DOWNLOAD MAKALAH PKN TENTANG PERKEMBANGAN MORAL MENURUT HAVIGHURST

Written By putrajunio on Friday, August 1, 2014 | 5:18 AM

A. LATAR BELAKANG 
Perkembangan kesadaran moral adalah bertahap. Tahap-tahap lebih dulu tidak boleh dilewati, karena mendasari tahap berikut. 
Manusia sejak lahir mempunyai potensi moral yang merupakan peralatan hidup sebagai mahluk social. Potensi moral tersebut tumbuh dan berkembang dalam hubungan pergaulan dengan sesame manusia alam dan masyarakatnya. Akhirnya terbentuklah kesadaran moral dengan melalui tahap-tahap perkembangan.
Pendidikan moral telah berabad-abad di Indonesia, bentuk pendidikan moral berbeda dengan masa sekarang ini. Perlu diketahui pendidikan moral merupakan merupakan masalahyang dihadapi leh semua orang tua, guru dan masyarakat tanpa melihat latar belakang kehidupan sosialnya.
Pandangan hidup dan dasar Negara, Negara Indonesia merupakan dasar pendidikan moral pancasila bagi warga Negara Indonesia. Dalam hubungannya dengan perkembangan moral, kiranya internalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu disesuaikan dengan perkembangan moral anak yang bersangkutan. Dengan diketahui perkembangan moral anak, diharapkan para pendidik dapat memilih metode sehingga anak didik dimungkinkan memahami dan menghayati nilai-nilai dan norma-norma moral yang terkandung dalam Pancasila.
                                                                                                                
B. RUMUSAN MASALAH 
Rumusan makalah dalam makalah ini adalah:
  1. Bagaimana perkembangan moral menurut Havighurst?
  2. Hubungan perkembangan moral siswa dengan Pendidikan Moral?
 C. TUJUAN
  1. Mengetahui tahapan-tahapan perkembangan moral menurut Havighurst.
  2. Pembaca dapat mengetahui hubungan antara perkembangan moral dengan pendidikan moral.
  3. Pembaca diharapkan lebih mengetahui mengenai perkembangan moral menurut Havighurst.

         BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Moral Menurut Havighurst
Robert Havighurst menyatakan bahawa perkembangan seseorang kanak-kanak adalah dipengaruhi oleh faktor persekitaran. Ini adalah merupakan satu elemen penting yang berperanan dalam pertumbuhan dan perkembangan kanak-kanak. Beliau memfokuskan kepada keadaaan sekeliling atau persekitaran dimana tempat seseorang kanak-kanak itu membesar yang akan memberi dan meninggalkan dampak positif atau negatif bergantung kepada ibu bapak yang mencorakkan mereka.
Selain dari itu, faktor persekitaran seperti bahan bacaan adalah sangat penting karena dia akan memberi pengaruh yang besar kepada pembaca. Jika bahan yang dibaca berfaedah dan bermanfaat maka selamatlah kanak-kanak tersebut. Sebaliknya jika tidak, ianya akan mempengaruhi perkembangan seseorang kanak-kanak seperti berkemungkinan lambat bertutur dan sebagainya. Dari sini, kita sebagai ibu bapak dan guru perlulah sentiasa membimbing dan membantu kanak-kanak dalam membentuk peribadi mereka supaya menjadi insan yang berguna kepada masyarakat, bangsa dan negara kelak. Menurut Havighurst, ibu bapak maupun guru terutamanya perlulah menyediakan persekitaran yang kondusif dan selamat untuk kanak-kanak membesar dengan sempurna. Ini akan membantu kanak-kanak untuk berjaya.
Havighurst menyatakan bahawa tugas-tugas dalam perkembangan kanak-kanak hanya perlu dipelajari sekali saja seperti berjalan, berlari, perbezaan jantina dan sebagainya. Jadi ini dapat disimpulkan bahawa setiap perkembangan yang dialami oleh kanak-kanak perlulah dengan relaan kanak-kanak itu sendiri, bukan dengan paksaan yang diberikan oleh ibu bapak karena dengan paksaan akan membuat kanak-kanak itu tidak berupaya untuk berdirisendiri dan akan memberi kesan yang dalam terhadap perkembangan mereka.
                                                                                                                
