BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum, jenis penelitian berdasarkan pendekatan
analisisnya dibedakan menjadi dua, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan
ini lazim juga disebut sebagai pendekatan, ancangan, rencana atau desain.
Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai
sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas
rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penlitian.
Dalam rancangan pereperencaan dimulai dengan megadakan observasi dan evaluasi
rerhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan
kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut.
Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat
prcobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variable, prosedur dan
teknik sampling, instrument, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul,
dan pelaporan hasil penelitian.
Metode penelitian lebih dekat dengan teknik. Misalnya,
penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif.
Dengan kata lain, metode deskriptif tersebut dapat dikatakan juga sebagai
teknik deskriptif.
Untuk lebih jelasnya berikut ini kami akan menguraikan dari
mata kuliah Metode Penelitian. dengan pembahasan Penelitian Kuantitatif.
Demikianlah makalah ini kami buat dan sekiranya ada kekurangan yang terdapat
dalam makalah ini kami mohon ma'af dan kami siap menerima kritikan sehat yang
sifatnya membangun terutama dari Bapak/ Ibu Dosen dan kepada sahabat-sahabati
yang membaca makalah ini. Kami berharap setelah membaca makalah yang sederhana
ini kita dapat memetik ilmu dan menambah wawasan kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PENELITIAN KUANTITATIF
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena sertahubungan-hubungannya.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang
berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah
bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan
hubungan yang fundamental antarapengamatan
empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu
sosial, dari fisika danbiologi hingga sosiologi dan jurnalisme.
Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan
Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat
prcobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variable, prosedur dan
teknik sampling, instrument, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul,
dan pelaporan hasil penelitian.
Metode penelitian lebih dekat dengan teknik. Misalnya,
penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif.
Dengan kata lain, metode deskriptif tersebut dapat dikatakan juga sebagai
teknik deskriptif.
- Penelitian
Deskriptif.
Penelitian diskriptif termasuk salah satu jenis penelitian
kategori penelitian kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengangkat
fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi sa'at sekarang dan
menyajikan apa adanya.
Metode deskripsi adalah suatu metode dalam penelitian status
kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Whitney (1960) berpendapat, metode deskriptif adalah
pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat. Penelitian deskriptif
mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku
dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan,
kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang
sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
Dalam metode deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan
fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif.
Adakalanya peneliti mengadakan klasifikasi, serta penelitian terhadap
fenomena-fenomena dengan menetapkan suatu standar atau suatu norma tertentu.
Metode deskriptif juga ingin mempelajari norma-norma atau
standar-standar sehingga penelitian ini disebut juga survei normatif. Dalam
metode ini juga dapat diteliti masalah normatif bersama-sama dengan masalah
status dan sekaligus membuat perbandingan-perbandingan antarfenomena. Studi demikian
dinamakan secara umum sebagai studi atau penelitian deskritif. Perspektif waktu
yang dijangkau, adalah waktu sekarang atau sekurang-kurangnya jangka waktu yang
masih terjangkau dalam ingatan responden.
Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
Ciri-ciri Metode Deskriptif
- Untuk
membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak
mengadakan akumulasi data dasar belaka.(secara harafiah)
- Mencakup
penelitian yang lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental.
- Secara
umum dinamakan metode survei.
Kerja peneliti bukan saja memberi gambaran terhadap
fenomena-fenomena, tetapi :
- menerangkan
hubungan,
- menguji
hipotesis-hipotesis
- membuat
prediksi, mendapatkan makna, dan
- implikasi
dari suatu masalah yang ingin dipecahkan
- Mengumpulkan
data dengan teknik wawancara.
- Stady
kasus.
Stady kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara
intentif dan mendetail. Karna study kasus sifatnya mendalam dan mendetail, maka
study kasus pada umumnya menghasilkan gambaran yang longitudinal, yaitu hasil
pengumpulan dan analisis data dalam satu jangka waktu.
Study kasus dalam pendidikan bisa dilakukan oleh guru, guru
pembimbing, wali kelas. Terutama untuk kasus-kasus siswa disekolah yang pada
umumnya permasalahannya berkenaan dengan kegagalan belajar, tidak bisa
menyesuaikan diri, gangguan emosionalfrustasi, sering membolos, dan
kelainan-kelainan prilaku siswa lainnya.
- Study
Survei
Survey pada umumnya merupakan cara pengumpulan datadari
sejumlah unit atau individu dalam jangka waktu yang bersamaan dalam jumlah
besar dan luas. Survey berusaha mengungkap jawaban melalui pertanyaan apa,
bagaimana, berapa, bukan pertanyaan mengapa. Tujuan utamanya adalah
mengumpulkan informasi tentang variable, bukan informasi tentang individu.
- Study
pengembangan
Pengelompokan study pengembangan merupakan bagian dari
penelitian deskriptif, karna study ini bermaksud melukiskan hubungan antara
gejala-gejala sebagaimana adanya sekarang dengan fakta-fakta lain berdasarkan
fungsi waktu yang bersifat kontinyu.untuk itu, peneliti dapat menggambarkan
perkembangan berbagai variable dari asfek yang diseledikinya
Ada dua teknik yang paling melegkapi dalam melakukan
penelitian pembangunan:
a.
