Pengertian Kreativitas
Pengertian kreativitas yang sering digunakan oleh para psikologis dalam pengkajiannya akan membantu memperlihatkan apa yang tidak benar atau hanya benar sebagian dan berbentuk, Adapun pengertian kretivitas yang populer sebagai berikut:
a.Kreativitas
adalah sebagai suatu proses untuk menghasilkan yang baru, apakah itu berupa
gagasan atau benda dalam bentuk atau rangkaian yang menghasilkan. Penekanan
pada tindakan menghasilkan ketimbang pada hasil akhir dari tindakan tersebut.
Pengertian kreativitas yang sering digunakan oleh para psikologis dalam pengkajiannya akan membantu memperlihatkan apa yang tidak benar atau hanya benar sebagian dan berbentuk, Adapun pengertian kretivitas yang populer sebagai berikut:
b. Kreativitas
adalah sebagian kreasi sesuatu yang baru dan orsinil secara kebetulan,
dengan terdapatnya bukti yang nyata dari hasil pekerjaan yang dilakukan.
Jadi kreativitas mempunyai tujuan yang mungkin tidak lebih dari kesenangan
langsung yang diperolehnya.
c. Kreativitas
adalah apa saja yang diciptakan selalu baru dan berbeda dari apa yang telah ada
serta bentuknya unik, hal ini hanya benar sebagian karena untuk menciptakan hal
yang baru masih perlu konsep yang lama.
d. Kreativitas
adalah proses mental yang unik, sesuatu yang semata-mata untuk
menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda dengan orisinil yang mencakup
pemikiran spesifik disebut Guilford "pemikiran
berbeda dan pemikiran bebas (convergent thinking) yang mengikuti jalur
konvergensi dimana pemikiran menggunakan informasi yang tersedia untuk sampai
pada kesimpulan dan mengarah kepada jawaban benar".
e. Kreativitas
adalah orang yang mempunyai IQ tinggi atau cerdas jenius yang diistilahkan
orang awam kreatifitas. Tetapi buktinya hanya sedikit yang mampu berjalan
seimbang.
f. Kreativitas
adalah sepercik kejeniusan yang diwariskan pada sesorang dan tidak ada
kaitannya dengan belajar atau lingkungan yang menentukan, bahwa
kreativitaas merupakan sarana konsep memerlukan pengetahuan yang diterima
sebelum dapat menggunakannya.
g. Kreativitas
adalah imajinasi dan fantasi yang merupakan bentuk permainan mental menuju
suatu hasil yang orisinil.
h. Kreativitas
adalah konsep penurut dan pencipta yang menyatakan gagasan orisinil, titik
pandang yang berbeda atau cara baru menangani masalah yang dihadapinya.
i. Kreativitas
adalah spontanitas yang timbul dari dalam dan dilakukan secara reflek (yang
menghasilkan sesuatu).
j. Pengertian
kreativitas secara psikologis adalah kemampuan seseorang untuk
menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja
yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Ia
dapat berupa kegiatan yang imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya
bukan hanya perangkuman. Ia mungkin mencakupi pembentukan pola baru dan
gabungan informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya dan pengcangkokan
hubungan lama ke situasi baru dan mencakup pembentukan korelasi baru. Ia harus
mempunyai maksud atau tujuan yang ditentukan, bukan fantasi semata, walaupun
merupakan hasil yang sempurna dan lengkap. Ia mungkin dapat berbentuk produk
seni, kesusasteraan, produk ilmiah atau mungkin bersifat prosedural atau
metodelogis.
Ciri-ciri Usia kreatif
Konstelasi ciri
psikologis tertentu timbul secara konsisten pada individu yang kreatif dan
membentuk kerangka kepribadian kreatif yang dapat dikenal. Kerangka ini
menunjuk bahwa pribadi yang kreatif lebih menonjol karena minat, sikap dan
dorongan ketimbang kecerdasan.
