BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Perkembangan anak
penting dijadikan perhatian khusus bagi orangtua. Sebab, proses tumbuh kembang
anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang.
Jika perkembangan
anak luput dari perhatian orangtua (tanpa arahan dan pendampingan
orangtua), maka anak akan tumbuh seadanya sesuai dengan yang hadir dan
menghampiri mereka. Dan kelak, orangtua juga yang akan mengalami penyesalan
yang mendalam.
Dampak negatif
dari perkembangan anak yang kurang perhatian dari orang tuanya adalah anak
menjadi nakal dan susah diatur. Dan dampak lain yang ditimbulkan adalah
perusakan moral yang dialami anak yang kemungkinan diakibatkan dari salah
bergaul dan berteman. Dan akhirnya, anak-anak inilah yang membawa dampak buruk
bagi teman-temannya.
Salah satu
perusakan atau penurunan moral yang dialami anak-anak pada saat ini adalah
dengan melihat video yang seharusnya belum pantas ditonton pada usianya.
Perilaku negatif ini juga disebabkan dari perkembangan teknologi khususnya
internet. Yang akibatnya, akan menurunkan prestasi belajar anak disekolah.
Dalam kesempatan
ini penulis akan mengamati tentang perilaku anak dengan menggunakan metode
wawancara pada sekumpulan anak yang ada didaerah rumah tinggal penulis.
B. RUMUSAN
MASALAH
Adapun rumusan
masalah yang akan penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah
tahapan-tahapan perkembangan seorang anak?
2. Bagaimanakah
aspek-aspek yang dapat perkembangan anak?
3. Apa
sajakah yang sering dilakukan oleh sekumpulan anak laki-laki usia 12-15 tahun?
4. Apakah
yang menjadikan anak-anak sekarang senang dengan internet?
C. TUJUAN
PEMBUATAN
Adapun tujuan
utama pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Kehidupan
Anak-anak sekarang dengan Bertambah Pesatnya Teknologi dan Informasi yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tahapan perkembangan anak
Perkembangan anak
merupakan segala perubahan yang terjadi pada usia anak, yaitu pada masa:
- Infancy toddlerhood (usia 0-3 tahun)
- Early
childhood (usia 3-6 tahun)
- Middle
childhood (usia 6-11 tahun)
Perubahan yang
terjadi pada diri anak tersebut meliputi perubahan pada aspek berikut:
- Fisik (motorik)
- Emosi
- Kognitif
- Psikososial
B. Aspek-aspek perkembangan
anak
1. Perkembangan Fisik (Motorik)
Perkembangan
fisik (motorik) merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak.
Setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleks
dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.
Perkembangan fisik
(motorik) meliputi perkembangan motorik kasar dan motorik halus.
Perkembangan
motorik kasar
Kemampuan anak
untuk duduk, berlari, dan melompat termasuk contoh perkembangan motorik kasar.
Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh digunakan oleh anak
untuk melakukan gerakan tubuh.
Perkembangan
motorik kasar dipengaruhi oleh proses kematangan anak. Karena proses kematangan
setiap anak berbeda, maka laju perkembangan seorang anak bisa saja berbeda
dengan anak lainnya.
Perkembangan
motorik halus
Adapun
perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan
otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu.
Perkembangan pada
aspek ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan berlatih.
Kemampuan menulis, menggunting, dan menyusun balok termasuk contoh gerakan
motorik halus.
2. Perkembangan
Emosi
Perkembangan pada
aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai; merasa nyaman, berani,
gembira, takut, dan marah; serta bentuk-bentuk emosi lainnya. Pada aspek ini,
anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang di
sekitarnya.
Emosi yang
berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya. Misalnya, jika
anak mendapatkan curahan kasih sayang, mereka akan belajar untuk menyayangi.
3. Perkembangan
Kognitif
Pada aspek
koginitif, perkembangan anak nampak pada
kemampuannya dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi-informasi yang
sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa
(bahasa lisan maupun isyarat), memahami kata, dan berbicara.
4. Perkembangan
Psikososial
Aspek psikososial
berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
Misalnya, kemampuan anak untuk menyapa dan bermain bersama teman-teman
sebayanya.
Dengan mengetahui
aspek-aspek perkembangan anak, orangtua dan pendidik bisa merancang dan
memberikan rangsangan serta latihan agar keempat aspek tersebut berkembang
secara seimbang.
Rangsangan atau
latihan tidak bisa terfokus hanya pada satu atau sebagian aspek. Tentunya,
rangsangan dan latihan tersebut diberikan dengan tetap memerhatikan kesiapan
anak, bukan dengan paksaan.
C. Kegiatan Yang Sering Dilakukan
Oleh Sekumpulan Anak.
Pada kesempatan
ini penulis melakukan penelitian mengenai perilaku yang dialami oleh sekumpulan
anak yang ada di daerah rumah tinggal penulis dengan menggunakan metode
wawancara
Dari pertanyaan
penulis mengenai, Apa sajakah yang mereka lakukan ketika mereka berkumpul.