Metode longitudinal
Metode longitudinal sering disebut juga metode jangka
panjang. Dalam metode ini penelitian dilakukan terhadap satu objek dengan
mengurutkan segala pertumbuhan atau perkembangannya dari tahun ketahun dalam
kurun waktu tertentu.
b.
Metode croos sectional
Metode ini dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan metode
longitudinal, karna waktu yang panjang bias dipotong-potong menjadi lebih
pendek.
- Study
tindak lanjut
Study ini hampir sama dengan study longitudinal, yaitu
mempelajari perkembangan dan perubahan subjek, setelah subjek diperlakukan
khusus atau kondisi tertentu dalam kurun tertentu sampai selesai. Secara umum
penelitian ini digunakan untuk menilai kesuksesan program-program tertentu.
Dalam bidang pendidikan banyak variable-variabel yang bias diberikan perlakuan
baik kepada guru maupun siswa.
- Study
kecendrungan
Study kecendrungan pada dasarnya meramalkan keadaan masa
depan dengan berdasarkan keadaan , gejala, data yang ada pada masa sekarang.
Keadaan masa sekarang diperoleh dari study lain, misalnya study khusus, survey
agar diperoleh data dan informasi yang akurat mengenai gambaran kondisi sa'at
ini. Atas dasar data dan informasi tersebut peneliti mencoba meramalkan
kecendrungan pada masa yang akan datang.
- Study
korelasi
Penelitian ini dirancang untuk menentukan tingkat hubungan
variable-variabel yang berbeda dalam suatu populasi.hubungan antar dua variable
tidak saja dalam bentuk sebab akibat, tetapi juga hubungan timbale balik antar
dua variable.
- Analisis
dokumen.
Metode ini dipakai jika peneliti bermaksud untuk
menganalisis data yang diperoleh dari dokumen. Analisis dokumen kerap juga
disebut analisis kegiatan atau analisi informasi dan bahkan kadang-kadang
disebut juga dengan analisis isi.
Dari dokumen yang tersedia penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan
informasi yang berguna dibidangnya masing-masing. Banyak dokumen resmi dan
laoran yang oleh sabagian orang dipandang sebagai arsip yang tidak berguna,
namun bagi peneliti dokumen itu sangat penting untuk memahami aktivitas yang
dilakukan oleh sekelompok populasi tertentu, yang faktanya tersimpan didalam
dokumen.
- Penelitian
Eksperimen
Ada sebagian orang menganggap bahwa penelitian eksperimen
relevan dengan sains. Barang kali ini disebabkan oleh pengamatan sebagian orang
bahwa yang namanya penelitian eksperimen dilakukan oleh ahli biologi, kimia,
fisika, dan ilmu-ilmu eksakta lainnya diruang tertutup ( laboratorium ).
Akhir-akhir ini metode eksperimen mulai popular dan banyak
dipakai pada ilmu-ilmu social, bahasa atau pendidikan.
Itulah suatu bukti bahwa eksperimen kini tidak hanya milik
para peneliti dibidang ekstra saja.
Meskipun demikian peneliti tidak bisa menganggap bahwa
penelitian eksperimen lebih bermutu daripada yang lain. Sebab, tidak semua
persoalan bisa selalu diselesaikan dengan eksperimen.
- Pengertian
Ex Post Facto
Penelitian dengan rancangan ex post facto sering disebut
dengan after the fact. Artinya, penelitian yang dilakukan setelah
suatu kejadian itu terjadi. Disebut juga sebagai restropective study karena
penelitian ini merupakan penelitian penelusuran kembali terhadap suatu
peristiwa atau suatu kejadian dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui
faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Dalam pengertian
yang lebih khusus, (Furchan, 383:2002) menguraikan bahwa penelitian ex post
facto adalah penelitian yang dilakukan sesudah perbedaan-perbedaan dalam variable
bebas terjadi karena perkembangan suatu kejadian secara alami.
Penelitian ex post facto merupakan penelitian yang
variabel-variabel bebasnya telah terjadi perlakuan atau treatment tidak
dilakukan pada saat penelitian berlangsung, sehingga penelitian ini biasanya
dipisahkan dengan penelitian eksperimen. Peneliti ingin melacak kembali, jika
dimungkinkan, apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya sesuatu.
BAB III
KESIMPULAN
Penelitan deskriptif yang biasa juga disebut dengan
penelitian survay adalah penelitian yang mencoba Untuk membuat
pencandraan/gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta
dan sifat-sifat pada suatu obyek penelitian tertentu.
Penelitian deskreptif mempunyai metode sebagai berikut:
- Metode
study kasus.
- Metode
study survei.
- Metode
study pengembangan.
- Metode
study longitudinal.
- Metode
study kecendrungan.
- Metode
study tindak lanjut.
- Metode
study korelasi.
- Metode study dokumen.
sekian makalah tentang metode penelitian ini, semoga membantu menambah pemahaman anda dalam menyelesaikan penelitian.
selamat membaca
0 comments :
Post a Comment