Kemampuan
kognitif yang tampak paling sering dikaitkan dengan kreatifitas adalah
kecerdasan diatas rata-rata dan penggunaan kecerdasan itu secara efektif,
kemampuan menghasilkan gagasan luar biasa dan tepat, kemampuan mengingat yang
istimewa dan lebih banyaknya pengalaman hidup, kemahiran menghasilkan gagasan
dan yang asing dan berbeda, pengamatan yang diskriminatif dan keluwesan
kognitif umum. Individu yang kreatif memiliki ego yang superior serta cara
positif dan konstruktif dalam memahami masalah. Intuisi juga merupakan
tanda-tanda orang kreatif. Kemandirian serta sikap dan perilaku sosial
tampak selalu mendampingi kreativitas.
Ciri-ciri
kreativitas adalah kemampuan untuk menguji asumsi (sensitifitas problem),
kelancaran, keluwesan dan keaslian. Latihan-latihan dibutuhkan
untuk mengembangkan pikiran yang ada. Kesenangan mengambil resiko yang
sudah diperhitungkan dan dipertimbangkan sehingga meraih keberhasilan
atau kegagalan.
Ada berbagai
macam definisi mengenai kreativitas, namun tidak ada satu definisi pun yang
dapat diterima secara universal, karena demikian kompleksnya konsep
kreativitas. Pengertian tentang kreativitas dapat dilihat dari belahan otak
manusia yang masing-masing berkaitan dengan kemampuan tertentu dalam diri
seseorang. Pengertian kreativitas juga dapat dilihat dari segi operasionalnya,
yang mencakup kelancaran, keluwesan, orisinalitas dalam berpikir, serta
kemampuan untuk memerinci. Kreativitas juga dapat dilihat dari konsep 4P yaitu
pribadi, pendorong, proses dan produk. Kreativitas sebagai pribadi menunjukkan
bahwa kreativitas dimiliki setiap orang. Sebagai pendorong, kreativitas diartikan
sebagai seberapa besar lingkungan dapat memberikan andil dalam memberikan
rangsangan. Proses menunjukkan pada bagaimana suatu hasil dapat dinikmati.
Produk menunjukkan bahwa setiap hasil kreatif dapat dinikmati dan bermakna.
Kaitan
kreativitas dengan kemampuan intelektual memang sudah menjadi perhatian para
pakar sejak dulu. Teori ambang inteligensi menunjukkan bahwa sampai seputar IQ
120, ternyata ada hubungan antara inteligensi dan kreativitas. Kemampuan
berpikir divergen menunjukkan hubungan yang bermakna dengan kemampuan berpikir
konvergen. Selain itu yang perlu diingat adalah kreativitas diperoleh dari
pengetahuan atau pengalaman hidup. Pengetahuan yang selama ini diperoleh dari
lingkungan dikumpulkan dan diintegrasikan ke dalam suatu bentuk yang baru dan
orisinal, semua ini sangat tergantung pada bagaimana kemampuan intelektual
seseorang.
Kemampuan
kreatif seseorang sangat tergantung dari faktor dalam diri dan luar diri. Oleh
karena itu sebagaimana layaknya bakat dan minat, kemampuan kreatif seseorang
juga perlu dikembangkan. Oleh karenanya sumber-sumber kreativitas seperti
kognitif, kepribadian, motivasional dan lingkungan perlu dikembangkan
semaksimal mungkin oleh pihak orang tua (keluarga) dan guru. Dengan mengetahui
sumber-sumber ini pun kita dapat menciptakan suatu lingkungan proses belajar
mengajar yang merangsang kemampuan berpikir kreatif anak. Dengan demikian
ciri-ciri kreatif seperti kelancaran, kelenturan, orisinalitas serta memerinci
ide dapat dikembangkan dalam diri seorang anak. Namun yang perlu menjadi
perhatian disini adalah kita tidak bisa menitikberatkan kreativitas seseorang
itu hanya melalui produknya saja, justru yang terpenting dalam kreativitas
adalah prosesnya, karena di situlah kita dapat melihat bagaimana munculnya keunikan
ide seseorang.
