Nyeri perut atau sakit perut setelah makan merupakan kondisi
yang umum terjadi pada banyak orang. Kondisi ini ditandai dengan nyeri yang
parah atau ringan di sisi kiri dan/atau kanan perut. Sakit perut setelah makan
terutama terjadi karena mengonsumsi produk makanan yang tidak diterima tubuh,
makanan yang menyebabkan alergi, atau terlalu banyak makan (makan berlebihan). Kondisi
ini mungkin tidak segera dirasakan dan timbul bervariasi antara beberapa menit
hinga beberapa jam setelah makan.
Lebih selektif dalam memilih makanan dan minuman yang akan
di konsumsi itu lebih baik karena untuk mencegah terjadinya gangguan terhadap
organ pencernaan kita karena lambung merupakan bagian perut yang sedikit
sensitif terhadap zat-zat yang masuk. Jadi jika terdapat zat dari makanan yang
tidak bisa diterima oleh lambung dan usus manusia maka akan berpeluang
terjadinya gangguan dan membahayakan bagi kita.
Selain berasal dari makanan, terdapat beberapa faktor lain
yang memicu rasa nyeri. Berikut adalah beberapa diantaranya:
1. Mikroorganisme
Sakit perut atau kembung setelah makan bisa terjadi akibat
reaksi kimia antara cairan tubuh dan berbagai mikroorganisme yang hadir dalam
makanan.
Tubuh berusaha membuang bakteri berbahaya untuk menghindari
infeksi. Itu sebab, mengapa kadang-kadang seseorang mengalami muntah setelah
makan.
Pada beberapa kasus, muntah juga disertai dengan mual yang
mungkin terjadi akibat makan terlalu banyak.
2. Batu empedu
Seseorang yang menderita batu empedu akan mengalami rasa
sakit di perut sekaligus nyeri punggung.
Akibat batu empedu, aliran empedu pada saluran empedu akan
terhambat sehingga menyebabkan sakit luar biasa.
Rasa sakit bisa berlangsung beberapa menit hingga selama
berjam-jam.
3. Pankreatitis
Nyeri yang dirasakan pada seluruh perut atau di daerah perut
bagian atas sekitar 8 – 12 jam setelah makan bisa disebabkan karena
pankreatitis.
Dalam beberapa kasus, ketika rasa sakit berlangsung akut,
penyebab lain seperti ulkus lambung, penyakit radang panggul, diabetes, atau
bahkan keracunan makanan mungkin menjadi penyebab.
4. Zat cair
Sebagian orang sering mengkonsumsi cairan seperti air,
minuman ringan, dan jus buah dalam jumlah besar setelah makan.
Sejumlah besar cairan hanya akan melarutkan asam lambung
sehingga membuat makanan tidak bisa dicerna secara sempurna.
Selain itu, ketiadaan asam lambung membuat bakteri dan jamur
berbahaya tetap hidup sehingga memicu sakit perut.
5. Acid reflux
Acid reflux ditandai dengan naiknya kembali cairan lambung
ke kerongkongan.
Selain sakit perut, kondisi ini memicu gejala lain seperti
sulit menelan, muntah, mual, dll.
6. Obstruksi usus
Pada sebagian orang, obstruksi usus menyebabkan kram perut
setelah makan.
Kondisi ini disertai pula dengan muntah, tinja berair, dll.
7. Invasi parasit
Perut merupakan salah satu tempat tinggal favorit parasit
yang memicu berbagai gangguan pencernaan termasuk sakit perut.
Salah satu penyebab infeksi perut paling umum adalah cacing
perut.
8. Candida
Candidiasis, juga dikenal sebagai infeksi jamur, adalah
penyebab lain nyeri perut.
Perut memiliki beberapa bakteri baik yang membantu proses
pencernaan yang bisa mati akibat candidiasis.
Hilangnya bakteri baik menimbulkan masalah pencernaan yang
memicu sakit perut.
9. Penyumbatan
pembuluh darah
Setelah makan, saluran usus memerlukan suplai darah lebih
banyak.
Saat terjadi penyumbatan, kebutuhan pasokan darah menjadi
tidak terpenuhi.
Masalah ini juga dikenal sebagai ‘chronic mesenteric
insufficiency’ dan menyebabkan rasa sakit di perut.
10. Kanker
Kanker lambung, kanker perut, kanker kerongkongan, dll,
adalah semua kondisi yang menyebabkan nyeri di daerah perut.
Sekian semoga bermanfaat...
0 comments :
Post a Comment