BEBERAPA HAL PENTING YANG HARUS DILAKUKAN OLEH GURU GUNA MERANGSANG MOTIVASI BELAJAR SISWA (FEED BACK)

Written By putrajunio on Saturday, August 9, 2014 | 5:57 PM


Peserta didik adalah Sang Anak yang merupakan milik Sang Pencipta dan milik dirinya sendiri, keberhasilannya akan sangat tergantung dari pemanfaatan potensi yang dia miliki. Karenanya keaktifan peserta didik dalam menjalani proses belajar mengajar merupakan salah satu kunci keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan. Peserta didik akan aktif dalam kegiatan belajarnya bila ada motivasi, baik itu motivasi ekstrinsik maupun instrinsik. 

Beberapa hal yang dapat merangsang tumbuhnya motivasi belajar aktif pada diri peserta didik, antara lain :
Penampilan guru yang hangat dan menumbuhkan partisipasi positif
Sikap guru tampil hangat, bersemangat, penuh percaya diri dan antusias, serta dimulai dan pola pandang bahwa peserta didik adalah manusia-manusia cerdas berpotensi, merupakan faktor penting yang akan meningkatkan partisipasi aktif peserta didik. Segala bentuk penampilan guru akan membias mewarnai sikap para peserta didiknya. Bila tampilan guru sudah tidak bersemangat maka jangan harap akan tumbuh sikap aktif pada diri peserta didik. Karena itu hendaknya seorang guru dapat selalu menunjukkan keseriusannya terhadap pelaksanaan proses, serta dapat meyakinkan bahwa materi pelajaran serta kegiatan yang dilakukan merupakan hal yang sangat penting bagi peserta didik, sehingga akan tumbuh minat yang kuat pada diri para peserta didik yang bersangkutan.

Peserta didik mengetahui maksud dan tujuan pembelajaran
Bila peserta didik telah mengetahui tujuan dari pembelajaran yang sedang mereka ikuti, maka mereka akan terdorong untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara aktif. Oleh karena itu pada setiap awal kegiatan guru berkewajiban memberi penjelasan kepada peserta didik tentang apa dan untuk apa materi pelajaran itu harus mereka pelajari serta apa keuntungan yang akan mereka peroleh. Selain itu hendaknya guru tidak lupa untuk mengadakan kesepakatan bersama dengan para peserta didiknya mengenai tata tertib belajar yang berlaku agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif.

Tersedia fasilitas, sumber belajar, dan lingkungan yang mendukung
Bila di dalam kegiatan pembelajaran telah tersedia fasilitas dan sumber belajar yang “menarik” dan “cukup” untuk mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar maka hal itu juga akan menumbuhkan semangat belajar peserta didik. Begitu pula halnya dengan faktor situasi dan kondisi lingkungan yang juga penting untuk diperhatikan, jangan sampai faktor itu memperlunak semangat dan keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar.

Adanya prinsip pengakuan penuh atas pribadi setiap peserta didik
Agar kesadaran akan potensi, eksistensi, dan percaya diri pada diri peserta didik dapat terus tumbuh, maka guru berkewajiban menjaga situasi interaksi agar dapat berlangsung dengan berlandaskan prinsip pengakuan atas pribadi setiap individu. Sehingga kemampuan individu, pendapat atau gagasan, maupun keberadaannya perlu diperhatikan dan dihargai. Dan yang penting lagi guru hendaknya rajin memberikan apresiasi atau pujian bagi para peserta didik, antara lain dengan mengumumkan hasil prestasi, mengajak peserta didik yang lain memberikan selamat atau tepuk tangan, memajang hasil karyanya di kelas atau bentuk penghargaan lainnya.

Adanya konsistensi dalam penerapan aturan atau perlakuan oleh guru di dalam proses belajar mengajar.
Perlu diingat bahwa bila terjadi kesalahan dalam hal perlakuan oleh guru di dalam pengelolaan kelas pada waktu yang lalu maka hal itu berpengaruh negatif terhadap kegiatan selanjutnya. Penerapan peraturan yang tidak konsisten, tidak adil, atau kesalahan perlakuan yang lain akan menimbulkan kekecewaan dari para peserta didik, dan hal ini akan berpengaruh terhadap tingkat keaktifan belajar peserta didik. Karena itu di dalam memberikan sanksi harus sesuai dengan ketentuannya, memberi nilai sesuai kriteria, dan memberi pujian tidak pilih kasih.