Penulis mendapatkan bermacam-macam jawaban dari beberapa anak yang penulis
wawancarai.
Yang sering
mereka lakukan ketika sedang berkumpul adalah main alat musik seperti gitar dan
bernyanyi-nyanyi di salah satu rumah sekumpulan anak tersebut.
Dalam hal ini,
yang berkembang pada diri anak adalah perkembangan fisik karena anak melatih
tangan-tangannya bagaimana cara bermain gitar. Selain itu juga merupakan
perkembangan kognitif, karena dari bermain gitar anak mendapatkan tambahan ilmu
berupa bagaimana memegang kunci-kunci dalam bermain gitar, bagaimana membaca
tangga nada, dan bagaimana cara memetik gitar.
Selain itu, yang
tak kalah seru jawab si A (salah satu anak dari kumpulan tersebut) adalah OL
singkatan dari kata on line atau ngenet, yaitu dengan membuka game online dan
facebook atau yang dikenal dengan FB dan layanan internet lainnya.
Memang tak bisa
dipungkiri bahwa anak mengalami perkembangan kognitif jadi ia merasa ingin tahu
dengan suatu perkembangan yang terbaru. Dan merasa malu jika tidak tahu tentang
sesuatu yang sedang populer atau juga yang lagi hot-hotnya.
Dari kegiatan
diatas perkembangan psikososial juga muncul karena jika seorang anak tidak
memiliki hubungan pertemanan atau kekerabatan yang baik dengan temannya, maka
ia secara otomatis tidak akan tahu mengenai sesuatu yang lagi populer
dibicarakan oleh anak-anak seusianya. Sehingga setiap anak membutuhkan
komunikasi yang baik dengan sesama teman seumurannya agar tidak dikucilkan
dengan teman yang lainnya.
Selain itu, yang
sering kami lakukan jawab si Y adalah ngomongin soal cewek yang lagi di taksir
oleh salah satu anak untuk dijadikan bahan gurauan atau ledekan. Memang tidak
bisa dipungkiri pada usia 12-15 th merupakan usia yang sedang labil-labilnya,
apalagi soal asmara.
Dalam hal ini, di
dalam diri anak mengalami perkembangan emosi yaitu perasaan sayang selain
dengan orangtua dan teman juga dengan lawan jenisnya. Perkembangan psikososial
juga muncul dari kegiatan tersebut karena anak memiliki keinginan untuk
berteman, bermain, dan menjalin hubungan dengan lawan jenisnya. Tahapan ini
merupakan tahapan yang normal karena setiap anak pasti akan mengalami hal yang
sama.
D. Anak-Anak Sekarang Senang Dengan
Internet
Internet siapa
yang tak kenal dengan internet hampir semua orang membutuhkannya. Apalagi untuk
kalangan anak muda kata-kata itu sangat akrab ditelinga mereka.
Banyak diantara
mereka menggunakannya untuk kegiatan positif. Seperti dari hasil pengamatan
yang penulis peroleh anak-anak disekitar ditempat tinggal penulis menggunakan
internet untuk mengerjakan tugas, mencari lagu-lagu, dan untuk memperbanyak
teman didunia maya.
Tapi selain itu
internet juga membawa dampak yang buruk bagi anak karena dengan internet
anak-anak menjadi malas belajar. Seperti yang penulis dengar sendiri dari
pernyataan narasumber, bahwa jika mereka sudah main game di internet mereka
jadi malas untuk belajar. Dan akibatnya sudah bisa ditebak prestasi mereka
disekolah pasti akan turun.
Lalu bagaimana
dengan orang tuanya apa tidak marah, mereka menjawab ”ya marah tapi kan abis
itu selesai”. Begitu gampang mereka menjawab ”ya”, mungkin itu disebabkan
karena mereka sudah kebal dengan omelan dari orang tuanya. Sehingga mereka
sudah tidak takut lagi.
Hal itu terjadi
karena anak-anak yang penulis amati adalah anak-anak yang memang orang tuanya
sibuk, sebagian dari mereka dirumah sendiri karena kedua orang tuanya bekerja
dan mungkin juga orang tuanya sudah lelah memberitahu anaknya jadi mereka hanya
membiarkannya saja.
Dari hal tersebut
perlulah sikap waspada dari orang tuanya dan orang tua perlu menambahkan
perhatian pada anaknya, agar anaknya kelak tidak hancur dengan kenakalanya yang
diakibatkan dari kelalaiannya sebagai orang tua.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perkembangan anak
penting dijadikan perhatian khusus bagi orangtua. Sebab, proses tumbuh kembang
anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang.
Ancaman internet
terutama situs-situs pornografi terhadap anak yang demikian besar bila tidak
dicermati akan dapat merusak moral anak Indonesia. Mungkin akan banyak anak
Indonesia akan terbius oleh pesona pornografi sehingga perkembangan mental dan
moralnya akan pasti mengganggu kualitas hidup dan prestasinya. Bila ini terjadi
efek domino dan mata rantai yang diakibatkan oleh paparan pornografi terhadap
anak akan menimbulkan persoalan bangsa yang lebih besar lagi.
0 comments :
Post a Comment