Sebagai individu, manusia merupakan kesatuan antara jiwa dan
raga. Di dalam jiwa manusia terdapat pembawaan-pembawaan yang dapat
terpengaruh, baik oleh kata-kata yang tertulis maupun kata-kata yang terdengar,
yang membawa kearah yang benar ataupun yang salah. Kata-kata tersebut dapat
membuka jalan kedalam jiwa secara langsung secara pikiran dan perasaan,
sehingga membuat pikiran dan perasaan goyah, dan sampai pada perenungan secara
mendalam ( tafakur ) serta penghayatan yang melahirkan perbuatan-perbuatan yang
dilakukan secara sadar.
Pembawaan seperti itu merupakan potensi yang perlu dikembangkan kearah yang positif. Salah satu cara yang dapat mengembangkan melalui pendidikan ( belajar ) dengan menggunakan sarana yang ada pada manusia itu sendiri yakni pendengaran dan hati. Seperti firman Allah SWT yang terfdapat pada Q.S Al-Nahl ayat 78.
Dalam mendidik jiwa manusia, ajaran islam senantiasa menyesuaikan dengan potensi yang ada pada dirinya. Salah satu ajaran Al-Quran yang berkenaan dengan cara mendidik adalah mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa atau pengalaman orang lain yang disebut “ Ibrah ”, atau melalui nasihat-nasihat yang baik yang dapat menyentuh perasaan murid yang disebut “ mauizhah ”. oleh sebab itu, ibrah dan mauizah dalam Al-Quran dapat diangkat menjadi sebuah metode pendidikan. Seperti dalam Q.S. Yusuf ayat 111, Q.S. Al-Hasyr ayat 2, Q.S. Al-A`ala ayat 8-9
Pengertian
Metode Ibrah Mauizah
Kata Ibrah-Mauizah berasal dari akar kata “abara”. ”abara al-Ra`yu” berarti menafsirkan mimpi dan mengetahui apa yang akan terjadi pada orang yang bermimpi. Sedangkan “abara al-Wadiya” atau “abara al-Nahr” berarti menyebrangi lembah atau sungai dari tepi ke tepi lain yang berlawanan.
Pengertian Ibrah dalam Al-Quran dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain atau peristiwa yang terjadi pada masa lanpau melalui suatu proses berfikir secara mendalam, sehingga manimbulakan kesadaran pada diri seseorang.
“Mauizah” berarti nasihat, kata tersebut sejalan dengan makna kata “Wa`zha”, “ya`izhu”, “wa`zhan”, “wazhatan”, dan “wa mauizhatan” yang berarti memberi nasihat (Abdulah Bin Nuh 1981 : 264)
Model mauizah ialah suatu cara penyampaian materi pelajar5an melalui tutur kata yang berisi nasihat dan peringatan baik buruknya sesuatu
Kata Ibrah-Mauizah berasal dari akar kata “abara”. ”abara al-Ra`yu” berarti menafsirkan mimpi dan mengetahui apa yang akan terjadi pada orang yang bermimpi. Sedangkan “abara al-Wadiya” atau “abara al-Nahr” berarti menyebrangi lembah atau sungai dari tepi ke tepi lain yang berlawanan.
Pengertian Ibrah dalam Al-Quran dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain atau peristiwa yang terjadi pada masa lanpau melalui suatu proses berfikir secara mendalam, sehingga manimbulakan kesadaran pada diri seseorang.
