A. PENDAHULUAN
Perkembangan dalam dunia pendidikan merupakan usaha yang dilakukan untuk
mencapai tujuan pendidiikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan
Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan pada hakikatnya adalah pemberian bantuan
kepada orang lain secara sadar dan terencana untuk mewujudkan dan mengaktifkan
potensi orang lain, agar yang bersangkutan memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
Monika P Purba adalah mahasiswa jurusan PP-Kn FIS Universitas Negeri Medan
Dra. Siti Bunga Sitohang,SH,M.Hum adalah dosen jurusan PP-Kn FIS Universitas Negeri Medan
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 162
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Sumadi, 2004 :53).
Adanya upaya mewujudkan manusia sebagai mana tersebut di atas sebenarnya
telah tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sanjaya, 2005:18) yang berbunyi :
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Semakin maju tingkat pendidikan seseorang, maka semakin siap pula
menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di masa depan
yang penuh dengan kemajuan yang sangat pesat. Perkembangan IPTEK yang sangat
pesat itulah menuntut tiap-tiap warga Negara membutuhkan pendidikan. Dalam situasi
masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada
masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses mengantisipasi dan
membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh kedepan dan
memikirkan apa yang dihadapi peserta didik di masa yang akan datang.
Menurut Buchori dalam Trianto (2007:1) bahwa :
“Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para
siswanya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari”.
Masalah interaksi di kelas, yaitu komunikasi antara guru dan murid dalam proses
belajar mengajar di kelas merupakan masalah pendidikan yang sangat menarik untuk
dibicarakan yang sampai kini tidak pernah ada habisnya. Fakta dilapangan sering terjadi
siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Siswa sama
sekali tidak menunjukkan minat atau keinginan bahwa ia ingin meengetahui lebih jauh
tentang materi yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu bagi para pendidik
senantiasa diharapkan pemecahannya guna menuju proses belajar mengajar dapat
terlaksana dengan baik.
Setiap guru harus memiliki keahlian di dalam memilih model pembelajaran yang
dipakai sehari-hari di kelas. Karena guru sangat berpengaruh besar terhadap
perkembangan kreatifitas serta minat belajar siswa khususnya mata pelajaran PKn.
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 163
untuk itu disinilah dituntut perlu keprofesionalan guru dalam memilih model
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan dalam proses belajar mengajar.
Pemilihan model yang tepat dalam pembelajaran tentu saja berorientasi pada suatu
tujuan termasuk salah satunya bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa. Dari
beberapa model pembelajaran yang baru, salah satu bentuk model penyajian materi
yang penting untuk diketahui adalah model pembelajaran direct instruction (pengajaran
langsung).
Model pembelajaran direct instruction (pengajaran langsung) merupakan suatu
pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari keterampilan
dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah.
Arends dalam Trianto, (2007:40) juga mengatakan bahwa :
“Apabila guru menggunakan model pengajaran langsung ini, guru mempunyai
tanggung jawab untuk mengindentifikasi tujuan pembelajaran dan tanggung
jawab yang besar terhadap penstrukturan isi/materi atau keterampilan,
menjelaskan kepada siswa, pemodelan/mendemonstrasikan yang
dikombinasikan dengan latihan, memberikan kesempatan pada siswa untuk
berlatih menerapkan konsep atau keterampilan yang telah dipelajari serta
memberikan umpan balik”.
Model pembelajaran direct instruction (pengajaran langsung) dirancang secara
khusus untuk mengembangkan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif.
Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu sedangkan pengetahuan
prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu yang keduanya
berstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah.
Menurut Yamin,dkk (2008:67) direct instruction (pengajaran langsung) adalah
model pembelajaran yang berpusat pada guru, yang mempunyai 5 langkah dalam
pelaksanaannya, yaitu :
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
2. Mendemonstrasikan pengetahuan
3. Membimbing pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5. Memberikan latihan dan penerapan konsep
Berangkat dari fenomena-fenomena di atas penulis merasa tertarik untuk
menulis tentang Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Direct Instruction Di Kelas XI SMA Negeri
1 Rantau Utara Tahun Pelajaran 2010/2011.
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 164
B. Metode Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di SMA NEGERI 1 RANTAU UTARA yang
terletak di jalan mahoni kecamatan Rantau Utara , Kabupaten Labuhan Batu, Rantau
prapat. Pemilihan lokasi tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa disekolah tersebut
belum pernah dilakukan penelitian dengan topik model pembelajaran direct instruction.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI yang berjumlah sebanyak
240 siswa dari 6 kelas dengan ketentuan 3 kelas IPA dan 3 kelas IPS. Sampel penelitian
ini adalah 20% dari populasi yaitu 48 orang yakni sebagai berikut :
No Kelas Populasi Sampel
1. XI IPA 1 39 siswa 20% x 39 = 7,8 dibulatkan 8
2. XI IPA 2 40 siswa 20`% x 40 = 8
3. XI IPA 3 41 siswa 20% x 41 = 8,2 dibulatkan 8
4. XI IPS 1 39 siswa 20% x 39 = 7,8 dibulatkan 8
5. XI IPS 2 40 siswa 20% x 40 = 8
6. XI IPS 3 42 siswa 20% x 41 = 7,8 dibulatkan 8
Jumlah 240 Siswa 48 siswa
Variabel yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah variabel tunggal
yaitu “Penerapan model pembelajaran direct instruction (pengejaran langsung) dalam
meningkatkan minat belajar siswa”. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam
menginterpensi istilah dalam judul penelitian ini, maka definisi operasional dari
“penerapan model pembelajaran direct instruction (pengajaran langsung) dalam
meningkatkan minat belajar siswa” adalah model pembelajaran direct instruction
(pengajaran langsung) merupakan salah satu pendekatan mengajar yang berpusat
kepada guru. Dimana dalam pembelajaran ini guru yang mengontrol kegiatan belajar
mengajar dari awal sampai akhir tetapi tetap melibatkan siswa sehingga informasi yang
ingin disampaikan guru kepada siswa tersampaikan dengan baik.
C. Teknik Pengumpulan Data
Observasi yang dilakukan dengan cara mengamati mengamati langsung ke lokasi
penelitian untuk melihat situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan sehingga nantinya
dapat memperoleh data-data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Angket
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 165
digunakan untuk memperoleh informasi dengan bantuan faktor berupa daftar
pertanyaan tertulis yang disebarkan kepada responden terpilih. Berisikan pertanyaan dan
telah diberikan alternatif jawaban terhadap item (soal) yang dipertanyakan. Wawancara
yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan yang ditanyakan kepada
pihak-pihak yang terkait ( bersangkutan ) yang dianggap mampu memberikan informasi
yang tepat dibutuhkan tentang objek yang akan diteliti untuk memperkuat data-data
yang diperoleh dari angket. Dokumentasi ( Kepustakaan ) berupa pengumpulan data
dari literatur maupun terbitan-terbitan dari instansi terkait berkenaan dengan topik
penelitian ini.
Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui Upaya meningkatkan
minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn dengan menggunakan Model
Pembelajaran Direct Instruction di kelas XI SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun
Pelajaran 2010/2011 adalah teknik analisa data deskriptif kuantitatif yakni menjabarkan
data-data yang diperoleh di lokasi penelitian.
