Guru sering kali menjadi tauladan bagi para peserta
didiknya, dimana semua perkataan dan tingkah laku guru selalu menjadi contoh
bagi siswa-siswinya baik dilingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Oleh
sebab itu,,,seorang guru harus dan wajib memiliku sifat-sifat yang baik agar
tetap selalu menjadi tauladan bagi anak didiknya. Nach berikut sifat-sifat
mulia yang sepatutnya dimiliki oleh seorang guru yang lansir dari berbagai
sumber, silakan disimak.
2. Ikhlas
Semoga bisa bermanfaat kita semua,sekian dari saya. Terima kasih atas kunjungannya.
1. Sabar
seorang guru, biasnya dikenalkan dengan beberapa murid bahkan bisa ratusan murid yang beda karakter di setiap murid.
ada tipe anak pendiam, pemarah, nakal, bikin kesel dan selalu bikin ulah, murid perlu diajari sesuatu karena ia tidak tahu. Anda tidak dapat berharap bahwa dengan sekali penjelasan, murid yang diajari akan paham sepenuhnya apa yang anda ingin sampaikan. Pengajaran adalah proses yang membutuhkan kesabaran. Kekuatan guru terletak pada bagaimana ia mampu mengendalikan amarahnya ketika terjadi sesuatu yang membuatnya marah, dan bagaimana ia mampu menguasai akal sehatnya. Amarah hanya akan menyebabkan hilangnya kontrol diri dan lemah dalam melihat kebenaran. Dan pada akhirnya menjadi kehinaan bagi guru. Rasul adalah seorang guru. Guru yang memiliki tingkat kesabaran yang sangat luar biasa. Rasul Saw bersabda “bukanlah orang hebat itu adalah orang yang hebat dalam pertempuran, tetapi orang hebat itu adalah orang yang bisa menahan dirinya ketika sedang marah”.
seorang guru, biasnya dikenalkan dengan beberapa murid bahkan bisa ratusan murid yang beda karakter di setiap murid.
ada tipe anak pendiam, pemarah, nakal, bikin kesel dan selalu bikin ulah, murid perlu diajari sesuatu karena ia tidak tahu. Anda tidak dapat berharap bahwa dengan sekali penjelasan, murid yang diajari akan paham sepenuhnya apa yang anda ingin sampaikan. Pengajaran adalah proses yang membutuhkan kesabaran. Kekuatan guru terletak pada bagaimana ia mampu mengendalikan amarahnya ketika terjadi sesuatu yang membuatnya marah, dan bagaimana ia mampu menguasai akal sehatnya. Amarah hanya akan menyebabkan hilangnya kontrol diri dan lemah dalam melihat kebenaran. Dan pada akhirnya menjadi kehinaan bagi guru. Rasul adalah seorang guru. Guru yang memiliki tingkat kesabaran yang sangat luar biasa. Rasul Saw bersabda “bukanlah orang hebat itu adalah orang yang hebat dalam pertempuran, tetapi orang hebat itu adalah orang yang bisa menahan dirinya ketika sedang marah”.
2. Ikhlas
Segala perbuatan tergantung pada niatnya. Salah satu hadits
Nabi mengatakan demikian, bahkan hadits tentang niat tersebut sangat mashur
dikalangan umat islam. Nabi mengajarkan bahwa seorang guru dalam mengajar harus
berlandaskan niat ikhlas yang suci dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada
murid-muridnya. Niat yang ikhlas akan menjadi penentu maksud suatu perbuatan.
Niat ikhlas terletak didalam hati. Bukan diluar, gambaran
suatu perbuatan yang dilakukan oleh seorang manusia. Allah hanya akan menilai
suatu perbuatan dari niatnya. Karena niat didalam hati menjadi esensi penting
dari sebuah perbuatan. Rasul Saw bersabda “sesungguhnya Allah tidak memandang
kepada tubuh dan rupa kalian, akan tetapi Dia memandang kepada hati dan
amal-amal kalian.”
3. Jujur
Jujur adalah hal penting yang harus dimiliki oleh seorang
guru. Jujur menjadi penyelamat bagi seorang guru di dunia dan akhirat.