Adanya pemberian “penguatan” dalam proses belajar-mengajar.
Penguatan adalah pemberian respon dalam interaksi belajar-mengajar baik berupa pujian maupun sanksi. Pemberian penguatan ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan keaktifan belajar dan mencegah berulangnya kesalahan dari peserta didik. Penguatan yang sifatnya positif dapat dilakukan dengan kata-kata; bagus! baik!, betul!, hebat! Namun semua itu tidak disajikan dengan cara berpura-pura tetapi harus tulus dari nurani guru. Dan sebagainya, atau dapat juga dengan gerak; acungan jempol, tepuk tangan, menepuk-nepuk bahu, menjabat tangan dan lain-lain. Ada pula dengan cara memberi hadiah seperti hadiah buku, benda kenangan atau diberi hadiah khusus berupa; boleh pulang duluan atau pemberian perlakuan menyenangkan lainnya.

Jenis kegiatan Pembelajaran menarik atau menyenangkan dan menantang
Agar peserta didik dapat tetap aktif dalam mengikuti kegiatan atau melaksanakan tugas pemebelajaran perlu dipilih jenis kegiatan atau tugas yang sifatnya menarik atau menyenangkan bagi peserta didik di samping juga bersifat menantang. Pelaksanaan kegiatan hendaknya bervariasi, tidak selalu harus di dalam kelas, diberikan tugas yang dikerjakan di luar kelas seperti di perpustakaan, dan lain-lain. Penerapan model “belajar sambil bekerja” (learning by doing) sangat dianjurkan, di jenjang sekolah dasar antara lain dilakukan belajar sambil bernyanyi atau belajar sambil bermain. Untuk lebih mengaktifkan peserta didik secara merata dapat diterapkan pemberian tugas pembelajaran secara individu atau kelompok belajar (group learning) yang didukung adanya fasilitas/sumber belajar yang cukup. Sekiranya tersedia dianjurkan penggunaan media pembelajaran sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat lebih efektif.

Penilaian hasil belajar dilakukan serius, obyektif, teliti dan terbuka
Penilaian hasil belajar yang tidak serius akan sangat mengecewakan peserta didik, dan hal itu akan memperlemah semangat belajar. Karena itu, agar kegiatan penilaian ini dapat membangun semangat belajar para peserta didik maka hendaknya dilakukan serius, sesuai dengan ketentuannya, jangan sampai terjadi manipulasi, sehingga hasilnya dapat obyektif. Hasil penilaiannya diumumkan secara terbuka atau yang lebih baik dibuatkan daftar kemajuan hasil belajar yang ditempel di kelas. Dari daftar kemajuan belajar tersebut setiap peserta didik dapat melihat prestasi mereka masing-masing tahap per tahap.

Jika siswa belum biasa bekerja efektif dalam kelompok, maka guru boleh menetapkan tugas masing-masing anggota kelompok dengan mempertim-bangkan beberapa hal seperti;
· kelompok itu kecil (dua sampai tiga siswa) dan guru menetapkan anggota kelompok
· tugas itu dapat dilaksanakan dalam waktu yang singkat saja
· tugas itu sederhana
· perintah-perintah jelas dan diberikan selangkah-demi-selangkah
· guru perlu menyediakan sumber belajar
· guru menerangkan dengan jelas peran setiap siswa di dalam kelompok
· penilaian bersifat informal dan guru perlu membahas dan mendiskusikan tugas itu dengan siswa

Hal penting dari tugas ini adalah belajar bekerjasama. Untuk siswa-siswa yang sudah lebih berpengalaman bekerja dengan cara ini, guru dapat menetapkan tugas dan karakteristik kelompok yang lebih tinggi/ komplek seperti,
· kelompok dapat lebih besar dan kadang-kadang siswa boleh memilih siapa anggota kelompoknya
· tugas dapat ditambahkan lebih banyak, tetapi dengan batas waktu yang jelas dan ditetapkan oleh guru
· tugas dapat dibagi dalam bagian-bagian atau merupakan suatu pilihan dari sejumlah pilihan yang ditetapkan guru
· beberapa perintah/instruksi pengerjaan tugas membolehkan siswa untuk memberikan saran, misalnya dalam pendekatan, memilih metode eksperimen, atau memutuskan bentuk produk pekerjaan yang akan mereka hasilkan
· beberapa sumber belajar dapat dipilih oleh siswa
· peran siswa dalam kelompok dapat beragam dan beberapa keputusan tentang peran ini dapat dibuat oleh siswa-siswa
· penilaian dapat dibicarakan dengan siswa melalui diskusi informal dengan kriteria terstruktur formal, serta penilaian individual atau kelompok dapat dilakukan kondisi ini, keterampilan bekerjasama turut dikembangkan. 

