BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Hari pendidikan nasional adalah hari dari jati diri bangsa dimana
hari pendidikan bisa menggambarkan atau ruh dari bangsa kita, bangsa yang besar
adalah bangsa yang peduli akan pendidikan, dan pendidikan adalah modal awal
dari perkembangkan bangsa.
Berbicara tentang pendidikan pasti kita mengenal sosok tentang Ki Hajar Dewantara,dengan itu kali ini kami akan mengupas tentang perjalanan Ki Hajar Dewantara dan Hari pendidikan nasional nya Apa, Mengapa, Dan Bagaimana Pendidikan Nasional Dipandangan Ki Hajar Dewantara.
B.
Rumusan Masalah
1. Kapan dipringatinya Hari Pendidikan Nasional?
2. Siapakah tokoh perjuangan Pendidikan Indonesia?
3. Bagaimanakah sejarah Pendidikan Nasional?
4. Bagaimanakah arti pendidikan?
5. Bagaimanakah arti pentingnya pendidikan?
C.
Maksud dan Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan
karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Melatih
pelajar untuk membuat karya tulis ilmiah dengan data-data yang tepat.
2. Memberikan
informasi kepada masyarakat khususnya pelajar mengenai Hari pendidikan.
3. Untuk
mengetahui sejarah tentang Hari Pendidikan Nasional.
4. Untuk
mengetauhi Arti pentingnya pendidikan.
5. Melatih
pelajar untuk kritis dalam menghadapi kehidupan.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
Indonesia adalah
negara yang memiliki ragam cara untuk menghargai jasa pahlawannya, khususnya
pada hari ini yang tepatnya tanggal 2 Mei 2010 yaitu Hari Pendidikan Nasional.
Hari Pendidikan Nasional diperingati pada tanggal 2 Mei karena menurut sejarah
bahwa seorang tokoh bernama Ki Hajar Dewantoro lahir pada tanggal dan bulan
tersebut. Karena perjuangan beliau pada masa itu yang mengabdikan dirinya untuk
kemajuan bangsa Indonesia melalui bidang pendidikan, sehingga perjuangan beliau
itulah bangsa indonesia menetapkan pada tanggal dan bulan tersebut sebagai Hari
Pendidikan Nasional atau bisa juga disebut Hari Kebangkitan Bangsa.
Banyak karya
beliau yang saat ini menjadi landasan rakyat Indonesia dalam mengembangkan
pendidikan, khususnya kalimat-kalimat filosofis seperti ING NGARSO SUNTOLODO,
ING MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI (Di depan memberi teladan, di tengah
memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan).
Pendidikan
merupakan tolak ukur kemampuan seseorang, sehingga lumrah jika ada teori
tentang pendidikan adalah proses memanusiakan manusia bahkan ada juga yang
mengatakan bahwa pendidikan adalah transformasi ilmu antara pendidik dan
peserta didik. Begitu pentingnya pendidikan dalam kehidupan kita, sehingga
pendidikan menjadi salah satu simbol komunikasi (transformasi) dan Kemanusiaan
(memanusiakan manusia). Hari Pendidikan Nasional semestinya diperingati tidak
hanya sebagai upaya mengenang seorang Ki Hajar Dewantoro semata, tapi lebih
luas lagi kepada seluruh elemen yang mendukung kemajuan suatu bangsa.
BAB
III
PEMBAHASAN
1.
Pendidikan
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.
Pendidikan
biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup.
Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan
oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam
kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Bagi sebagian
orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan
formal. Seperti kata Mark Twain, “Saya tidak pernah membiarkan sekolah
mengganggu pendidikan saya.”
Anggota keluarga
mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari
yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara
tidak resmi.
Sebagaimana yang
diungkapkan Daoed Joesoef tentang pentingnya suatu pendidikan : “Pendidikan
merupakan segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik,
yang sesuai dengan martabat manusia” Dan tentulah dari pernyataan tersebut kita
bisa mengambil kesimpulan bahwa Pendidikan merupakan hal yang sangat penting
dan tidak bisa lepas dari kehidupan, maka dari itu saya bisa membantah kata-kata
“Pendidikan bukanlah segalanya” seperti apa yang Kepala Sekolah saya sendiri
katakan.
Menjadi bangsa
yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di
dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu negara
di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga
suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, karna seperti
yang kita ketahui bahwa suatu Pendidikan tentunya akan mencetak Sumber Daya
Manusia yang berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill dan
pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa.
Apabila output
dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat
mencapai kemajuan. Bagi suatu bangsa yang ingin maju, pendidik harus dipandang
sebagai sebuah kebutuhan sama halnya dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Maka
tentunya peningkatan mutu pendidikan juga berpengaruh terhadap perkembangan
suatu bangsa. Kita ambil contoh Amerika, mereka takkan bisa jadi seperti
sekarang ini apabila pendidikan mereka setarap dengan kita. Lalu bagaimana
dengan Jepang? si ahli Teknologi itu? Jepang sangat menghargai Pendidikan,
mereka rela mengeluarkan dana yang sangat besar hanya untuk pendidikan bukan
untuk kampanye atau hal lain tentang kedudukan seperti yang Indonesia lakukan.
Tak ubahnya negara lain, seperti Malaysia dan Singapura yang menjadi negara
tetangga kita.
Mungkin sedikit
demi sedikit Indonesia juga sadar akan pentingnya suatu pendidikan. Hari
Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2010
menitikberatkan atau mengambil tema pendidikan karakter untuk membangun
peradaban bangsa dan seperti yang diberitakan bahwa Kementrian Pendidikan
Nasional telah menyediakan infrastruktur terkait akses informasi bekerja sama
dengan MNC Group, melalui TV berbayarnya, Indovision menyiarkan siaran televisi
untuk pendidikan.Dan juga penyediaan taman bacaan di pusat perbelanjaan. Namun
apakah pendidikan karakter ini bisa mengubah masalah-masalah yang sering kita
hadapi dalam dunia pendidikan?
Didalam UU
No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan:
“pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh
dirinya, masyarakat, banga dan negara” Namun satu pertanyaan, sudahkah
pendidikan kita seperti yang tercantum dalam UU tersebut.
Untuk kalangan
pelajar sekolah menengah atas dan mahasiswa tidak asing lagi dengan kata
makalah. pastilah anda sebagai pelajar atau mahasiswa sering sekali di berikan
tugas membuat makalah. jadi saya akan coba berikan contoh makalah pendidikan
bagi teman-teman sebagai panduan membuat makalah agar lebih mudah.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendidikan
merupakan tolak ukur kemampuan seseorang, sehingga pendidikan menjadi salah
satu simbol komunikasi (transformasi) dan Kemanusiaan (memanusiakan manusia).
Hari Pendidikan Nasional semestinya diperingati tidak hanya sebagai upaya
mengenang seorang Ki Hajar Dewantoro semata, tapi lebih luas lagi kepada seluruh
elemen yang mendukung kemajuan suatu bangsa.
Menjadi bangsa
yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di
dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu negara
di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga
suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, karna seperti
yang kita ketahui bahwa suatu Pendidikan tentunya akan mencetak Sumber Daya
Manusia yang berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill dan
pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa.
Untuk itu,
marilah melalui Hari Pendidikan Nasional tahun ini kita jadikan momentum
introspeksi untuk mengoreksi diri serta lebih memacu semangat berinovasi dan
berkreasi guna penyelenggaraan pendidikan ke depan yang lebih baik. Yang paling
penting adalah meningkatkan moralitas bangsa untuk menciptakan karakter bangsa
yang beradab sesuai landasan pancasila.
0 comments :
Post a Comment