Sebaliknya, bohong kepada murid akan menghilangkan kepercayaan. Perbuatan
bohong akan berdampak kepada masyarakat luas bukan hanya kepada sipelakunya
saja. Seorang guru yang berbohong kepada muridnya, maka apa yang akan terjadi
terjadi kepada masyarakat setelahnya. Maka dari itu seorang guru tidak boleh
berbohong terhadap muridnya. Rasul Saw bersabda “sesungguhnya kebenaran itu menunjukan
kepada kebaikan, dan kebaikan itu menunjukan kepada surga.”
4. Walk the talk
Seorang murid akan mencontoh gurunya. Setiap perbuatan yang
dilakukan oleh seorang guru yang dilihat oleh muridnya akan menjadi contoh bagi
muridnya tersebut. Perbedaan antara ucapan dengan perilaku seorang guru hanya
akan membuat murid menjadi bingung. Seorang guru yang tidak mengamalkan apa
yang disampaikannya kepada murid-muridnya maka akan merendahkan martabat
dirinya dihadapan orang lain. Firman Allah Swt “Sangat besar kebencian disisi
Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan” (QS Al-Shaff:3)
5. Percaya dan suka
terhadap murid-muridnya
Seorang guru harus percaya terhadap anak didiknya. Ini berarti bahwa guru harus mengakui bahwa anak-anak adalah makhluk yang mempunyai kemauan, mempunyai kata hati sebagai daya jiwa untuk menyesali perbuatannya yang buruk dan menimbulkan kemauan untuk mencegah hal yang buruk. Menyitir dari kalimat Atasanku di Kantor, Kita harus bisa memuliakan anak didik kita, duh…indah sekali bahasanya. Hayo…jangan pada egois ya dalam memberikan kasih sayang kepada anak didiknya….!!!!
Seorang guru harus percaya terhadap anak didiknya. Ini berarti bahwa guru harus mengakui bahwa anak-anak adalah makhluk yang mempunyai kemauan, mempunyai kata hati sebagai daya jiwa untuk menyesali perbuatannya yang buruk dan menimbulkan kemauan untuk mencegah hal yang buruk. Menyitir dari kalimat Atasanku di Kantor, Kita harus bisa memuliakan anak didik kita, duh…indah sekali bahasanya. Hayo…jangan pada egois ya dalam memberikan kasih sayang kepada anak didiknya….!!!!
6. Fokus
Dedikasikan waktu anda untuk memberikan pengajaran dan pemahaman. Jangan melakukannya sebagai sambilan atau formalitas, karena hasilnya tidak akan maksimal.dengan fokus sebagi kita bisa lebih tertuju dan tertarget.
7.Sisipkan Humor
Semua orang suka humor. Banyak sekali guru yang disenangi murid karena suka berkelakar. Menyelipkan humor dapat menghilangkan ketegangan dan rasa kantuk. dan tidak ada kecanggungan atau ketegangan yang membuat suasana belajar susah di serap. Senda gurau dan humor seorang guru tidak boleh berlebihan. Karena hal yang demikian akan menghilangkan kewibawaan dan kehormatan. Senda gurau guru hendaknya dilakukan dalam hal kebenaran dan jujuran seperti yang dilakukan Rasul Saw. Juga tidak menghina dan merendahkan perasaan murid dalam bergurau.
8. Kreatif
Guru/Pengajar yang baik memiliki kreativitas dalam menyampaikan ide, memberi penjelasan, menggunakan alat bantu, dan memberi motivasi.kepada setiap murid yang dia ajar.
9. Pemberi Informasi yang akurat
Memberikan bimbingan kepada anak didik memiliki jiwa dan watak yang baik, mampu membedakan mana yang baik mana yang buruk, mana yang halal mana yang haram, adalah termasuk tugas seorang guru.
Dedikasikan waktu anda untuk memberikan pengajaran dan pemahaman. Jangan melakukannya sebagai sambilan atau formalitas, karena hasilnya tidak akan maksimal.dengan fokus sebagi kita bisa lebih tertuju dan tertarget.