Kalau kemandirian siswa/ kelompok mulai tampak, tugas dapat ditingkatkan menjadi tugas-tugas yang lebih luwes, yang mulai melimpahkan sebagian tugas dan penyelesaiannya kepada siswa/ kelompok. Dengan cara seperti ini, siswa akan terdorong untuk melakukan kegiatan lebih mandiri yang dicirikan dengan beberapa hal antara lain;
· mereka memutuskan jumlah dan anggota kelompok
· tugas dapat tersebar untuk masa yang panjang atau lama melalui siswa-siswa berunding dengan guru membahas jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas
· tugas mungkin rumit, para siswa perlu memilah-milah perincian setepatnya dari beberapa bagian pekerjaan
· sumber belajar dapat meliputi beragam media dan bahan
· peran setiap siswa dalam kelompok ditetapkan secara musyawarah untuk mufakat (konsensus) ( Harlen, W. 1987: 9-12)

Ada bebarapa perilaku guru yang disarankan untuk diimplementasikan agar pengajaran yang efektif bisa terwujud, dan bisa memancing apersepsi anak didik, perilaku tersebut adalah:
  • Menggunakan suatu system aturan tertentu dalam menghadapi hal-hal atau prosedur tertentu.
  • Mencegah agar perilaku siswa yang salah tidak berketerusan.
  • Mengarahkan tindakan dengan disiplin secara tepat.
  • Bergerak ke seluruh ruang kelas untuk mengamati siswa.
  • Situasi-situasi yang menggangu diatasi dengan cara-carayang bijaksana (dengan cara-cara non verbal, isyarat, pesan-pesan, kedekatan, kontak mata, dan lain-lain).
  • Memberikan tugas-tugas yang menarik minat siswa, terutama apabila mereka bekerja secara bebas.
  • Menggunakan cara yang memungkinkan siswa melaksanakan tugas-tugas belajar dengan arahan seminimal mungkin.
  • Memanfaatkan waktu pembelajaran sebaik mungkin dan siswa harus terlibat aktif dan produktif dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran.
  • Menggunakan cara-cara tertentu untuk mendapatkan perhatian siswa.
  • Tidak memulai berbicara kepada kepada kelas sebelum semua siswa memeberikan perhatian.
  • Menggunakan suatu system pemeriksaan tugas-tugas.
  • Menghubungkan bahan yang diajarkan dengan aktifitas yang harus dilakukan siswa.
  • Menggunakan teknik-teknik yang memberikan kemudahan perpindahan secara beragsur dari aktifitas yang konkret ke yang lebih abstrak.
  • Menggunakan campuran pertanyaan dari peringkat yang rendah dan tinggi.
  • Menyadari apa yang sedang berlangsung di dalam kelas.
  • Dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran.
  • Menunjukkan sikap memelihara, menerima, dan menghargai anak.
  • Memberikan respon yang memdai terhadap makna, perasaan, dan penggalaman peserta didik.
  • Mengarahkan pertanyaan kepada banyak siswa yang berbeda-beda, dan bukan hanya kepada siswa tertentu.
  • Menggunakan berbagai teknik untuk membantu siswa dalam memperbaiki respons yang keliru atau salah.
  • Memberikan penghargaan dan ganjaran untuk memotivasi siswa.
  • Menggunakan kritik yang halus dalam mengomunikasikan harapan kepada siswa yang lebih pandai.
  • Menerima insiatif siswa yang disampaikan melalui pertanyaan, bahasan, atau saran-saran. (Surya: 1997: 144-115)

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

Ditulis Oleh : putrajunio ~ The Secret Blog

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul BEBERAPA HAL PENTING YANG HARUS DILAKUKAN OLEH GURU GUNA MERANGSANG MOTIVASI BELAJAR SISWA (FEED BACK) yang ditulis oleh The Secret Blog yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Blog, Updated at: 5:57 PM

0 comments :

Post a Comment

The Secret Blog © 2014. All Rights Reserved.
SEOCIPS Areasatu