Havighurst mengidentifikasi Enam Tahapan utama dalam kehidupan manusia yang meliputi lahir sampai usia tua.
  • Bayi dan anak usia dini (lahir sampai 6 tahun)
  • Tengah masa kanak-kanak (6-13 yahun)
  • Remaja (13-18 tahun)
  • Awal Dewasa (19-30 tahun)
  • Usia Tengah (30-60 years lama)
  • Kemudian jatuh tempo (60 tahun ke atas) 
Model  tugas perkembangan yang Havighurst dikembangkan adalah tergantung umur dan semua melayani fungsi pragmatis, tergantung pada usia mereka.
Tugas Perkembangan
(Usia 0-6)
§  Belajar untuk berjalan,
§  Belajar merangkak,
§  Belajar untuk mengambil makanan padat
§  Belajar untuk berbicara
§  Belajar mengontrol pembuangan limbah tubuh
§  Mendapatkan siap untuk membaca
§  Perbedaan jenis kelamin belajar dan kesopanan seksual.
(Ages 6-18)
§  Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan biasa
§  Belajar untuk bergaul dengan teman usia
§  Membangun sikap terhadap diri sendiri sehat sebagai organisme yang tumbuh
§  Mencapai kemerdekaan pribadi
§  Mengembangkan sikap terhadap kelompok social dan lembaga.
(Abad 18-30)
§  Mencapai hubungan baru dan lebih matang dengan pasangan usia dari kedua jenis kelamin
§  Mencapai peran social maskulin atau feminine
§  Mempersiapkan kehidupan pernikahan dan keluarga
§  Memilih pekerjaan
§  Menginginkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab
§  Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman perilaku.
(Abad 30-40)
§  Memilih pasangan
§  Belajar untuk hidup dengan pasangan
§  Mulai keluarga
§  Anak pemeliharaan
§  Mengelola rumah
§  Persiapan dalam pekerjaan
§  Mengambil tanggung jawab kewarganegaraan
§  Mencari kelomompoksosial menyenangkan.
(Abad 40-60)
§  Membantu anak-ank remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia
§  Mencapai social dan kemyarakatan dewasa tanggung jawab
§  Berkaitan diri untuk pasangan seseorang sebagai pribadi
§  Untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis usia menengah
§  Menyesuaikan kepada orang tua penuaan.
(60 dan lebih)
§  Menyesuaikan dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan
§  Menyesuaikan dengan pension dan menurunnya pendapatan
§  Menyesuaikan dengan kematian pasangan
§  Membentuk afiliasi eksplisit dengan kelompok usia seseorang
§  Mengadopsi dan mengadaptasi peran social secara fleksibel
§  Membuat perencanaan yang baik hidup fisik.