7.Sisipkan Humor
Semua orang suka humor. Banyak sekali guru yang disenangi murid karena suka berkelakar. Menyelipkan humor dapat menghilangkan ketegangan dan rasa kantuk. dan tidak ada kecanggungan atau ketegangan yang membuat suasana belajar susah di serap. Senda gurau dan humor seorang guru tidak boleh berlebihan. Karena hal yang demikian akan menghilangkan kewibawaan dan kehormatan. Senda gurau guru hendaknya dilakukan dalam hal kebenaran dan jujuran seperti yang dilakukan Rasul Saw. Juga tidak menghina dan merendahkan perasaan murid dalam bergurau.
8. Kreatif
Guru/Pengajar yang baik memiliki kreativitas dalam menyampaikan ide, memberi penjelasan, menggunakan alat bantu, dan memberi motivasi.kepada setiap murid yang dia ajar.
9. Pemberi Informasi yang akurat
Memberikan bimbingan kepada anak didik memiliki jiwa dan watak yang baik, mampu membedakan mana yang baik mana yang buruk, mana yang halal mana yang haram, adalah termasuk tugas seorang guru.
10. Memiliki Perbawa
(gezag) terhadap anak-anak
Gezag adalah kewibawaan. Tanpa adanya gezag pada pendidik tidak mungkin pendidikan itu masuk ke dalam sanubari anak-anak. Tanpa kewibawaan, murid-murid hanya akan menuruti kehendak dan perintah gurunya karena takut atau paksaan; jadi bukan karena keinsyafan atau karena kesadaran dalam dirinya.
Gezag adalah kewibawaan. Tanpa adanya gezag pada pendidik tidak mungkin pendidikan itu masuk ke dalam sanubari anak-anak. Tanpa kewibawaan, murid-murid hanya akan menuruti kehendak dan perintah gurunya karena takut atau paksaan; jadi bukan karena keinsyafan atau karena kesadaran dalam dirinya.
11. Penggembira.
Seorang guru hendaklah memiliki sifat tertawa dan suka memberi kesempatan tertawa bagi murid-muridnya. Sifat ini banyak gunanya bagi seorang guru, antara lain akan tetap memikat perhatian anak-anak pada waktu mengajar, anak-anak tidak lekas bosan atau lelah. Sifat humor yang pada tempatnya merupakan pertolongan untuk memberi gambaran yang betul dari beberapa pelajaran. Yang penting lagi adalah humor dapat mendekatkan guru dengan muridnya, seolah-olah tidak ada perbedaan umur, kekuasaan dan perseorangan. Dilihat dari sudut psikologi, setiap orang atau manusia mempunyai 2 naluri (insting) :
(1) naluri untuk berkelompok,
(2) naluri suka bermain-main bersama. Kedua naluri itu dapat kita gunakan secara bijaksana dalam tiap-tiap mata pelajaran, hasilnya akan baik dan berlipat ganda.
Seorang guru hendaklah memiliki sifat tertawa dan suka memberi kesempatan tertawa bagi murid-muridnya. Sifat ini banyak gunanya bagi seorang guru, antara lain akan tetap memikat perhatian anak-anak pada waktu mengajar, anak-anak tidak lekas bosan atau lelah. Sifat humor yang pada tempatnya merupakan pertolongan untuk memberi gambaran yang betul dari beberapa pelajaran. Yang penting lagi adalah humor dapat mendekatkan guru dengan muridnya, seolah-olah tidak ada perbedaan umur, kekuasaan dan perseorangan. Dilihat dari sudut psikologi, setiap orang atau manusia mempunyai 2 naluri (insting) :
(1) naluri untuk berkelompok,
(2) naluri suka bermain-main bersama. Kedua naluri itu dapat kita gunakan secara bijaksana dalam tiap-tiap mata pelajaran, hasilnya akan baik dan berlipat ganda.
12. Bersikap baik
terhadap guru-guru lain
Suasana baik diantara guru-guru nyata dari pergaulan ramah-tamah mereka di dalam dan di luar sekolah, mereka saling menolong dan kunjung mengunjungi dalam keadaan suka dan duka. Mereka merupakan keluarga besar, keluarga sekolah. Terhadap anak-anak, guru harus menjaga nama baik dan kehormatan teman sejawatnya. Bertindaklah bijaksana jika ada anak-anak atau kelas yang mengajukan kekurangan atau keburukan seorang guru kepada guru lain.
