Assalamualaikum Warrahmatulahi Wabbarakatuh...
Selamat malam rekan-rekan pengunjung yang berbahagia,,,semoga selalu dalam keadaan sehat dan tetap semangat dalam beraktifitas. Menemani waktu istirahat anda, kembali Admin ingin berbagi ilmu pengetahuan dengan rekan-rekan pengunjung. Masih seputar dunia pendidikan, kali ini Admin akan berbagi tentang Idealisme dan Filsafat pendidikan serta bagaimana pengaruh Idealisme dalam Pendidikan. Langsung aja ke topik pembahasan yach....
Ideaisme sangat concern tentang keberadaan sekolah. Aliran inilah satu-satunya yang melakukan oposisi secara fundamental terhadap naturalisme. Pendidikan harus terus eksis sebagai lembaga untuk proses pemasyarakatan manusia sebagai kebutuhan spiritual, dan tidak sekadar kebutuhan alam semata. Gerakan filsafat idealisme pada abad ke-19 secara khusus mengajarkan tentang kebudayaan manusia dan lembaga kemanuisaan sebagai ekspresi realitas spiritual.
Selamat malam rekan-rekan pengunjung yang berbahagia,,,semoga selalu dalam keadaan sehat dan tetap semangat dalam beraktifitas. Menemani waktu istirahat anda, kembali Admin ingin berbagi ilmu pengetahuan dengan rekan-rekan pengunjung. Masih seputar dunia pendidikan, kali ini Admin akan berbagi tentang Idealisme dan Filsafat pendidikan serta bagaimana pengaruh Idealisme dalam Pendidikan. Langsung aja ke topik pembahasan yach....
Ideaisme sangat concern tentang keberadaan sekolah. Aliran inilah satu-satunya yang melakukan oposisi secara fundamental terhadap naturalisme. Pendidikan harus terus eksis sebagai lembaga untuk proses pemasyarakatan manusia sebagai kebutuhan spiritual, dan tidak sekadar kebutuhan alam semata. Gerakan filsafat idealisme pada abad ke-19 secara khusus mengajarkan tentang kebudayaan manusia dan lembaga kemanuisaan sebagai ekspresi realitas spiritual.
Bagi aliran idealisme, anak didik
merupakan seorang pribadi tersendiri, sebagai makhluk spiritual. Mereka yang
menganut paham idealisme senantiasa memperlihatkan bahwa apa yang mereka
lakukan merupakan ekspresi dari keyakinannya, sebagai pusat utama pengalaman
pribadinya sebagai makhluk spiritual. Tentu saja, model pemikiran filsafat
idealisme ini dapat dengan mudah ditransfer ke dalam sistem pengajaran dalam
kelas. Guru yang menganut paham idealisme biasanya berkeyakinan bahwa spiritual
merupakan suatu kenyataan, mereka tidak melihat murid sebagai apa adanya, tanpa
adanya spiritual. Sejak inilah paham filsafat pendidikan menjadi keyakinan
bahwa realitas adalah pribadi, maka mulai saat itu dipahami tentang perlunya pengajaran
secara individual.
Pendidikan idealisme untuk
individual antara lain bertujuan agar anak didik bisa menjadi kaya dan memiliki
kehidupan yang bermakna, memiliki kepribadian yang harmonis dan penuh warna,
hidup bahagia, mampu menahan berbagai tekanan hidup, dan pada akhirnya
diharapkan mampu membantu individu lainnya untuk hidup lebih baik. Sedangkan
tujuan pendidikan idealisme bagi kehidupan sosial adalah perlunya persaudaraan
sesama manusia. Karena dalam spirit persaudaraan terkandung suatu pendekatan
seseorang kepada yang lain. Seseorang tidak sekadar menuntuk hak pribadinya,
namun hubungan manusia yang satu dengan yang lainnya terbingkai dalam hubungan
kemanusiaan yang saling penuh pengertian dan rasa saling menyayangi.
Sedangkan
tujuan secara sintesis dimaksudkan sebagai gabungan antara tujuan individual
dengan sosial sekaligus, yang juga terekspresikan dalam kehidupan yang
berkaitan dengan Tuhan. Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan yang
beraliran idealisme harus lebih memfokuskan pada isi yang objektif. Pengalaman
haruslah lebih banyak daripada pengajaran yang textbook. Agar supaya
pengetahuan dan pengalamannya senantiasa aktual.
Dalam proses pendidikan, kaum
idealis mengingikan agar pendidikan jangan hanya merupakan masalh pengembangan
atau menumbuh kembangkan, melainkan harus digerakkan kearah tujuan, yaitu suatu
tujuan dimana nilai telah direalisasikan kedalam bentuk yang kekal tidak
terbatas.
Nilai-nilai pendidikan, menurut
kaum idealis adalah penglahiran (cetusan) dari susunan atau system yang kekal
abadi yang memiliki nilai-nilai dalam dirinya sendiri.
Power (1982:89) mengemukakan
implikasi filsafat pendidikan idealisme sebagai berikut :
1). Tujuan Pendidikan, Pendidikan
formal dan informal bertujuan membentuk karakter, dan mengembangkan bakat atau
kemampuan dasar, serta kebaikan sosial
2). Kedudukan Siswa, Bebas untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan dasarnya/bakatnya.
3). Peranan Guru, Bekerja sama
dengan alam dalam proses pengembangan manusia, terutama bertanggung jawab dalam
menciptakan lingkungan pendidikan siswa
4). Kurikulum, Pendidikan liberal
untuk pengembangan kemampuan rasional, dan pendidikan praktis untuk memproleh
pekerjaan
5). Metode, Diutamakan metode
dialektika, tetapi metode lain yang efektif dapat dimanfaatkan
Dalam paham aliran idealism guru
berfungsi sebagai:
1). Guru adalah personifikasi dari
kenyataan si anak didik
2). Guru harus seorang spesialis
dalam suatu ilmu pengetahuan dari siswa.
3). Guru haruslah menguasai teknik
mengajar secara baik.
4). Guru haruslah menjadi pribadi
terbaik, sehingga disegani oleh para murid.
5). Guru menjadi teman dari para
muridnya
6). Guru harus menjadi pribadi yang
mampu membangkitkan gairah murid untuk belajar
7). Guru harus bisa menjadi idola
para siswa
8). Guru harus rajib beribadah,
sehingga menjadi insan kamil yang bisa menjadi teladan para siswanya.
9). Guru harus menjadi pribadi yang
komunikatif.
10). Guru harus mampu mengapresiasi
terhadap subjek yang menjadi bahan ajar yang diajarkannya; 11). Tidak hanya
murid, guru pun harus ikut belajar sebagaimana para siswa belajar
12). Guru harus merasa bahagia jika
anak muridnya berhasil
13). Guru haruslah bersikap
dmokratis dan mengembangkan demokrasi.
14) Guru harus mampu belajar,
bagaimana pun keadaannya.
Sekian dan terimakasih,,,semoga semakin menambah wawasan bagi kita semua.
0 comments :
Post a Comment