“Mauizah” berarti nasihat, kata tersebut sejalan dengan makna kata “Wa`zha”, “ya`izhu”, “wa`zhan”, “wazhatan”, dan “wa mauizhatan” yang berarti memberi nasihat (Abdulah Bin Nuh 1981 : 264)
Model mauizah ialah suatu cara penyampaian materi pelajar5an melalui tutur kata yang berisi nasihat dan peringatan baik buruknya sesuatu
Dalam menggunakan metode ini, guru perlu mempertimbangkan
empat hal, yaitu
- Faktor
badaniah guru, maksudnya penampilan fisik guru harus mencerminkan isi
nasihat itu, seperti cara berpakaian, tutur kata, dll
- Faktor
histories murid, artinya guru harus mengetahui latar belakang kehidupan
murid secara umum, misalnya lahir dan dibesarkan dimana,
- Faktor
dunia murid, maksudnya nasihat itu harus disesuaikan dengan tingkat usia
murid
- d. Faktor komunikasi, maksudnya ungkapan dan tutur kata guru harus dapat dipahami murid
Tujuan dan Keistimewaan Model Ibrah Mauizah
- Menumbuhkan
aqidah tauhid
- Mengantarkan
pendengarpada suatu keputusan berfikir akan salah satu akidah
- Menggerakan
dan mendidik perasaan Rabaniyah
- Mengerahkan,
mengokohkan dan menumbuhkan aqidah tauhid
- Menumbuhkan
ketaatan pada perintah Allah
- Menimbulkan kesan heran dan kagum
Adapun Mauizah memiliki tujuan :
- Mengerahkan,
membina dan menggugah perasaan Rabaniyah
- Mengingatkan
nerbagai makna dan kesan yang membangkitkan perasaan iklas dalam beramal
soleh
- Mengingatkan
makna dan kesan yang membangkitkan perasaan untuk mentaati Allah
- Mengarahkan
dan membina berfikir yang sehat
- Mengarahkan pada pencucian dan pembersihan jiwa
Bentuk Ibrah dan Mauizah dalam Al-Quran
Bentuk Ibrah
Bentuk Ibrah
- Ibrah
dari kisah Qurani dan Nabawi Penggunaan metode ibrah dari kisah tujuannya
ialah pengambilan pelajaran, karena didalam kisah tidak hanya mengandung
peristiwa semata, tetapi mengandung nilai riligius, ketuhanan dan
histories
- Ibrah
dari makhluk Allah dan Nikmatnya Seperti telah dikemukakan diatas, bahwa
salah satu tujuan Ibrah ialah untuk menimbulkan ketakjuban dan kekaguman,
sehingga orang sampai pada tahap perenungan, penghayatan, dan tafakur yang
dapat mengantarkan seseorang pada pengalaman
- Ibrah
melalui peristiwa sejarah
Orang yang peduli terhadap peristiwa masa lampau (sejarah),
menekankan untuk tidak meninggalkan sejarah, dan menyuruh untuk belajar dari
sejarah.
Kaitannya dengan masalah pendidikan (khususnya dalam kegiatan KBM), para pendidik dapat memanfaatkan metode ibrah melalui peristiwa sejarah, untuk membina dan mendidik (jiwa) siswa.
Kaitannya dengan masalah pendidikan (khususnya dalam kegiatan KBM), para pendidik dapat memanfaatkan metode ibrah melalui peristiwa sejarah, untuk membina dan mendidik (jiwa) siswa.
Bentuk Mauizah
Nasihat langsung
Bentuk nasihat ini memiliki keistimewaan antara lain dapat membuka jalan untuk mempengaruhi perasaan dan fikiran yang mengarah pada kebajikan
Tazkir
Mengingatkan berbagai makna dan kesan yang dapat membangkitkan perasaan, emosi untuk segera beramal saleh. Metode ini membimbing fitrah potensi baik, agar tetap pada kebaikan dan berkembang menuju kesempurnaan.
Aplikasi Metode Ibrah Mauizah dalam Pengajaran
Metode Ibrah dan Mauizah diistilahkian oleh al-Nahlawi sebagai pendekatan pendidikan keimanan dalam al-Quran atau disebut sebagai Metode Quraniyah yang memiliki berbagai keistimewaan karena adanya keselarasan dengan fitrah (potensi) manusia sebagai pendidik dan terdidik.
Penggunaan metode Ibrah dan Mauizah dapat meliputi sebagian besar pengajaran tanpa membedakan antara agama dan bukan agama. Titik tekannya pada matei yang mengandung unsure-unsur religius seperti ketauhidan, ukhwah, keadilan, musyawarah, dsb.