Setelah data terkumpul, penulis akan menganalisa data dengan cara
menguraikan menurut persentase dengan menggunakan rumus :
=
100%
Keterangan :
P = Persentase pertanyaan yang dijawab
f = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah responden
Analisis data dalam penelitian ini, penulis menempuh langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Analisis data tentang tanggapan siswa terhadap model pembelajaran direct
instruction
b. Analisis data tentang tanggapan siswa terhadap cara penyampaian guru dengan
model tersebut
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 166
c. Analisis data tentang pemahaman dan minat belajar siswa dengan menggunakan
model tersebut
Tujuan analisis data adalah menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan dipersentase. Untuk lebih jelasnya pengolahan data dari setiap
pertanyaan mempunyai masing - masing satu tabel yakni sebagai berikut :
1. Tanggapan siswa tentang model pembelajaran direct instruction
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui tanggapan siswa tentang model
pembelajaran direct instruction. Dari seluruh responden atau siswa yang menjawab
pertanyaan ini, terdapat 44 orang siswa atau 91,67% memberikan jawaban menambah
minat sedangkan responden yang memberikan jawaban sedikit saja sebanyak 4 orang
siswa atau 8,33% serta tidak ada responden yang memberikan jawaban tidak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lebih banyak siswa
beranggapan model pembelajaran direct instruction yang diberikan oleh guru dapat
menambah minat siswa untuk memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Hal ini
dapat dibuktikan dari seluruh responden yang berjumlah 48 siswa, lebih banyak siswa
yang memberikan jawaban menambah minat yaitu 44 orang siswa atau 91,67%.
2. Dengan model pembelajaran direct instruction siswa semakin tertarik pada materi
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dari 48 responden yang menjawab
pertanyaan ini semua responden atau 100% memberikan jawaban ya, bahwa dengan
digunakannya model pembelajaran direct instruction pada mata pelajaran PKn dapat
menjadikan siswa semakin tertarik pada materi yang disampaikan oleh guru. Perlu
dijelaskan bahwa sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan responden yang
menyatakan bahwa belajar dengan model pembelajaran direct instruction tidak monoton
dan kaku karena diselingi dengan humor dalam menyampaikan materi pelajaran serta
gaya bahasa guru dalam menyampaikan materi lebih santai sehingga membuat siswa
lebih tertarik untuk belajar.
3. Dengan model pembelajaran direct instruction senang dan dihargai sebagai siswa
Berdasarkan hasil penelitian diketahui dengan model pembelajaran direct
instruction siswa merasa senang dan dihargai sebagai siswa. Dari seluruh responden
atau siswa yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 42 orang siswa atau 87,50%
memberikan jawaban ya sedangkan responden yang memberikan jawaban kadangJurnal
CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 167
kadang sebanyak 6 orang siswa atau 12,50% serta tidak ada responden yang
memberikan jawaban tidak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lebih banyak siswa
menyatakan ketika guru menyampaikan pertanyaan pada mata pelajaran PKn dengan
menggunakan model pembelajaran direct instruction siswa merasa senang dan dihargai.
Hal ini dapat dibuktikan dari seluruh responden yang berjumlah 48 siswa, lebih banyak
siswa yang memberikan jawaban ya yaitu 42 orang siswa atau 87,50%.
4. Dengan model pembelajaran direct instruction mengubah cara belajar lebih baik
Berdasarkan hasil penelitian diketahui dengan model pembelajaran direct
instruction dapat mengubah cara belajar lebih baik. Dari seluruh responden atau siswa
yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 41 orang siswa atau 85,41% memberikan
jawaban ya sedangkan responden yang memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak
6 orang siswa atau 12,50% serta 1 orang siswa atau 2,10% yang memberikan jawaban
tidak. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan digunakannya model
pembelajaran direct instruction siswa dapat mengubah cara belajar kearah yang lebih
baik.
5. Suasana kelas ketika guru menyampaikan materi
Berdasarkan hasil penelitian diketahui suasana kelas ketika guru menyampaikan
materi. Dari seluruh responden atau siswa yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 42
orang siswa atau 87,50% memberikan jawaban tertib dan kondusif sedangkan
responden yang memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak 6 orang siswa atau
12,50% serta tidak ada responden yang memberikan jawaban tidak tertib dan kondusif.
Perlu dijelaskan bahwa sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan
responden yang menyatakan bahwa dengan model pembelajaran direct instruction
gurulah yang menjadi pusat perhatian siswa sehingga memperkecil kemungkinan siswa
untuk bermain-main dalam belajar. Siswa jadi lebih memperhatikan penjelasan guru dan
guru juga lebih dapat mengontrol seluruh kelas yang jumlahnya banyak
6. Model pembelajaan direct instruction dapat memotivasi belajar
Berdasarkan hasil penelitian diketahui model pembelajaran direct instruction
dapat memotivasi belajar. Dari seluruh responden atau siswa yang menjawab
pertanyaan ini, terdapat 41 orang siswa atau 85,41% memberikan jawaban ya sedangkan
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 168
responden yang memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak 6 orang siswa atau
12,50% serta 1 orang siswa atau 2,10% yang memberikan jawaban tidak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran direct
instruction dapat memotivasi belajar siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Perlu dijelaskan bahwa sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan responden yang
menyatakan bahwa dengan model pembelajaran direct instruction dapat memotivasi
siswa untuk belajar karena dalam memberikan penjelasan maupun contoh guru selalu
mengajak siswa untuk berfikir secara luas. Dan dalam penjelasannya guru
mengembangkan materi lebih luas dari yang tertulis di buku siswa, sehingga siswa
termotivasi untuk mengetahui apa yang dijelaskan oleh guru. Dan guru juga dapat
langsung menekankan hal-hal penting dalam materi sehingga tersampaikan dengan baik
kepada siswa.
7. Dengan model pembelajaan direct instruction hasil belajar meningkat
Dengan model pembelajaran direct instruction hasil belajar meningkat. Dari
seluruh responden atau siswa yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 44 orang siswa
atau 91,67% memberikan jawaban setuju sedangkan responden yang memberikan
jawaban kadang-kadang sebanyak 4 orang siswa atau 8,33% serta tidak ada siswa yang
memberikan jawaban tidak setuju.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya model
pembelajaran direct instruction maka hasil belajar siswa meningkat.
8. Model pembelajaran direct instruction baik digunakan
Dari 48 responden yang menjawab pertanyaan ini semua responden atau 100%
memberikan jawaban baik bahwa model pembelajaran direct instruction baik
dilaksanakan guru dalam mengajar. Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan
responden perlu dijelaskan bahwa model pembelajaran direct instruction baik
digunakan dalam proses belajar mengajar karena seperti dijelaskan sebelumnya bahwa
guru dapat menyampaikan langsung hal-hal penting dalam materi kepada siswa dan
terjadi interaksi antara guru dengan siswa serta PBM juga dapat berjalan lebih tertib
karena guru lebih mudah mengontrol kelas.
9. Model pembelajaran direct instruction dapat menambah wawasan dan pengetahuan
Model pembelajaran direct instruction dapat menambah wawasan dan
pengetahuan. Dari seluruh responden atau siswa yang menjawab pertanyaan ini,
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 169
terdapat 42 orang siswa atau 87,50% memberikan jawaban dapat sedangkan responden
yang memberikan jawaban sedikit sebanyak 6 orang siswa atau 12,50% serta tidak ada
siswa yang memberikan jawaban tidak dapat. Perlu dijelaskan bahwa sesuai dengan
hasil wawancara penulis dengan responden yang menyatakan bahwa model
pembelajaran direct instruction dapat menambah wawasan dan pengetahuan karena
guru selalu memberikan contoh yang lebih banyak dari apa yang ada di buku siswa dan
guru juga selalu memberikan contoh apabila penjelasan didalam buku siswa tidak
tertulis contoh dari penjelasannya. Sehingga hal tersebut dapat menambah wawasan dan
pengetahuan siswa tentang materi PKn.
10. Model pembelajaran direct instruction yang dibawakan guru sesuai dengan materi
Seluruh responden yang berjumlah 48 orang memberikan jawaban bahwa
model pembelajaran direct instruction yang dilakukan guru di kelas sesuai dengan
materi pelajaran yang harus dibahas.