Dalam
perkembangan usianya, dikenal berbagai masa kritis kreativitas. Usia SD yang
mencakup usia 5/6 sampai dengan 12 tahun, juga memiliki masa kritis yang
berkisar dari usia 5 sampai 6 tahun dan usia 8 sampai 10 tahun. Hal ini terjadi
karena di usia 5 sampai 6 tahun, peran tokoh otoriter sangat melekat dalam diri
seseorang, dimana anak harus mematuhi aturan dan keputusan orang tua atau orang
dewasa di lingkungannya. Sementara di usia 8 sampai 10 tahun pengaruh kelompok
teman sebaya sudah jauh lebih kuat, dimana anak yang ingin diterima oleh
teman-temannya, akan menerima dan mengikuti pola-pola yang ditetapkan
kelompoknya
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Tumbuhnya Kreativitas
Kreativitas
tidak saja bergantung kepada potensi bawaan yang khusus, tetapi juga pada
perbedasan mekanisme mental yang menjadi sasaran untuk mengungkapkan sifat
bawaan. Mekanisme bawaan ini dihasilkan oleh suatu tipe adaptasi awal.
Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi disini adalah:
1. Dorongan,
terlepas dari seberapa jauh potensi anak memenuhi standar orang dewasa,
mereka harus didorong untuk kreatif dan bebas dari menentukan masa depannya
sendiri.
2. Sarana,
harus disediakan untuk meransang melakukan eksprimen dan eksplorasi yang
merupakan unsur penting dalam kreativitas.
3. Lingkungan
yang merangsang. Lingkungan keluarga dan sekolah harus merangsang kreativitas
dengan memberi bimbingan dan dorongan untuk menggunakan sarana yang akan
mendorong kreativitas. Ini harus dilakukan sedini mungkin agar menjadikan
remaja yang kreatif.
4. Kesemapatan,
untuk memperoleh pengetahuan agar dapat berkembang pikiran yang positif.
5. Dari segi
waktu, untuk menjadi kreatif harus diberi waktu dalam mengembangkan
gagasan-gagasan yang ada pada remaja tersebut.
Usaha-usaha
Orang Tua dan Guru Mengembangkan Kreativitas
Dalam
mengembangkan kreativitas ini guru sangat diharapkan peran yang
aktif untuk memberikan pemahaman pada remaja yang menjadi peserta
didiknya. Usaha-usaha guru adalah:
a. Membantu
anak/peserta didik untuk memahami latar belakang mereka, pengalaman mereka dan
kebiasaan perilaku. Pada cara ini diizinkan masing-masing pribadi untuk
mengembangkan potensi dirinya.
b. Guru dan
orang tua dapat menciptakan suasana untuk mendorong pemikiran kreatif dengan
menghilangkan halangan luar dari kreativitas. Sensitifitas pada problem
ditingkatkan, metode untuk membahas membebaskan imajinasi dapat dikembangkan
dan sarana sistematis untuk mengevaluasi ide-ide dapat diajarkan pula.
c. Anak/peserta
didik diberi kesempatan untuk mempraktekkan pemikiran kreatif dalam suasana
yang terkendali dan terkontrol.
d. Cara-cara
mengembangkan imajinasi anak/peserta didik dengan memberikan masalah-masalah
yang dapat meningkatkan inteligensi remaja untuk membuahkan ide-ide yang baik,
kriteria yang berbeda pada keunikan dan kegunaan.
e. Guru dan
orang tua harus memberikan cara instruksi yang semantik didalam menerapkan
imajinasi yang dapat menghasilkan pengembangan potensi yang ada pada diri
remaja.
0 comments :
Post a Comment