Metode Ibrah dan Mauizah diistilahkian oleh al-Nahlawi sebagai pendekatan pendidikan keimanan dalam al-Quran atau disebut sebagai Metode Quraniyah yang memiliki berbagai keistimewaan karena adanya keselarasan dengan fitrah (potensi) manusia sebagai pendidik dan terdidik.
Penggunaan metode Ibrah dan Mauizah dapat meliputi sebagian besar pengajaran tanpa membedakan antara agama dan bukan agama. Titik tekannya pada matei yang mengandung unsure-unsur religius seperti ketauhidan, ukhwah, keadilan, musyawarah, dsb.
Langkah- langkah Penggunaan Metode Ibrah dalam Pengajaran
Tahap Pra Intruksional
Hal yang sangat penting dalam tahap ini adalah :
Tahap Pra Intruksional
Hal yang sangat penting dalam tahap ini adalah :
- Menyusun
konsep yang akan disajikan sesuai dengan pokok bahasan termasuk
landasan-landasannya
- Menginventariskan
jenis-jenis Ibrah yang disesuaikan dengan pokok bahasan yang disajikan
Tahap Intruksional
- Tahap
orientasi. Pada tahap i9ni guru menjelaskan pokok bahasan dan
konsep-konsep dasar yang akan disajikan
- Penyajian
Ibrah. Pada tahap ini pendidik membawakan Ibrah Yang Telah ditentukan
sebelumnya, baik yang diambil dari ayat Alquran ataupun dari peristiwa
lain.
- Tahap
Meyakinkan. Pada tahap ini pendidik berupaya untuk mengerahkan para sisiwa
pada ibrah melalui pertanyaan atau perbandingan pada hal yang lebih dekat
dengan siswa
- Tahap
Internalisasi. Pada tahap ini guru membawa siswa pada penghayatan
nilai-nilai yang terkandung dalam dalam setiap bentuk ibrah
- Tahap
Evaluasi. Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji kembali apa yang telah
disampaikan guru kepada siswa
- Tahap
Penyimpulan. Tujuan pedagogis dari Ibrah adalah mengantarkan pendengar
(siswa) kepada kepuasan berfikir akan salah satu perkara aqidah.
- Tahap Akhir.Pada tahap ini pendidik memberikan tugas (pekerjaan rumah).
Dalam penggunaan metode, pasti ada kelebihan dan
kelemahannya adapun kelebihan dan kelemahan metode mauizah antara lain:
a. Kelebihannya:
1) Dalam waktu yang singkat guru agama dapat menyampaikan
bahan yang sebanyak-banyaknya.
2) Organisasi kelas lebih sederhana tidak perlu mengadakan
pengelompokan murid.
3) Guru agama dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah,
walupun jumlah murid banyak.
4) Jika guru agama sebagai penasehat berhasil dengan baik,
maka dapat menimbulkan semangat bagi peserta didik untuk aktif,
5) Fleksibel, dalam arti bahwa jika waktu sedikit bahan
dapat dipersingkat, diambil yang penting-penting saja, jika terdapat waktu
longgar bisa disampaikan secara detail.
b. Kelemahannya
1) Terkadang guru sulit untuk mengetahui pemahaman peserta
didik terhadap bahan materi yang diberikan
2) Karena metode disampaikan secara lisan terkadang guru
juga merasa lesu harus berbicara terus dalam menjelaskannya.
3) Bila guru tidak terlalu memperhatikan psikologis anak
didik, maka bisa terjadi pemahaman yang kabur
4) Jika guru tidak merencanakan materi yang akan
disampaikan, terkadang guru bisa melantur-lantur dan membosankan
Peranan
murid dalam metode ibrah mauizah adalah mendengarkan dengan teliti serta
mencatat pokok penting yang mungkin diperlukan ataupun dibutuhkan sewaktu-waktu
0 comments :
Post a Comment