11. Menyukai mata pelajaran PKn
Seluruh siswa menyukai mata pelajaran PKn. Dari seluruh responden atau siswa
yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 38 orang siswa atau 79,16% memberikan
jawaban ya sedangkan responden yang memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak
9 orang siswa atau 18,75% serta 1 orang siswa atau 2,10% yang memberikan jawaban
tidak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lebih banyak siswa yang
menyukai mata pelajaran PKn. Hal ini dapat dibuktikan dari seluruh responden yang
berjumlah 48 orang siswa, lebih banyak siswa yang memberikan jawaban ya yaitu 38
orang siswa atau 79,16%.
12. Serius mengikuti pelajaran PKn
Siswa cenerung serius mengikuti pelajaran PKn. Dari seluruh responden atau
siswa yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 40 orang siswa atau 83,33% memberikan
jawaban serius sedangkan responden yang memberikan jawaban kadang-kadang
sebanyak 8 orang siswa atau 16,67% serta tidak ada siswa yang memberikan jawaban
tidak serius.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lebih banyak siswa yang
serius mengikuti pelajaran PKn. Hal ini dapat dibuktikan dari seluruh responden yang
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 170
berjumlah 48 orang siswa, lebih banyak siswa yang memberikan jawaban serius yaitu
40 orang siswa atau 83,33%. Hal tersebut juga di perkuat dari pengamatan penulis saat
proses belajar mengajar berlangsung di dalam kelas dimana siswa terlihat serius
mengikuti mata pelajaran PKn.
13. Siswa memperhatikan guru menerangkan
Dari seluruh responden atau siswa yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 44
orang siswa atau 91,67% memberikan jawaban memperhatikan sedangkan responden
yang memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak 3 orang siswa atau 6,25% serta 1
orang siswa atau 2,10% yang memberikan jawaban tidak memperhatikan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lebih banyak siswa yang
memperhatikan saat guru menerangkan di depan kelas. Hal ini dapat dibuktikan dari
seluruh responden yang berjumlah 48 orang siswa, lebih banyak siswa yang
memberikan jawaban memperhatikan yaitu 44 orang siswa atau 91,67%.
14. Guru selalu memberikan catatan setiap proses belajar
Guru selalu memberikan catatan setiap proses belajar. Dari seluruh responden
atau siswa yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 37 orang siswa atau 77,10%
memberikan jawaban ya sedangkan responden yang memberikan jawaban kadangkadang
sebanyak 9 orang siswa atau 18,75% serta 2 orang siswa atau 4,16% yang
memberikan jawaban tidak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru selalu memberikan
catatan setiap proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal ini dapat dibuktikan
dari seluruh responden yang berjumlah 48 orang siswa, lebih banyak siswa yang
memberikan jawaban ya yaitu 37 orang siswa atau 77,10%.
15. Aktif serta menyimak pelajaran
Siswa aktif serta menyimak pelajaran. Dari seluruh responden atau siswa yang
menjawab pertanyaan ini, terdapat 39 orang siswa atau 81,25% memberikan jawaban ya
sedangkan responden yang memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak 7 orang
siswa atau 14,59% serta 2 orang siswa atau 4,16% yang memberikan jawaban tidak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lebih banyak siswa yang
selalu aktif serta menyimak setiap materi pelajaran PKn. Hal ini dapat dibuktikan dari
seluruh responden yang berjumlah 48 orang siswa, lebih banyak siswa yang
memberikan jawaban ya yaitu 39 orang siswa atau 81,25%. Hasil dari data di atas juga
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 171
di perkuat dengan pengamatan penulis saat berlangsungnya proses belajar mengajar di
dalam kelas dimana terlihat bahwa siswa aktif dan menyimak materi PKn yang
dijelaskan oleh guru.
16. Sering menanyakan materi PKn yang tidak dipahami
Dari seluruh responden atau siswa yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 31
orang siswa atau 64,59% memberikan jawaban ya sedangkan responden yang
memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak 12 orang siswa atau 25,00% serta 5
orang siswa atau 10,41% yang memberikan jawaban tidak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lebih banyak siswa yang
menanyakan materi PKn yang tidak dipahami kepada guru. Hal ini dapat dibuktikan
dari seluruh responden yang berjumlah 48 orang siswa, lebih banyak siswa yang
memberikan jawaban ya yaitu 31 orang siswa atau 64,59%.
17. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya
Guru memberikan kesempatan untuk bertanya. Dari 48 responden yang
menjawab pertanyaan ini semua responden atau 100% memberikan jawaban ya bahwa
dalam proses belajar mengajar di kelas guru selalu memberikan kepada siswa
kesempatan untuk bertanya.
18. Siswa mengumpulkan PR tepat waktu
Siswa cenderung mengumpulkan PR tepat waku. Dari seluruh responden atau
siswa yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 43 orang siswa atau 89,59% memberikan
jawaban ya sedangkan responden yang memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak
3 orang siswa atau 6,25% serta 2 orang siswa atau 4,16% yang memberikan jawaban
tidak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa disaat guru memberikan PR
mata pelajaran PKn lebih banyak siswa yang mengumpulkannya tepat waktu. Hal ini
dapat dibuktikan dari seluruh responden yang berjumlah 48 orang siswa, lebih banyak
siswa yang memberikan jawaban ya yaitu 43 orang siswa atau 89,59%.
19. Siswa mengikuti pelajaran dan tidak ada yang bolos
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan siswa mengikuti pelajaran dan tidak
ada yang bolos. Dari 48 responden yang menjawab pertanyaan ini semua responden
atau 100% memberikan jawaban ya bahwa saat mata pelajaran PKn semua siswa
mengikuti pelajaran di kelas dan tidak ada yang bolos.
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 172
20. PKn mata pelajaran yang sangat penting
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan PKn mata pelajaran yang sangat
penting. Dari 48 responden yang menjawab pertanyaan ini semua responden atau 100%
memberikan jawaban sangat penting. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa mata pelajaran PKn adalah mata pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari.
D. Pembahasan
Setelah melihat uraian dari tabel-tabel di atas dapat beberapa penjelasannya
maka dapat diketahui bahwa, Upaya meningkatkan minat belajar siswa pada mata
pelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran direct instruction di kelas XI
SMA Negeri 1 Rantau Utara tahun pelajaran 2010/2011 berhasil. Tanggapan siswa
tentang model pembelajaran direct instruction memperlihatkan bahwa sebanyak 44
orang siswa atau 91,67% beranggapan bahwa model pembelajaran direct instruction
dapat menambah minat siswa untuk memahami pelajaran yang diberikan oleh guru.
Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan para siswa dalam hal ini sebagai
responden bahwa dengan model pembelajaran direct instruction yang dibawakan oleh
guru membuat siswa lebih mengerti dan memahami pelajaran dengan mudah karena
guru menyampaikan langsung materi pelajaran dengan bahasa yang mudah dipahami
siswa dan mengajak siswa untuk berfikir luas sehingga hal tersebut dapat menambah
minat belajar siswa.
Seluruh responden atau siswa memberikan jawaban ya, bahwa dengan model
pembelajaran direct instruction dapat menjadikan siswa semakin tertarik pada materi.
Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan responden menyatakan bahwa cara
belajar dengan model pembelajaran direct instruction tidak monoton dan kaku karena
diselingi dengan humor dalam menyampaikan materi pelajaran serta gaya bahasa guru
dalam menyampaikan materi lebih santai sehingga membuat siswa lebih tenang untuk
belajar.
42 orang siswa atau 87,50% merasa senang dan dihargai oleh guru ketika
menyampaikan pertanyaan dalam pelajaran PKn dengan menggunakan model
pembelajaran direct instruction. Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan
responden yang menyatakan bahwa disaat guru memberikan pertanyaan kepada siswa
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 173
dengan model pembelajaran direct instruction guru selalu memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru dan menghargai jawaban siswa
tersebut serta guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan
pendapat yang berkaitan dengan materi sehingga siswa merasa senang dan dihargai.
