LIMA MACAM SUMBER PENGETAHUAN MENURUT LOURS Q.KATTSOF BERDASARKAN TEORI PENGETAHUAN FILSAFAT

Written By putrajunio on Sunday, June 8, 2014 | 4:33 PM

TEORI PENGETAHUAN
Teori pengetahuan membicarakan cara memperoleh pengetahuan (norma-norma atau teori-teorinya) dan membicarakan pula tentang bagaimana cara mengatur pengetahuan yang benar dan berarti. Posisi terpenting dari pengetahuan telah membicarakan tentang apa sebenarnya hakikat pengetahuan itu, cara berpikir dan hukum berpikir agar mendapatkan hasil yang sebenar-benarnya.
Cabang teori pengetahuan yaitu Epistimologi dan logika.

Epistimologi
Epistimologi berasal dari bahasa Yunani, Episteme yang berarti Knowledge atau pengetahuan dan logy berarti pengetahuan atau filsafat  ilmu.
Terdapat empat persoalan pokok dalam bidang ini:
1.       Apa pengetahuan itu?
2.       Apa sumber-sumber pengetahuan itu?
3.       Darimanakah sumber yang benar itu datang dan bagaimana mengaturnya?
4.       Apakah pengetahuan tersebut benar?
Persoalan pertama (tentang definisi pengetahuan) sudah dibahas pada uraian sebelumnya. Sekarang pada persoalan berikutnya yaitu sumber pengetahuan manusia.

Lours Q.kattsof mengatakan bahwa sumber pengetahuan ada lima macam yaitu:
Empiris, rasionalisme, fenomena, intuisi dan metode ilmiah.
1.   Empirisme
Kata ini berasal dari bahasa yunani empeirikos dari kata emperra, artinya pengalaman menurut aliran ini, manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya, pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman inderawi, manusia tahu es dingin karena menyentuhnya, gula manis karena mencicipinya.

Jhonh locke (1632-1704) bapak aliran ini pada zaman modern mengemukakan teori tabula rasa. Maksudnya bahwa manusia itu pada mulanya kosong dari pengetahuan, lantas pengalamannya mengisi jiwa yang kosong itu, dan akhirnya ia memiliki pengetahuan.
Tidak terasa, uraian tadi sudah menjawab pertanyaan yang ke-3.
Dari manakah pengetahuan yang benar itu dating dan bagaimnakah mengetahuinya?
Pengetahuan diperoleh dari pengalaman dan dengan perantara panca indera.

Kelemahan aliran ini cukup banyak , diantaranya:
·     Keterbatasan indra
·     Indera Menibu
·     Objek yang menipu dan
·     Kelemahan yang berasal dari indra dan objek sekaligus.
Kesimpulannya adalah empirisme lemah karena keterbatasan indera manusia.

2.   Rasionalisme
Aliran ini menyatakan bahwa sumber ilmu pengetahuan terletak pada akal. Rasionalisme memandang pengalaman sebagai jenis perangsang bagi pikiran. Jika kebenaran mengandung makna dan mempunyai ide yang sesuai dengan kenyataan. Maka kebenaran hanya ada di dalam pikiran dan hanya diperoleh dengan akal budi saja.

Descartes adalah bapak dari rasionalisme. Ia berusaha menemukan kebenaran yang tidak dapat diragukan, sehingga dengan memakai metode deduktif dapat disimpulkan semua pengetahuan kita.
Bagi rasionalisme, kekeliruan pada aliran emperisme yang disebabkan  kelmahan alat indra tadi, dapat dikoreksi seandainya akal digunakan.

Rasionalisme tidak mengingkari kegunaan indera dalam memperoleh pengetahuan, pengalaman indera dilakukan untuk merangsang akal dan memberikan objek sehingga kebenaran adalah seman-mata dengan akal. Laporan indera menurut rasionalisme merupakan bahan yang belum jelas, kacau. Bajan ini kemudian dipertimbangkan dengan teratur oleh akal dalam pengalaman berpikir sehingga terbentuk pengetahuan yang benar. Jadi, akal bekerja karena ada bahan dari indera. Akan tetapi, akal dapat juga mengahasilkan pengetahuan yang tidak berdasarkan inderawi sama sekali. Jadi akal dapat juga menghasilkan penetahuan tentang objek yang betul-betul abstrak.