Suasana baik diantara guru-guru nyata dari pergaulan ramah-tamah mereka di dalam dan di luar sekolah, mereka saling menolong dan kunjung mengunjungi dalam keadaan suka dan duka. Mereka merupakan keluarga besar, keluarga sekolah. Terhadap anak-anak, guru harus menjaga nama baik dan kehormatan teman sejawatnya. Bertindaklah bijaksana jika ada anak-anak atau kelas yang mengajukan kekurangan atau keburukan seorang guru kepada guru lain.
13. Bersikap baik
terhadap masyarakat
Tugas dan kewajiban guru tidak hanya terbatas pada sekolah saja tetapi juga dalam masyarakat. Sekolah hendaknya menjadi cermin bagi masyarakat sekitarnya, dirasai oleh masyarakat bahwa sekolah itu adalah kepunyaannya dan memenuhi kebutuhan mereka. Sekolah akan asing bagi rakyat jika guru-gurunya memencilkan diri seperti siput dalam rumahnya, tidak suka bergaul atau mengunjungi orang tua murid-murid, memasuki perkumpulan-perkumpulan atau turut membantu kegiatan masyarakat yang penting dalam lingkungannya.
Tugas dan kewajiban guru tidak hanya terbatas pada sekolah saja tetapi juga dalam masyarakat. Sekolah hendaknya menjadi cermin bagi masyarakat sekitarnya, dirasai oleh masyarakat bahwa sekolah itu adalah kepunyaannya dan memenuhi kebutuhan mereka. Sekolah akan asing bagi rakyat jika guru-gurunya memencilkan diri seperti siput dalam rumahnya, tidak suka bergaul atau mengunjungi orang tua murid-murid, memasuki perkumpulan-perkumpulan atau turut membantu kegiatan masyarakat yang penting dalam lingkungannya.
14. Benar-benar
menguasai mata pelajarannya
Guru harus selalu menambah pengetahuannya. Mengajar tidak dapat dipisahkan dari belajar. Guru yang pekerjaannya memberi pengetahuan-pengetahuan dan kecakapan-kecakapan kepada muridnya tidak mungkin akan berhasil baik jika guru itu sendiri tidak selalu berusaha menambah pengetahuannya. Jadi sambil mengajar sebenarnya guru itu belajar.
Guru harus selalu menambah pengetahuannya. Mengajar tidak dapat dipisahkan dari belajar. Guru yang pekerjaannya memberi pengetahuan-pengetahuan dan kecakapan-kecakapan kepada muridnya tidak mungkin akan berhasil baik jika guru itu sendiri tidak selalu berusaha menambah pengetahuannya. Jadi sambil mengajar sebenarnya guru itu belajar.
15. Suka pada mata
pelajaran yang diberikannya
Mengajarkan mata pelajaran yang disukainya hasilkan akan lebih baik dan mendatangkan kegembiraan baginya daripada sebaliknya. Di sekolah menengah hal ini penting bagi guru untuk memilih mata pelajaran apa yang disukainya yang akan diajarkannya.
Mengajarkan mata pelajaran yang disukainya hasilkan akan lebih baik dan mendatangkan kegembiraan baginya daripada sebaliknya. Di sekolah menengah hal ini penting bagi guru untuk memilih mata pelajaran apa yang disukainya yang akan diajarkannya.
16. Berpengetahuan
luas
Selain mempunyai pengetahuan yang dalam tentang mata pelajaran yang sudah menjadi tugasnya akan lebih baik lagi jika guru itu mengetahui pula tentang segala tugas yang penting-penting, yang ada hubungannya dengan tugasnya di dalam masyarakat. Guru merupakan tempat bertanya tentang segala sesuatu bagi masyarakat. Guru itu mempunyai dua fungsi isitimewa yang membedakannya dari pegawai-pegawai dan pekerja-pekerja lainnya di dalam masyarakat. Fungsi yang pertama adalah mengadakan jembatan antara sekolah dan dunia ini. Fungsi yang kedua yaitu mengadakan hubungan antara masa muda dan masa dewasa.