Dengan model pembelajaran direct instruction siswa dapat mengubah cara belajar
kearah yang lebih baik. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini bahwa dari 48
responden terdapat sebanyak 41 orang siswa atau 85,41% yang menjawab pertanyaan
memberikan jawaban ya. Model pembelajaran direct instruction suasana kelas semakin
tertib dan kondusif. Hal ini dilihat dari hasil jawaban responden yang memberikan
jawaban tertib dan kondusif yang berjumlah 42 orang siswa atau 87,50%. Dan hasil
wawancara penulis dengan responden juga memperkuat kesimpulan tersebut yang
menyatakan bahwa disaat guru memulai proses belajar mengajar dengan model
pembelajaran direct instruction ini gurulah yang menjadi pusat perhatian siswa
sehingga hal ini dapat memperkecil kemungkinan siswa untuk bermain-main dalam
belajar. Siswa jadi lebih memperhatikan penjelasan guru dan guru juga lebih dapat
mengontrol seluruh kelas yang jumlahnya banyak.
Model pembelajaran direct instruction dapat memotivasi belajar siswa untuk
mencapai tujuan yang diharapkan ini dilihat dari jumlah responden yang memberikan
jawaban ya yaitu 41 orang siswa atau 85,41%. Dan hasil wawancara penulis dengan
responden juga memperkuat kesimpulan di atas bahwa dalam penjelasannya guru
mengembangkan materi lebih luas dari yang tertulis di buku siswa, sehingga siswa
termotivasi untuk mengetahui apa yang dijelaskan oleh guru. Dan guru juga dapat
langsung menekankan hal-hal penting dalam materi sehingga tersampaikan dengan
baik kepada siswa.
44 orang siswa atau 91,67% memberikan jawaban setuju, bahwa dengan
digunakannya model pembelajaran direct instruction maka hasil belajar siswa akan
meningkat. Seluruh responden atau 100% siswa memberikan jawaban baik, bahwa
model pembelajaran direct instruction baik dilaksanakan guru dalam mengajar dan
diperjelas lagi dengan hasil wawancara penulis dengan responden yang menyatakan
bahwa model pembelajaran direct instruction baik digunakan dalam proses belajar
mengajar karena seperti dijelaskan sebelumnya bahwa guru dapat menyampaikan
langsung hal-hal penting dalam materi kepada siswa dan terjadi interaksi antara guru
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 174
dengan siswa serta PBM juga dapat berjalan lebih tertib karena guru lebih mudah
mengontrol kelas. Dari 48 sampel, terlihat 42 orang siswa atau 87,50% memberikan
jawaban dapat, bahwa model pembelajaran direct instruction dapat menambah
wawasan dan pengetahuan siswa tentang materi pelajaran PKn. Dan hasil wawancara
penulis dengan responden juga menyatakan bahwa guru selalu memberikan contoh
yang lebih banyak dari apa yang ada di buku siswa dan guru juga selalu memberikan
contoh apabila penjelasan di dalam buku siswa tidak tertulis contoh dari penjelasannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan digunakannya model pembelajaran direct
instruction oleh guru dapat menambah wawasan dan pengetahuan siswa tentang materi
PKn.
Seluruh responden atau 100% siswa memberikan jawaban ya, bahwa model
pembelajaran direct instruction yang dibawakan guru di kelas sesuai dengan materi
pelajaran yang harus dibahas. Selain itu 38 orang siswa atau 79,16% memberikan
jawaban ya, bahwa lebih banyak siswa yang menyukai mata pelajaran PKn. Dengan
digunakannya model pembelajaran direct instruction oleh guru saat proses belajar
mengajar menjadikan siswa lebih menyukai mata pelajaran PKn. 40 orang siswa atau
83,33% memberikan jawaban serius, bahwa dengan digunakannya model pembelajaran
direct instruction oleh guru disamping menjadikan siswa lebih menyukai mata
pelajaran PKn juga menjadikan lebih banyak siswa yang serius mengikuti pelajaran
PKn. 44 orang siswa atau 91,67% memberikan jawaban memperhatikan, bahwa disaat
guru menyampaikan materi dengan menggunakan model pembelajaran direct
instruction lebih banyak siswa yang memperhatikan saat guru menerangkan di kelas.
Dari 48 sampel, terdapat 37 orang siswa atau 77,10% memberikan jawaban ya, bahwa
guru selalu memberikan catatan setiap proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Terdapat 39 orang siswa atau 81,25% memberikan jawaban ya, bahwa disaat
guru menjelaskan materi dengan model pembelajaran direct instruction lebih banyak
siswa yang selalu aktif serta menyimak setiap materi pelajaran PKn. 31 orang siswa
atau 64,59% memberikan jawaban ya, bahwa disaat guru menjelaskan materi lebih
banyak siswa yang menanyakan materi PKn yang tidak dipahami kepada guru. Semua
responden atau 100% memberikan jawaban ya, bahwa dalam proses belajar mengajar
di kelas guru selalu memberikan kepada siswa kesempatan untuk bertanya apabila ada
materi yang sulit atau tidak dipahami oleh siswa.
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 175
43 orang siswa atau 89,59% memberikan jawaban ya, bahwa disaat guru
memberikan pekerjaan rumah atau PR lebih banyak siswa yang mengumpulkannya
tepat waktu. Seluruh responden memberikan jawaban ya, bahwa saat mata pelajaran
PKn semua siswa mengikuti pelajaran di kelas dan tidak ada yang bolos. seluruh
responden memberikan jawaban sangat penting, bahwa mata pelajaran PKn adalah
mata pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari.
E. Penutup
Dari pembahasan di atas maka dapat diambil kesimpulan gahwa model
pembelajaran direct instruction dapat menambah minat siswa untuk memahami
pelajaran Pkn yang diberikan oleh guru dan siswa lebih mengerti dan memahami
pelajaran dengan mudah karena guru menyampaikan langsung materi pelajaran dengan
bahasa yang mudah dipahami siswa dan mengajak siswa untuk berfikir luas sehingga
hal tersebut dapat menambah minat belajar siswa.
Model pembelajaran direct instruction dapat menjadikan siswa semakin tertarik
pada materi karena cara belajarnya tidak monoton dan kaku karena diselingi dengan
humor dalam menyampaikan materi pelajaran serta gaya mengajar dan bahasa guru
dalam menyampaikan materi lebih santai sehingga membuat siswa lebih tenang untuk
belajar.
Model pembelajaran direct instruction membuat suasana kelas semakin tertib
dan kondusif. Gurulah yang menjadi pusat perhatian siswa sehingga hal ini dapat
memperkecil kemungkinan siswa untuk bermain-main dalam belajar. Siswa jadi lebih
memperhatikan penjelasan guru dan guru juga dapat lebih mengontrol seluruh kelas
yang jumlahnya banyak.
Model pembelajaran direct instruction juga dapat memotivasi belajar siswa
untuk mencapai tujuan yang diharapkan karena dalam penjelasannya guru
mengembangkan materi lebih luas dari yang tertulis di buku siswa, sehingga siswa
termotivasi untuk mengetahui apa yang dijelaskan oleh guru. Dan guru juga dapat
langsung menekankan hal-hal penting dalam materi sehingga tersampaikan dengan baik
kepada siswa.
Model pembelajaran direct instruction maka hasil belajar siswa akan meningkat.
Sehingga model pembelajaran direct instruction merupakan salah satu model
pembelajaran yang baik digunakan guru dalam mengajar. Selain itu juga dapat
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 176
menambah wawasan dan pengetahuan siswa tentang materi pelajaran PKn karena guru
selalu memberikan contoh yang lebih banyak dari apa yang ada di buku siswa dan guru
juga dapat memberikan contoh apabila penjelasan di dalam buku siswa tidak tertulis
contoh dari penjelasan tersebut.