Gabungan antara emperis dan rasionalisme melahirkan suatu metode baru yaitu metode sains dan dari metode ilmiah ini melahirkan pengetahuan sains yang disebut pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan.
Pengetahuan sains/ilmu pengetahuan ialah jenis pengetahuan yang logis dan memiliki bukti empiris (pengetahuan yang logis-empiris).
Jika hanya digunakan rasio (akal) maka pengetahuan yang diperoleh ialah pengetahuan filsafat.

3.   Positivisme
Tokoh aliran ini adalah August Compete (1798-1857). Ia penganut  empiris. Ia berpendapat bahwa indera itu amat penting dalam memperoleh pengetahuan, tetapi harus dipertajam dengan alat bantu dan diperkuat dengan eksperimen seperti panas di ukur dengan derajat panas,jauh diukur dengan meteran, berat dengan timbangan neraca, dan sebagainya. Kita tidak cukup mengatakan.

4.   Fenomenalis
Tokoh aliran ini adalah Immanuel kant, seorang filsuf jerman abad ke-18. Dia berpendapat bahwa sebab-akibat tentu mruapakan hubungan yang bersifat niscaya.
Kant membuat uraian lebih lanjut tentang pengalaman. Barang sesuatu bagiman terdapat dalam dirinya sendiri merangsang alat inderawi kita dengan diterima oleh akal kita dalam bentuk-bentuk pengalaman dan disusun secara sistematis dengan jalan penalaran.
Bagi Kant para penganut emperisme benar bila berpendapat bahwa semua pengetahuan didasarkan pada pengalaman. Tetapi para penganut rasionalisme juga benar, karena akal memaksa bentuknya sendiri terhadap barang sesuatu serta pengalaman.

5.   Intersionisme
Herin Bergson (1859-1941) adalah tokok aliran ini. Ia menganggap tidak hanya indera yang terbatas, akal juag terbatas aliran ini mengkritik aliran empirisme dan rasionalisme.
Objek-objek  yang kita tangkap adalah objek yang selalu berubah. Jadi pengetahuan kita tentunya tudak tetap. Intelek atau akal juga terbatas. Akal hanya dapat memahami suatu objek bila ia mengkonsentrasikan dirinya pada objek itu, jadi dalam hal seperti itu manusiatidak mengetahui keseluruhan (unique) tidak juga memahami sifat tetap pada objek.
Dengan menyadari keterbatasn indera dan akal, Bergson mengembangkan suatu kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki manusia, yaitu intuisi. Ini adalah hasil evolusi pemahaman tertinggi. Pengembangan kemampuan ini 9intiusi) memerlukan suatu usaha, kemampuan ini dapat memahami kebenaran yang utuh, tetap dan unique.

6.   Metode Ilmiah
Gabungan antara empirisme dan rasionalisme melahirkan suatu metode baru yaitu metode sains (metode imiah) dari metode ini melahirkan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan ialah jenis pengetahuan yang logis dan memiliki bukti empiris (pengetauan yang logis-empiris).
Jika hanya menggunakan rasio (akal) maka pengetahuan yang diperoleh ialah pengetahuan filsafat.

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

Ditulis Oleh : putrajunio ~ The Secret Blog

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul LIMA MACAM SUMBER PENGETAHUAN MENURUT LOURS Q.KATTSOF BERDASARKAN TEORI PENGETAHUAN FILSAFAT yang ditulis oleh The Secret Blog yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Blog, Updated at: 4:33 PM

0 comments :

Post a Comment

The Secret Blog © 2014. All Rights Reserved.
SEOCIPS Areasatu