Dalam rancangan kurikulum 2013,
Kompetensi Inti (KI) berfungsi sebagai unsur pengorganisasian (oganising
element) dari Kompetensi Dasar (KD), yang merupakan kompetensi setiap mata
pelajaran. Sebagai unsur pengorganisasian, KI merupakan pengikat untuk
organisasi vertikal dan horizontal KD. Organisasi vertikal KD adalah
keterkaitan antara konten KD satu kelas/jenjang pendidikan kelas/jenjang di
atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. Sedangkan organisasi
horizontal KD adalah keterkaitan antara konten KD satu mata pelajaran dengan KD
dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang
sama sehingga terjadi proses saling memperkuat. Gagasan ini merupakan
keunggulan sekaligus tantangan bagi guru kimia dalam mengimplementasikan
kurikulum 2013.
Dalam buku Methods of
Teaching Chemistry, Stephan Forster (2009) menjelaskan pentingnya hubungan
mata pelajaran kimia dengan disiplin ilmu lain. Gagasan dalam mengikat berbagai
disiplin ilmu ke dalam simpul pembelajaran kimia, Stephan Forster mengatakan “tidak
ada mata pelajaran yang dapat diajarkan secara terpisah, begitu juga dengan
pengajaran kimia. Agar pembelajaran kimia efektif, pembelajaran harus
dikembangkan dari aplikasi kimia dan korelasinya”. Pada pengembangan
kurikulum 2013, penerapan pengetahuan (aplikasi kimia) merupakan salah satu
bagian dari empat kelompok kompetensi inti, salah satunya yaitu kompetensi inti
kelompok 4. Kompetensi inti kelompok 4 ini diajarkan secara terintegrasi (direc
teaching) pada peserta didik setelah memahami kompetensi inti kelompok 3
tentang pengetahuan. Pentingnya korelasi ilmu kimia dengan disiplin ilmu lain
dan aplikasi kimia tidak lepas dari banyaknya penemuan di bidang kimia yang
telah berkontribusi bagi kemajuan secara fisik maupun sosial di masyarakat.
Sehingga muncullah strategi pembelajaran seperti Science Technology
Society, Contextual Teaching and Learning, Problem
Based Learning dan lan-lain yang merupakan bagian dari aplikasi
pembelajaran kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini adalah kontribusi
perkembangan beberapa mata pelajaran lain dan hubungannya dengan kimia.
Hubungan Kimia dan Bahasa
Kimia sangat berhubungan sekali
dengan bahasa yang diajarkan karena konten kimia memiliki bahasa yang
khas. Korelasi ini muncul karena faktanya adalah bahasa bukan sekadar
memberikan cara bagaimana berkomunikasi dengan orang lain tetapi juga kendaraan
pemikiran siswa. Seorang siswa tidak dapat bergulat dengan masalah ilmiah
tanpa menggunakan kata-kata. Hal ini yang membuat pentingnya guru dalam
mendorong siswa untuk menguasai bahasa, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Kegiatan eksperimen / praktikum
merupakan wahana dalam memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan
kemampuan bahasa yang baik. Proses perkembangan kemampuan bahasa lisan
dapat dilihat melalui kegiatan diskusi, baik antara siswa dengan siswa atau
siswa dengan guru. Sedangkan kemampuan bahasa yang tertulis dapat
dikembangkan dengan mendorong siswa untuk membuat catatan pribadi dari hasil
praktikum berupa laporan praktikum, atau mungkin buku catatan harian, yang
sifatnya bukan menyalin dari buku paket, LKS atau papan tulis.
Hubungan Kimia dan
Matematika
Matematika dan kimia sangat erat
kaitannya satu sama lain. Matematika merupakan ibu dari semua ilmu.
Pengetahuan yang mendalam tentang dasar-dasar matematika sangat berguna sekali
dalam memahami konsep-konsep kimia tertentu. Koordinasi yang intensif
antara guru kimia dan guru matematika membuat tugas mengajar kimia lebih mudah.
Pada topik kimia fisik seperti
termodinamika, kinetika kimia, radioaktivitas dan lain-lain, semua itu dapat
dipahami secara baik dengan menggunakan persamaan matematika
tertentu. Untuk menurunkan persamaan tersebut siswa harus akrab dengan
berbagai tanda yang digunakan untuk menunjukkan operasi matematika tertentu. Persamaan
matematik memiliki makna yang mudah dipahami ketika diterapkan dalam
pembelajaran kimia.
Hubungan Kimia dan Ilmu
Pengetahuan Sosial
Kimia adalah mata pelajaran yang
sangat berguna bagi masyarakat saat ini. Banyak penemuan di bidang kimia
yang memberikan dampak sosial dan mempengaruhi pemikiran sosial individu.
Pengetahuan kimia ini sangat berguna dalam mengusir takhayul di masyarakat.
Kontribusi kimia dalam pengembangan masyarakat sudah terlihat dalam berbagai
bidang kehidupan. Guru dapat merujuk pada kontribusi kimia tersebut saat
mengajar ilmu-ilmu sosial. Dalam referensi sejarah, banyak hasil penemuan
di bidang kimia yang digunakan untuk melawan atau memenangkan perang. Pelajaran
geografi sangat tergantung pada kimia untuk beberapa aspeknya sehingga pelajaran
geografi dan kimia tumpang tindih di beberapa pokok bahasan terutama tentang
batuan, atmosfer, hidrosfer, litosfer, mineral, hujan dan lain-lain.
Hubungan Kimia dan Fisika
Kimia dan fisika, keduanya
merupakan cabang ilmu pengetahuan alam dan keduanya memiliki sejumlah konsep
umum yang luas. Banyak hukum kimia bisa sangat berguna untuk penjelasan
konsep-konsep penting tertentu dalam fisika. Sebagai contoh, topik umum
yang saling berkaitan pada kimia dan fisika seperti fisika nuklir, fisika termal,
fisika atom, dan lain-lain. Banyak metode kimia yang digunakan untuk
melaksanakan eksperimen dalam fisika atau sebaliknya. Hal ini menunjukkan
ruang lingkup kerjasama antara guru kimia dan guru fisika pada materi tertentu
cukup luas.
Hubungan Kimia dan Biologi
Korelasi antara kimia dan biologi
begitu besar sehingga kini muncul mata pelajaran seperti “biokimia”. Ada
banyak topik dalam biologi yang sangat bergantung pada pengetahuan kimia,
misalnya biomolekul, sirkulasi darah, sistem pencernaan, dan lain-lain. Pengetahuan
tentang kimia dapat membantu dalam memahami berbagai penyakit dan membantu
untuk menyembuhkan / mencegah penyakit tersebut. Untuk mengajar yang lebih
baik harus ada kerjasama yang erat antara guru kimia dan guru biologi.
0 comments :
Post a Comment