Perkembangan dalam dunia pendidikan merupakan usaha yang dilakukan untuk
mencapai tujuan pendidiikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan
Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan pada hakikatnya adalah pemberian bantuan
kepada orang lain secara sadar dan terencana untuk mewujudkan dan mengaktifkan
potensi orang lain, agar yang bersangkutan memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
Monika P Purba adalah mahasiswa jurusan PP-Kn FIS Universitas Negeri Medan
Dra. Siti Bunga Sitohang,SH,M.Hum adalah dosen jurusan PP-Kn FIS Universitas Negeri Medan
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 162
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Sumadi, 2004 :53).
Adanya upaya mewujudkan manusia sebagai mana tersebut di atas sebenarnya
telah tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sanjaya, 2005:18) yang berbunyi :
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Semakin maju tingkat pendidikan seseorang, maka semakin siap pula
menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di masa depan
yang penuh dengan kemajuan yang sangat pesat. Perkembangan IPTEK yang sangat
pesat itulah menuntut tiap-tiap warga Negara membutuhkan pendidikan. Dalam situasi
masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada
masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses mengantisipasi dan
membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh kedepan dan
memikirkan apa yang dihadapi peserta didik di masa yang akan datang.
Menurut Buchori dalam Trianto (2007:1) bahwa :
“Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para
siswanya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari”.
Masalah interaksi di kelas, yaitu komunikasi antara guru dan murid dalam proses
belajar mengajar di kelas merupakan masalah pendidikan yang sangat menarik untuk
dibicarakan yang sampai kini tidak pernah ada habisnya. Fakta dilapangan sering terjadi
siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Siswa sama
sekali tidak menunjukkan minat atau keinginan bahwa ia ingin meengetahui lebih jauh
tentang materi yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu bagi para pendidik
senantiasa diharapkan pemecahannya guna menuju proses belajar mengajar dapat
terlaksana dengan baik.
Setiap guru harus memiliki keahlian di dalam memilih model pembelajaran yang
dipakai sehari-hari di kelas. Karena guru sangat berpengaruh besar terhadap
perkembangan kreatifitas serta minat belajar siswa khususnya mata pelajaran PKn.
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 163
untuk itu disinilah dituntut perlu keprofesionalan guru dalam memilih model
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan dalam proses belajar mengajar.
Pemilihan model yang tepat dalam pembelajaran tentu saja berorientasi pada suatu
tujuan termasuk salah satunya bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa. Dari
beberapa model pembelajaran yang baru, salah satu bentuk model penyajian materi
yang penting untuk diketahui adalah model pembelajaran direct instruction (pengajaran
langsung).
Model pembelajaran direct instruction (pengajaran langsung) merupakan suatu
pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari keterampilan
dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah.
Arends dalam Trianto, (2007:40) juga mengatakan bahwa :
“Apabila guru menggunakan model pengajaran langsung ini, guru mempunyai
tanggung jawab untuk mengindentifikasi tujuan pembelajaran dan tanggung
jawab yang besar terhadap penstrukturan isi/materi atau keterampilan,
menjelaskan kepada siswa, pemodelan/mendemonstrasikan yang
dikombinasikan dengan latihan, memberikan kesempatan pada siswa untuk
berlatih menerapkan konsep atau keterampilan yang telah dipelajari serta
memberikan umpan balik”.
Model pembelajaran direct instruction (pengajaran langsung) dirancang secara
khusus untuk mengembangkan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif.
Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu sedangkan pengetahuan
prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu yang keduanya
berstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah.
Menurut Yamin,dkk (2008:67) direct instruction (pengajaran langsung) adalah
model pembelajaran yang berpusat pada guru, yang mempunyai 5 langkah dalam
pelaksanaannya, yaitu :
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
2. Mendemonstrasikan pengetahuan
3. Membimbing pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5. Memberikan latihan dan penerapan konsep
Berangkat dari fenomena-fenomena di atas penulis merasa tertarik untuk
menulis tentang Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Direct Instruction Di Kelas XI SMA Negeri
1 Rantau Utara Tahun Pelajaran 2010/2011.
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 164
B. Metode Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di SMA NEGERI 1 RANTAU UTARA yang
terletak di jalan mahoni kecamatan Rantau Utara , Kabupaten Labuhan Batu, Rantau
prapat. Pemilihan lokasi tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa disekolah tersebut
belum pernah dilakukan penelitian dengan topik model pembelajaran direct instruction.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI yang berjumlah sebanyak
240 siswa dari 6 kelas dengan ketentuan 3 kelas IPA dan 3 kelas IPS. Sampel penelitian
ini adalah 20% dari populasi yaitu 48 orang yakni sebagai berikut :
No Kelas Populasi Sampel
1. XI IPA 1 39 siswa 20% x 39 = 7,8 dibulatkan 8
2. XI IPA 2 40 siswa 20`% x 40 = 8
3. XI IPA 3 41 siswa 20% x 41 = 8,2 dibulatkan 8
4. XI IPS 1 39 siswa 20% x 39 = 7,8 dibulatkan 8
5. XI IPS 2 40 siswa 20% x 40 = 8
6. XI IPS 3 42 siswa 20% x 41 = 7,8 dibulatkan 8
Jumlah 240 Siswa 48 siswa
Variabel yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah variabel tunggal
yaitu “Penerapan model pembelajaran direct instruction (pengejaran langsung) dalam
meningkatkan minat belajar siswa”. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam
menginterpensi istilah dalam judul penelitian ini, maka definisi operasional dari
“penerapan model pembelajaran direct instruction (pengajaran langsung) dalam
meningkatkan minat belajar siswa” adalah model pembelajaran direct instruction
(pengajaran langsung) merupakan salah satu pendekatan mengajar yang berpusat
kepada guru. Dimana dalam pembelajaran ini guru yang mengontrol kegiatan belajar
mengajar dari awal sampai akhir tetapi tetap melibatkan siswa sehingga informasi yang
ingin disampaikan guru kepada siswa tersampaikan dengan baik.
C. Teknik Pengumpulan Data
Observasi yang dilakukan dengan cara mengamati mengamati langsung ke lokasi
penelitian untuk melihat situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan sehingga nantinya
dapat memperoleh data-data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Angket
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 165
digunakan untuk memperoleh informasi dengan bantuan faktor berupa daftar
pertanyaan tertulis yang disebarkan kepada responden terpilih. Berisikan pertanyaan dan
telah diberikan alternatif jawaban terhadap item (soal) yang dipertanyakan. Wawancara
yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan yang ditanyakan kepada
pihak-pihak yang terkait ( bersangkutan ) yang dianggap mampu memberikan informasi
yang tepat dibutuhkan tentang objek yang akan diteliti untuk memperkuat data-data
yang diperoleh dari angket. Dokumentasi ( Kepustakaan ) berupa pengumpulan data
dari literatur maupun terbitan-terbitan dari instansi terkait berkenaan dengan topik
penelitian ini.
Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui Upaya meningkatkan
minat belajar siswa pada mata pelajaran PKn dengan menggunakan Model
Pembelajaran Direct Instruction di kelas XI SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun
Pelajaran 2010/2011 adalah teknik analisa data deskriptif kuantitatif yakni menjabarkan
data-data yang diperoleh di lokasi penelitian.
