjut pada fase perkembangan berikutnya yaitu
fase perkembangan anak sekolah. Contohnya pada fase ini anak masih ngompol,
anak itu dijauhi oleh teman-temannya sehingga pada fase berikutnya yaitu fase
sekolah anak tidak bisa menyesuaikan diri dengan temannya. Oleh karena itu guru
perlu mengetahui berbagai masalah itu agar dapat membantu anak memecahkannya.
Karakteristik atau Ciri-ciri Pemalu
Karakteristik atau Ciri-ciri Pemalu
1. Pendiam
2. Interaksi dengan lingkungan sekitar kurang
3. Sulit mengemukakan pendapat pada orang lain
4. Selalu menutup diri
5. Tidak suka melakukan tugas yang diberikan karena takut
salah.
6. Menghindari kontak mata;
7. Tidak mau melakukan apa-apa;
8. Terkadang memperlihatkan perilaku mengamuk/temper tantrums
(dilakukan untuk melepaskan kecemasannya);
9. Tidak banyak bicara, menjawab secukupnya saja seperti
“ya”, “tidak”, “tidak tahu”, “halo”;
10. Tidak mau mengikuti kegiatan-kegiatan di kelas;
11. Tidak mau meminta pertolongan atau bertanya pada orang
yang tidak dikenal;
12. Mengalami demam panggung (pipi memerah, tangan
berkeringat, keringat dingin, bibir terasa kering) di saat-saat tertentu;
13. Menggunakan alasan sakit agar tidak perlu berhubungan
dengan orang lain (misalnya agat tidak perlu pergi ke sekolah);
14. Mengalami psikosomatis;
15. Merasa tidak ada yang menyukainya.
Faktor Fisik
- Abnormalitasnya
aktivitas anak
- Ada
kekurangannya di dalam diri anak
- Anak
tidak merasa sama dengan teman-temannya
Faktor Psikis
Dilihat dari segi psikologis yaitu bahwa anak itu pemalu cenderung kurang berinteraksi dengan teman-temannya atau dengan lingkungan sekitarnya, akibatnya anak pada waktu bertemu dengan orang lain merasa malu dan takut.
Dilihat dari segi psikologis yaitu bahwa anak itu pemalu cenderung kurang berinteraksi dengan teman-temannya atau dengan lingkungan sekitarnya, akibatnya anak pada waktu bertemu dengan orang lain merasa malu dan takut.
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan, yang menyebabkan anak pemalu yaitu kurang baiknya lingkungan disekitar rumah. Sehingga, anak jarang keluar rumah akibatnya anak jadi pemalu.
Faktor lingkungan, yang menyebabkan anak pemalu yaitu kurang baiknya lingkungan disekitar rumah. Sehingga, anak jarang keluar rumah akibatnya anak jadi pemalu.
Faktor Emosional
Anak yang emosinya tidak setabil sulit untuk berkonsentrasi dan berpikir logis, tidak mampu memotivasi dirinya untuk tetap fokus pada aktivitasnya serta tidak mampu membina hubungan yang harmonis dengan lingkungan dimana ia berada.
Cara Pencegahan Anak Pemalu
- Harus
memberi motivasi yang kuat
- Anak
yang pemalu biasanya dalam melakukan berbagai hal harus disertai dengan
cara memberi motivasi atau bersamaan, sehingga anak bisa berinteraksi.
- Harus
bisa mengarahkan anak tersebut.
Anak harus bisa diarahkan atau dilibatkan suatu kegiatan
yang mampu menarik perhatian dan minat anak yaitu kegiatan-kegiatan yang bisa
menarik anak
Bahaya dari Sikap Pemalu dan Kurang Percaya Diri
Pada dasarnya pemalu bukanlah hal yang menjadi masalah
ataupun dipermasalahkan, dan sudah pasti bukan merupakan abnormalitas. Tetapi
masalah justru bisa muncul akibat sifat pemalu. Peribahasa malu
bertanya sesat di jalan, menggambarkan secara tepat masalah yang dapat
muncul karena rasa malu yang ada dalam diri seseorang. Rasa malu sangat
berpengaruh cukup besar dalam pergaulan kita dengan orang lain dan perilaku
kita didalam masyarakat. Dalam Centi (1993) disebutkan bahwa orang-orang yang
tidak aman dengan diri sendiri menjadi orang-orang sebagai berikut:
a. Mereka tidak memenuhi, tepatnya, mencapai kepenuhan dalam
pergaulan, sebab rasa takut mereka menahan dan menghambat langkah dalam
pergaulan mereka dengan orang lain.
b. Mereka mendekatyi orang-orang dengan terlalu hati-hati,
mereka berpendapat bahwa orang lain tidak akan berminat atau menghargai mereka,
mendekati orang lain dengan pelan, ragu-ragu, cemas sambil menduga bagaimana
orang lain akan menerima mereka, dan bertindak sesuai dengan penangkapannya.
c. Mereka terlalu sadar diri dan cemas tentang bagaimana
orang lain melihat mereka
d. Mereka berbuat dengan sengaja agar diterima dan disuakai.
Mereka mempersiapkan diri untuk ditolak orang, karena terlalu sopan dan kaku
perilaku orang pemalu, jadinya terpecah antara usaha untuk disukai dan menjaga agar
jangan tidak disukai orang.
e. Mereka terlalu memandang unsur-unsur negative yang dikira
ada pada diri mereka.
Pemalu
juga dapat menjadi masalah, jika sifat ini menyebabkan potensi anak menjadi
terkubur dan anak tidak berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya.
Misalnya anak yang punya suara bagus dan berbakat menyanyi, tapi merasa malu
untuk mengasah bakatnya dengan ikut koor, les vokal dan mengikuti kejuaraan,
maka suara indahnya akan tersimpan sia-sia dan tidak bertambah indah. Hal ini
sangat disayangkan baik bagi anak maupun orangtuanya. Dalam supriyo, 2008
disebutkan beberapa dampak yang muncul akibat perilaku malu, yaitu terhambatnya
perklembangan individu yang mempunyai perilaku malu, semakin tidak terasahnya
kemampuan sosial individu, tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan,
kurang informasi dan pergaulan, kurang pengalaman, menimbulkan kesulitan
belajar apabila terjadi pada anak usia sekolah.
0 comments :
Post a Comment