B. Hubungan Perkembangan Moral Siswa Dengan Perkembangan Moral
Manusia Indonesia adalah manusia yang beriman pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Keyakinan ini diungkapkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu “Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.
Membangun manusia seutuhnya adalalah masalah dan tugas pendidikan di lingkungan keluarga, madrasah, sekolah pesantren, lingkungan sebaya, kepanduan, olahraga,pekerjaan,pada umumnya. Membangun manusia seutuhnya adalah tugas untuk membantu manusia dalam perkembangannya menjadi insan kamil. Manusia yang sehat jasmani dan rohani, manusia yang seimbang dalam perkembangannya sebagai insan sosialyang berbudi luhur patriotic, demokratis, jujur, yang merupakan manifestasi dari keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Menjadi manusia seutuhnya jelaslah adanya keharusan untuk memiliki kesehatan jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan, ilmu dan teknologi serta kemampuan untuk mengembangkan sumber-sumber daya manusiawi dan alami dalam rangka pembangunan dan memajukan masyarakat, bangsa dan Negara.
Rasa aman, terlindung dan tentram tersebut diperoleh dan dihayati karena dalam berada bersama dan hubungan sesama  manusia didasarkan atas persaudaraan, kekeluargaan, toleransi, percaya mempercayai, saling pengertian, harga-menghargai dan hormat-menghormatindari dan terhadap sesamanya dalam melaksanakan kewajiban dan hak setiap orang menurut lingkup tugas dan tanggung jawab masing-masing sebagaimana dibebankan dan dipercayakan serta diterima oleh tiap warganegara Indonesia.
Pendidikan moral Pancasila dengan Ketetapan MPR No. IV/MPR/1978 harus dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah-sekolah, mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Masuknya Pendidikan Moral Pancasila harus dalam kurikulum tidaklah berarti Pendidikan Moral Pancasila harus dalam bentuk mata pelajaran yang berdiri sendiri, yang penting dan harus terjamin terjadinya internalisasi dan integritasi norma-norma moral Pancasila dan Agama dalam pribadi tiap warganegara Indonesia.
Pendidikan Moral Pancasila berupaya membentuk anak didik menjadi warganegara dan warga masyarakat yang baik dan bertanggung jawab dalam arti mau dan mampu menghayati dan mengamalkan Pancasila dan Undang-Undang 1945. Oleh karena itu dasar berpijak dan pangkal tolak Pendidikan Moral Pancasila adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sera melalui Pendidikan Moral Pancasila, anak didik diarahkan untuk percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila yang merupakan dasar berpijak dan pangkal tolak Pendidikan Moral Pancasila memang memberi arah dan dorongan kepada warganegara Indonesia untuk percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tersebut di atas maka dapat kami ambil kesimpulan bahwa ada enam tahapan utama dalam kehidupan manusia yang meliputi lahir sampai usia tua. Serta tugas-tugas perkembangan yang Havighurst dikembangkan adalah tergantung umur dan semua melayani fungsi pragmatis, tergantung usia mereka. Pendidikan moral pancasila sesuai dengan Ketetapan MPR No. IV/MPR/1978 harus dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah-sekolah mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Dengan tujuan memberikan pengetahuan, pengertian dan pemahaman tentang pancasila sebagaimana terdapat dalam UUD 1945.
Pendidikan moral pancasila senantiasa berupaya agar di dalam kehidupan masyarakat Indonesia dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga selalu dapat dibina kerukunan hidup diantara semua umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Ketetapan MPR No. II/MPR/1978). Serta Pendidikan Moral Pancasila berupaya membentuk anak didik menjadi warganegara dan warga masyarakat yang baik dan bertanggung jawab.

B. KRITIK
Menurut saya teori yang dikemukakan oleh Havighurst bukan teori perkembangan moral tetapi teori perkembangan anak. Karena di dalamnya membahas tentang tahap-tahap perkembangan anak dari anak usia 0 tahun sampai dengan usia 60 tahun lebih, serta gejala-gejala apa saja yang terjadi pada anak. Serta Havighurst juga membahas tentang tugas-tugas perkembangan. Setiap fase perkembangan, yaitu sejak seorang bayi lahir, tumbuh menjadi dewasa sampai akhirnya mati, mempunyai tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi. Misalnya, balita berusia dua tahun diharapkan sudah dapat berbicara dan berkomunikasi secara sederhana dengan orang-orang di sekelilingnya. Hal yang sama juga berlaku bagi remaja. Tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh remaja tidak sedikit.


DAFTAR PUSTAKA
2.      Daroeso, bambang. 1988. “Dasar dan Konsep Pendidikan Moral”, Semarang: Aneka Ilmu

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

Ditulis Oleh : putrajunio ~ The Secret Blog

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul DOWNLOAD MAKALAH PKN TENTANG PERKEMBANGAN MORAL MENURUT HAVIGHURST yang ditulis oleh The Secret Blog yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Blog, Updated at: 5:18 AM

0 comments :

Post a Comment

The Secret Blog © 2014. All Rights Reserved.
SEOCIPS Areasatu