Setelah data terkumpul, penulis akan menganalisa data dengan cara
menguraikan menurut persentase dengan menggunakan rumus :
=
100%
Keterangan :
P = Persentase pertanyaan yang dijawab
f = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah responden
Analisis data dalam penelitian ini, penulis menempuh langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Analisis data tentang tanggapan siswa terhadap model pembelajaran direct
instruction
b. Analisis data tentang tanggapan siswa terhadap cara penyampaian guru dengan
model tersebut
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 166
c. Analisis data tentang pemahaman dan minat belajar siswa dengan menggunakan
model tersebut
Tujuan analisis data adalah menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan dipersentase. Untuk lebih jelasnya pengolahan data dari setiap
pertanyaan mempunyai masing - masing satu tabel yakni sebagai berikut :
1. Tanggapan siswa tentang model pembelajaran direct instruction
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui tanggapan siswa tentang model
pembelajaran direct instruction. Dari seluruh responden atau siswa yang menjawab
pertanyaan ini, terdapat 44 orang siswa atau 91,67% memberikan jawaban menambah
minat sedangkan responden yang memberikan jawaban sedikit saja sebanyak 4 orang
siswa atau 8,33% serta tidak ada responden yang memberikan jawaban tidak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lebih banyak siswa
beranggapan model pembelajaran direct instruction yang diberikan oleh guru dapat
menambah minat siswa untuk memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Hal ini
dapat dibuktikan dari seluruh responden yang berjumlah 48 siswa, lebih banyak siswa
yang memberikan jawaban menambah minat yaitu 44 orang siswa atau 91,67%.
2. Dengan model pembelajaran direct instruction siswa semakin tertarik pada materi
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dari 48 responden yang menjawab
pertanyaan ini semua responden atau 100% memberikan jawaban ya, bahwa dengan
digunakannya model pembelajaran direct instruction pada mata pelajaran PKn dapat
menjadikan siswa semakin tertarik pada materi yang disampaikan oleh guru. Perlu
dijelaskan bahwa sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan responden yang
menyatakan bahwa belajar dengan model pembelajaran direct instruction tidak monoton
dan kaku karena diselingi dengan humor dalam menyampaikan materi pelajaran serta
gaya bahasa guru dalam menyampaikan materi lebih santai sehingga membuat siswa
lebih tertarik untuk belajar.
3. Dengan model pembelajaran direct instruction senang dan dihargai sebagai siswa
Berdasarkan hasil penelitian diketahui dengan model pembelajaran direct
instruction siswa merasa senang dan dihargai sebagai siswa. Dari seluruh responden
atau siswa yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 42 orang siswa atau 87,50%
memberikan jawaban ya sedangkan responden yang memberikan jawaban kadangJurnal
CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 167
kadang sebanyak 6 orang siswa atau 12,50% serta tidak ada responden yang
memberikan jawaban tidak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lebih banyak siswa
menyatakan ketika guru menyampaikan pertanyaan pada mata pelajaran PKn dengan
menggunakan model pembelajaran direct instruction siswa merasa senang dan dihargai.
Hal ini dapat dibuktikan dari seluruh responden yang berjumlah 48 siswa, lebih banyak
siswa yang memberikan jawaban ya yaitu 42 orang siswa atau 87,50%.
4. Dengan model pembelajaran direct instruction mengubah cara belajar lebih baik
Berdasarkan hasil penelitian diketahui dengan model pembelajaran direct
instruction dapat mengubah cara belajar lebih baik. Dari seluruh responden atau siswa
yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 41 orang siswa atau 85,41% memberikan
jawaban ya sedangkan responden yang memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak
6 orang siswa atau 12,50% serta 1 orang siswa atau 2,10% yang memberikan jawaban
tidak. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan digunakannya model
pembelajaran direct instruction siswa dapat mengubah cara belajar kearah yang lebih
baik.
5. Suasana kelas ketika guru menyampaikan materi
Berdasarkan hasil penelitian diketahui suasana kelas ketika guru menyampaikan
materi. Dari seluruh responden atau siswa yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 42
orang siswa atau 87,50% memberikan jawaban tertib dan kondusif sedangkan
responden yang memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak 6 orang siswa atau
12,50% serta tidak ada responden yang memberikan jawaban tidak tertib dan kondusif.
Perlu dijelaskan bahwa sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan
responden yang menyatakan bahwa dengan model pembelajaran direct instruction
gurulah yang menjadi pusat perhatian siswa sehingga memperkecil kemungkinan siswa
untuk bermain-main dalam belajar. Siswa jadi lebih memperhatikan penjelasan guru dan
guru juga lebih dapat mengontrol seluruh kelas yang jumlahnya banyak
6. Model pembelajaan direct instruction dapat memotivasi belajar
Berdasarkan hasil penelitian diketahui model pembelajaran direct instruction
dapat memotivasi belajar. Dari seluruh responden atau siswa yang menjawab
pertanyaan ini, terdapat 41 orang siswa atau 85,41% memberikan jawaban ya sedangkan
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 168
responden yang memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak 6 orang siswa atau
12,50% serta 1 orang siswa atau 2,10% yang memberikan jawaban tidak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran direct
instruction dapat memotivasi belajar siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Perlu dijelaskan bahwa sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan responden yang
menyatakan bahwa dengan model pembelajaran direct instruction dapat memotivasi
siswa untuk belajar karena dalam memberikan penjelasan maupun contoh guru selalu
mengajak siswa untuk berfikir secara luas. Dan dalam penjelasannya guru
mengembangkan materi lebih luas dari yang tertulis di buku siswa, sehingga siswa
termotivasi untuk mengetahui apa yang dijelaskan oleh guru. Dan guru juga dapat
langsung menekankan hal-hal penting dalam materi sehingga tersampaikan dengan baik
kepada siswa.
7. Dengan model pembelajaan direct instruction hasil belajar meningkat
Dengan model pembelajaran direct instruction hasil belajar meningkat. Dari
seluruh responden atau siswa yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 44 orang siswa
atau 91,67% memberikan jawaban setuju sedangkan responden yang memberikan
jawaban kadang-kadang sebanyak 4 orang siswa atau 8,33% serta tidak ada siswa yang
memberikan jawaban tidak setuju.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya model
pembelajaran direct instruction maka hasil belajar siswa meningkat.
8. Model pembelajaran direct instruction baik digunakan
Dari 48 responden yang menjawab pertanyaan ini semua responden atau 100%
memberikan jawaban baik bahwa model pembelajaran direct instruction baik
dilaksanakan guru dalam mengajar. Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan
responden perlu dijelaskan bahwa model pembelajaran direct instruction baik
digunakan dalam proses belajar mengajar karena seperti dijelaskan sebelumnya bahwa
guru dapat menyampaikan langsung hal-hal penting dalam materi kepada siswa dan
terjadi interaksi antara guru dengan siswa serta PBM juga dapat berjalan lebih tertib
karena guru lebih mudah mengontrol kelas.
9. Model pembelajaran direct instruction dapat menambah wawasan dan pengetahuan
Model pembelajaran direct instruction dapat menambah wawasan dan
pengetahuan. Dari seluruh responden atau siswa yang menjawab pertanyaan ini,
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 169
terdapat 42 orang siswa atau 87,50% memberikan jawaban dapat sedangkan responden
yang memberikan jawaban sedikit sebanyak 6 orang siswa atau 12,50% serta tidak ada
siswa yang memberikan jawaban tidak dapat. Perlu dijelaskan bahwa sesuai dengan
hasil wawancara penulis dengan responden yang menyatakan bahwa model
pembelajaran direct instruction dapat menambah wawasan dan pengetahuan karena
guru selalu memberikan contoh yang lebih banyak dari apa yang ada di buku siswa dan
guru juga selalu memberikan contoh apabila penjelasan didalam buku siswa tidak
tertulis contoh dari penjelasannya. Sehingga hal tersebut dapat menambah wawasan dan
pengetahuan siswa tentang materi PKn.
10. Model pembelajaran direct instruction yang dibawakan guru sesuai dengan materi
Seluruh responden yang berjumlah 48 orang memberikan jawaban bahwa
model pembelajaran direct instruction yang dilakukan guru di kelas sesuai dengan
materi pelajaran yang harus dibahas.