Selain mempunyai pengetahuan yang dalam tentang mata pelajaran yang sudah menjadi tugasnya akan lebih baik lagi jika guru itu mengetahui pula tentang segala tugas yang penting-penting, yang ada hubungannya dengan tugasnya di dalam masyarakat. Guru merupakan tempat bertanya tentang segala sesuatu bagi masyarakat. Guru itu mempunyai dua fungsi isitimewa yang membedakannya dari pegawai-pegawai dan pekerja-pekerja lainnya di dalam masyarakat. Fungsi yang pertama adalah mengadakan jembatan antara sekolah dan dunia ini. Fungsi yang kedua yaitu mengadakan hubungan antara masa muda dan masa dewasa.
17. Adil dan egaliter
Allah Swt maha adil dan memerintahkan kepada hambanya untuk
berlaku adil kepada siapapun terhadap musuh sekalipun. Begitupun seorang guru
menunjukan sikap adil kepada murid-muridnya sangat penting karena dengan
demikian akan menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang. Rasul Saw bersabda
“Manusia yang paling dicinta Allah pada hari kiamat adalah pemimpin yang adil,
dan manusia yang paling dibenci Allah dan mendapat siksa yang pedih pada hari
kiamat adalah pemimpin yang zhalim.” Banyak hal dalam kegiatan belajar mengajar
yang mengharuskan seorang guru berbuat adil.
18. Akhlaq mulia
Guru adalah panutan bagi murid-muridnya. Maka seorang
panutan dituntut memiliki sikap terpuji yaitu akhlak mulia. Ucapan yang baik,
senyum, raut muka yang berseri dan menghilangkan jarak yang dapat membatasi
antara seorang guru dengan muridnya. Kasih dan sayang seorang guru mencerminkan
akhlak mulia yang terkandung dalam gerak dan perilaku seorang guru.
19. Tawadlu
Rasul Saw bersabda “sesungguhnya Allah telah mewahyukan
kepada ku agar kalian bersikap tawadlu sehingga seseorang tidak bersikap
sombong pada lainya dan tidak menzhalimi satu sama lain.”
Sifat sombong seorang guru akan menyebabkan murid menjauhi
guru. Murid tidak akan mau menerima ilmu dari gurunya yang sombong. Kesombongan
hanya akan memperlebar jarak antara guru dan muridnya. Sebaliknya sikap tawadlu
akan menghancurkan batas yang menghalangi antara guru dan muridnya. Guru adalah
orang ayng berilmu dan sebaik-baiknya orang yang berilmu adalah mereka yang
tawadlu. Ada sebuah pepatah yang berbunyi “ilmu adalah musuh bagi manusia yang
sombong. Seperti banjir musuh bagi tempat yang tinggi.”
20. Berani
Seorang guru harus memiliki sikap pemberani. Berani
meluruskan yang salah pada muridnya dan yang tersulit adalah berani mengakui
kekurangan yang ada pada dirinya. Guru adalah manusia biasa yang tidak luput
dari salah. Berani mengakui kesalahan maknanya adalah memperbaiki kesalahan.
Sebaliknya, adalah terus menerus mengulangi kesalahan yang sama dan bersikeras
terhadap kesalahan tersebut.
21. Menjaga lisan
Lisan merupakan organ tubuh manusia yang paling mudah
berbuat dosa. Bahkan lisan yang tidak terkendali akan berakibat lebih kejam
dari sebuah pembunuhan. Seorang guru seyogyanya mampu memelihara lisannya dari
hal-hal yang tidak bermanfaat. Rasul Saw bersabda “barang siapa yang beriman
kepada Allah dan hari kiamat, maka berbicaralah yang baik atau diam.”
22. Sinergi dan musyawarah
Bermusyawarah dapat membantu seorang guru dalam memecahkan
permasalahan atau perkara sulit yang dihadapinya. Meminta pendapat orang lain
tidak akan merendahkan martabat dan keilmuan seseorang. Bahkan sikap tersebut
menjadi tanda tingginya tingkat kecerdasan dan kebijakan seseorang. Lebih dari
itu, bermusyawarah dakat mendekatkan seseorang kepada kebenaran. Sedangkan
meninggalkannya hanya akan menjauhkan diri dari kebenaran. Abu Hurairah berkata
“aku tidak melihat seorang pun yang paling banyak bermusyawarah kecuali
Rasulullah Saw.”
Semoga bisa bermanfaat kita semua,sekian dari saya. Terima kasih atas kunjungannya.
0 comments :
Post a Comment