11. Menyukai mata pelajaran PKn
Seluruh siswa menyukai mata pelajaran PKn. Dari seluruh responden atau siswa
yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 38 orang siswa atau 79,16% memberikan
jawaban ya sedangkan responden yang memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak
9 orang siswa atau 18,75% serta 1 orang siswa atau 2,10% yang memberikan jawaban
tidak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lebih banyak siswa yang
menyukai mata pelajaran PKn. Hal ini dapat dibuktikan dari seluruh responden yang
berjumlah 48 orang siswa, lebih banyak siswa yang memberikan jawaban ya yaitu 38
orang siswa atau 79,16%.
12. Serius mengikuti pelajaran PKn
Siswa cenerung serius mengikuti pelajaran PKn. Dari seluruh responden atau
siswa yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 40 orang siswa atau 83,33% memberikan
jawaban serius sedangkan responden yang memberikan jawaban kadang-kadang
sebanyak 8 orang siswa atau 16,67% serta tidak ada siswa yang memberikan jawaban
tidak serius.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lebih banyak siswa yang
serius mengikuti pelajaran PKn. Hal ini dapat dibuktikan dari seluruh responden yang
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 170
berjumlah 48 orang siswa, lebih banyak siswa yang memberikan jawaban serius yaitu
40 orang siswa atau 83,33%. Hal tersebut juga di perkuat dari pengamatan penulis saat
proses belajar mengajar berlangsung di dalam kelas dimana siswa terlihat serius
mengikuti mata pelajaran PKn.
13. Siswa memperhatikan guru menerangkan
Dari seluruh responden atau siswa yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 44
orang siswa atau 91,67% memberikan jawaban memperhatikan sedangkan responden
yang memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak 3 orang siswa atau 6,25% serta 1
orang siswa atau 2,10% yang memberikan jawaban tidak memperhatikan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lebih banyak siswa yang
memperhatikan saat guru menerangkan di depan kelas. Hal ini dapat dibuktikan dari
seluruh responden yang berjumlah 48 orang siswa, lebih banyak siswa yang
memberikan jawaban memperhatikan yaitu 44 orang siswa atau 91,67%.
14. Guru selalu memberikan catatan setiap proses belajar
Guru selalu memberikan catatan setiap proses belajar. Dari seluruh responden
atau siswa yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 37 orang siswa atau 77,10%
memberikan jawaban ya sedangkan responden yang memberikan jawaban kadangkadang
sebanyak 9 orang siswa atau 18,75% serta 2 orang siswa atau 4,16% yang
memberikan jawaban tidak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru selalu memberikan
catatan setiap proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal ini dapat dibuktikan
dari seluruh responden yang berjumlah 48 orang siswa, lebih banyak siswa yang
memberikan jawaban ya yaitu 37 orang siswa atau 77,10%.
15. Aktif serta menyimak pelajaran
Siswa aktif serta menyimak pelajaran. Dari seluruh responden atau siswa yang
menjawab pertanyaan ini, terdapat 39 orang siswa atau 81,25% memberikan jawaban ya
sedangkan responden yang memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak 7 orang
siswa atau 14,59% serta 2 orang siswa atau 4,16% yang memberikan jawaban tidak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lebih banyak siswa yang
selalu aktif serta menyimak setiap materi pelajaran PKn. Hal ini dapat dibuktikan dari
seluruh responden yang berjumlah 48 orang siswa, lebih banyak siswa yang
memberikan jawaban ya yaitu 39 orang siswa atau 81,25%. Hasil dari data di atas juga
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 171
di perkuat dengan pengamatan penulis saat berlangsungnya proses belajar mengajar di
dalam kelas dimana terlihat bahwa siswa aktif dan menyimak materi PKn yang
dijelaskan oleh guru.
16. Sering menanyakan materi PKn yang tidak dipahami
Dari seluruh responden atau siswa yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 31
orang siswa atau 64,59% memberikan jawaban ya sedangkan responden yang
memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak 12 orang siswa atau 25,00% serta 5
orang siswa atau 10,41% yang memberikan jawaban tidak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lebih banyak siswa yang
menanyakan materi PKn yang tidak dipahami kepada guru. Hal ini dapat dibuktikan
dari seluruh responden yang berjumlah 48 orang siswa, lebih banyak siswa yang
memberikan jawaban ya yaitu 31 orang siswa atau 64,59%.
17. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya
Guru memberikan kesempatan untuk bertanya. Dari 48 responden yang
menjawab pertanyaan ini semua responden atau 100% memberikan jawaban ya bahwa
dalam proses belajar mengajar di kelas guru selalu memberikan kepada siswa
kesempatan untuk bertanya.
18. Siswa mengumpulkan PR tepat waktu
Siswa cenderung mengumpulkan PR tepat waku. Dari seluruh responden atau
siswa yang menjawab pertanyaan ini, terdapat 43 orang siswa atau 89,59% memberikan
jawaban ya sedangkan responden yang memberikan jawaban kadang-kadang sebanyak
3 orang siswa atau 6,25% serta 2 orang siswa atau 4,16% yang memberikan jawaban
tidak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa disaat guru memberikan PR
mata pelajaran PKn lebih banyak siswa yang mengumpulkannya tepat waktu. Hal ini
dapat dibuktikan dari seluruh responden yang berjumlah 48 orang siswa, lebih banyak
siswa yang memberikan jawaban ya yaitu 43 orang siswa atau 89,59%.
19. Siswa mengikuti pelajaran dan tidak ada yang bolos
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan siswa mengikuti pelajaran dan tidak
ada yang bolos. Dari 48 responden yang menjawab pertanyaan ini semua responden
atau 100% memberikan jawaban ya bahwa saat mata pelajaran PKn semua siswa
mengikuti pelajaran di kelas dan tidak ada yang bolos.
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 172
20. PKn mata pelajaran yang sangat penting
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan PKn mata pelajaran yang sangat
penting. Dari 48 responden yang menjawab pertanyaan ini semua responden atau 100%
memberikan jawaban sangat penting. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa mata pelajaran PKn adalah mata pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari.
D. Pembahasan
Setelah melihat uraian dari tabel-tabel di atas dapat beberapa penjelasannya
maka dapat diketahui bahwa, Upaya meningkatkan minat belajar siswa pada mata
pelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran direct instruction di kelas XI
SMA Negeri 1 Rantau Utara tahun pelajaran 2010/2011 berhasil. Tanggapan siswa
tentang model pembelajaran direct instruction memperlihatkan bahwa sebanyak 44
orang siswa atau 91,67% beranggapan bahwa model pembelajaran direct instruction
dapat menambah minat siswa untuk memahami pelajaran yang diberikan oleh guru.
Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan para siswa dalam hal ini sebagai
responden bahwa dengan model pembelajaran direct instruction yang dibawakan oleh
guru membuat siswa lebih mengerti dan memahami pelajaran dengan mudah karena
guru menyampaikan langsung materi pelajaran dengan bahasa yang mudah dipahami
siswa dan mengajak siswa untuk berfikir luas sehingga hal tersebut dapat menambah
minat belajar siswa.
Seluruh responden atau siswa memberikan jawaban ya, bahwa dengan model
pembelajaran direct instruction dapat menjadikan siswa semakin tertarik pada materi.
Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan responden menyatakan bahwa cara
belajar dengan model pembelajaran direct instruction tidak monoton dan kaku karena
diselingi dengan humor dalam menyampaikan materi pelajaran serta gaya bahasa guru
dalam menyampaikan materi lebih santai sehingga membuat siswa lebih tenang untuk
belajar.
42 orang siswa atau 87,50% merasa senang dan dihargai oleh guru ketika
menyampaikan pertanyaan dalam pelajaran PKn dengan menggunakan model
pembelajaran direct instruction. Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan
responden yang menyatakan bahwa disaat guru memberikan pertanyaan kepada siswa
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 173
dengan model pembelajaran direct instruction guru selalu memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru dan menghargai jawaban siswa
tersebut serta guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan
pendapat yang berkaitan dengan materi sehingga siswa merasa senang dan dihargai.
Dengan model pembelajaran direct instruction siswa dapat mengubah cara belajar
kearah yang lebih baik. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini bahwa dari 48
responden terdapat sebanyak 41 orang siswa atau 85,41% yang menjawab pertanyaan
memberikan jawaban ya. Model pembelajaran direct instruction suasana kelas semakin
tertib dan kondusif. Hal ini dilihat dari hasil jawaban responden yang memberikan
jawaban tertib dan kondusif yang berjumlah 42 orang siswa atau 87,50%. Dan hasil
wawancara penulis dengan responden juga memperkuat kesimpulan tersebut yang
menyatakan bahwa disaat guru memulai proses belajar mengajar dengan model
pembelajaran direct instruction ini gurulah yang menjadi pusat perhatian siswa
sehingga hal ini dapat memperkecil kemungkinan siswa untuk bermain-main dalam
belajar. Siswa jadi lebih memperhatikan penjelasan guru dan guru juga lebih dapat
mengontrol seluruh kelas yang jumlahnya banyak.
Model pembelajaran direct instruction dapat memotivasi belajar siswa untuk
mencapai tujuan yang diharapkan ini dilihat dari jumlah responden yang memberikan
jawaban ya yaitu 41 orang siswa atau 85,41%. Dan hasil wawancara penulis dengan
responden juga memperkuat kesimpulan di atas bahwa dalam penjelasannya guru
mengembangkan materi lebih luas dari yang tertulis di buku siswa, sehingga siswa
termotivasi untuk mengetahui apa yang dijelaskan oleh guru. Dan guru juga dapat
langsung menekankan hal-hal penting dalam materi sehingga tersampaikan dengan
baik kepada siswa.
44 orang siswa atau 91,67% memberikan jawaban setuju, bahwa dengan
digunakannya model pembelajaran direct instruction maka hasil belajar siswa akan
meningkat. Seluruh responden atau 100% siswa memberikan jawaban baik, bahwa
model pembelajaran direct instruction baik dilaksanakan guru dalam mengajar dan
diperjelas lagi dengan hasil wawancara penulis dengan responden yang menyatakan
bahwa model pembelajaran direct instruction baik digunakan dalam proses belajar
mengajar karena seperti dijelaskan sebelumnya bahwa guru dapat menyampaikan
langsung hal-hal penting dalam materi kepada siswa dan terjadi interaksi antara guru
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 174
dengan siswa serta PBM juga dapat berjalan lebih tertib karena guru lebih mudah
mengontrol kelas. Dari 48 sampel, terlihat 42 orang siswa atau 87,50% memberikan
jawaban dapat, bahwa model pembelajaran direct instruction dapat menambah
wawasan dan pengetahuan siswa tentang materi pelajaran PKn. Dan hasil wawancara
penulis dengan responden juga menyatakan bahwa guru selalu memberikan contoh
yang lebih banyak dari apa yang ada di buku siswa dan guru juga selalu memberikan
contoh apabila penjelasan di dalam buku siswa tidak tertulis contoh dari penjelasannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan digunakannya model pembelajaran direct
instruction oleh guru dapat menambah wawasan dan pengetahuan siswa tentang materi
PKn.
Seluruh responden atau 100% siswa memberikan jawaban ya, bahwa model
pembelajaran direct instruction yang dibawakan guru di kelas sesuai dengan materi
pelajaran yang harus dibahas. Selain itu 38 orang siswa atau 79,16% memberikan
jawaban ya, bahwa lebih banyak siswa yang menyukai mata pelajaran PKn. Dengan
digunakannya model pembelajaran direct instruction oleh guru saat proses belajar
mengajar menjadikan siswa lebih menyukai mata pelajaran PKn. 40 orang siswa atau
83,33% memberikan jawaban serius, bahwa dengan digunakannya model pembelajaran
direct instruction oleh guru disamping menjadikan siswa lebih menyukai mata
pelajaran PKn juga menjadikan lebih banyak siswa yang serius mengikuti pelajaran
PKn. 44 orang siswa atau 91,67% memberikan jawaban memperhatikan, bahwa disaat
guru menyampaikan materi dengan menggunakan model pembelajaran direct
instruction lebih banyak siswa yang memperhatikan saat guru menerangkan di kelas.
Dari 48 sampel, terdapat 37 orang siswa atau 77,10% memberikan jawaban ya, bahwa
guru selalu memberikan catatan setiap proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Terdapat 39 orang siswa atau 81,25% memberikan jawaban ya, bahwa disaat
guru menjelaskan materi dengan model pembelajaran direct instruction lebih banyak
siswa yang selalu aktif serta menyimak setiap materi pelajaran PKn. 31 orang siswa
atau 64,59% memberikan jawaban ya, bahwa disaat guru menjelaskan materi lebih
banyak siswa yang menanyakan materi PKn yang tidak dipahami kepada guru. Semua
responden atau 100% memberikan jawaban ya, bahwa dalam proses belajar mengajar
di kelas guru selalu memberikan kepada siswa kesempatan untuk bertanya apabila ada
materi yang sulit atau tidak dipahami oleh siswa.
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 175
43 orang siswa atau 89,59% memberikan jawaban ya, bahwa disaat guru
memberikan pekerjaan rumah atau PR lebih banyak siswa yang mengumpulkannya
tepat waktu. Seluruh responden memberikan jawaban ya, bahwa saat mata pelajaran
PKn semua siswa mengikuti pelajaran di kelas dan tidak ada yang bolos. seluruh
responden memberikan jawaban sangat penting, bahwa mata pelajaran PKn adalah
mata pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari.
E. Penutup
Dari pembahasan di atas maka dapat diambil kesimpulan gahwa model
pembelajaran direct instruction dapat menambah minat siswa untuk memahami
pelajaran Pkn yang diberikan oleh guru dan siswa lebih mengerti dan memahami
pelajaran dengan mudah karena guru menyampaikan langsung materi pelajaran dengan
bahasa yang mudah dipahami siswa dan mengajak siswa untuk berfikir luas sehingga
hal tersebut dapat menambah minat belajar siswa.
Model pembelajaran direct instruction dapat menjadikan siswa semakin tertarik
pada materi karena cara belajarnya tidak monoton dan kaku karena diselingi dengan
humor dalam menyampaikan materi pelajaran serta gaya mengajar dan bahasa guru
dalam menyampaikan materi lebih santai sehingga membuat siswa lebih tenang untuk
belajar.
Model pembelajaran direct instruction membuat suasana kelas semakin tertib
dan kondusif. Gurulah yang menjadi pusat perhatian siswa sehingga hal ini dapat
memperkecil kemungkinan siswa untuk bermain-main dalam belajar. Siswa jadi lebih
memperhatikan penjelasan guru dan guru juga dapat lebih mengontrol seluruh kelas
yang jumlahnya banyak.
Model pembelajaran direct instruction juga dapat memotivasi belajar siswa
untuk mencapai tujuan yang diharapkan karena dalam penjelasannya guru
mengembangkan materi lebih luas dari yang tertulis di buku siswa, sehingga siswa
termotivasi untuk mengetahui apa yang dijelaskan oleh guru. Dan guru juga dapat
langsung menekankan hal-hal penting dalam materi sehingga tersampaikan dengan baik
kepada siswa.
Model pembelajaran direct instruction maka hasil belajar siswa akan meningkat.
Sehingga model pembelajaran direct instruction merupakan salah satu model
pembelajaran yang baik digunakan guru dalam mengajar. Selain itu juga dapat
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 176
menambah wawasan dan pengetahuan siswa tentang materi pelajaran PKn karena guru
selalu memberikan contoh yang lebih banyak dari apa yang ada di buku siswa dan guru
juga dapat memberikan contoh apabila penjelasan di dalam buku siswa tidak tertulis
contoh dari penjelasan tersebut.
0 comments :
Post a Comment