TIPS & TRIK ATAU CARA YANG BISA DILAKUKAN KETIKA INGIN MENYELESAIKAN
MASALAH
Ganjil rasanya jika ada orang yang tidak pernah menghadapi
kesulitan dalam hidupnya. Yah, entah siapapun itu, tua-muda, besar-kecil,
kaya-miskin, tanpa memandang golongan, selalu pernah menghadapinya. Mungkin
Anda pernah atau malah sedang mengalam masalah. Dan bisa jadi, saya pun sedang
merasa mengalaminya.
Sebenarnya, yang paling buruk dari masa sulit itu adalah
jika kita malah tidak mampu melepaskan diri darinya. Itulah yang namanya
celaka. Saya ingat ada seorang spiritualis bernama Wayne W. Dyer mengatakan
bahwa, sebetulnya tidak ada yang namanya masalah. Masalah hanya bentukan
persepsi kita yang seharusnya dapat diabaikan oleh kesadaran. Meskipun tidak
sepenuhnya setuju – sebab masalah itu seharusnya ada, saya kira kita dapat
mengikuti maksudnya. Tujuannya adalah agar kita dapat memandang masalah itu
dengan cara baru, sehingga kita dapat melepaskan diri darinya. Tidak baik jika
kita tinggal diam dan hanya ‘menikmati’ masa-masa sulit tanpa berbuat apa-apa.
Berikut tips & trik atau cara yang bisa dilakukan ketika
ingin menyelesaikan masalah :
Gunakan kesadaran
Anda sebagai manusia utuh.Daripada memikirkan masalah atau pemecahannya, lebih
baik kita bergerak ke jalan yang baru: jangan pikirkan masalah itu dulu. Dengan
menggunakan kesadaran yang kita miliki, kita harus mengabaikan pikiran yang mengatakan
bahwa situasi yang sedang kita hadapi itu sangat ‘complicated’. Ingat bahwa
pikiran bukanlah diri kita yang sebenarnya. Anda diciptakan segambar dengan
Allah (imago Dei), sehingga tidak mungkin bahwa diri Anda yang sepenuhnya
terwakili dalam pikiran. Allah tidak diwakili hanya melalui pikiranNya, jadi
Andapun tidak mungkin terwakili hanya melalui pikiran Anda. Dengan prinsip ini,
gunakanlah kesadaran kita yang sepenuhnya sebagai ciptaan Allah yang utuh,
untuk melihat masalah itu sebagai sesuatu yang dapat ditangani. Intinya,
kesadaran Anda harus mampu mengatakan, “Ini dapat diatasi”.
Kesadaran seperti
inilah yang dialami Daud ketika ia bertanya pada dirinya sendiri: “Mengapa
engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah dalam diriku?” Alih-alih menikmati
perasaan gelisah saat menghadapi masalah, Daud keluar dari perasaannya sendiri.
Sebagai manusia utuh dan beriman, kesadaran dirinya menyadarkan bahwa
perasaannya (baca: pikirannya) tidak dapat dipertahankan. Perasaan dan
pikirannya yang gelisah malah harus dipertanyakan. Maka, gunakanlah kesadaran
seperti yang dicontohkan Daud ini untuk keluar dari masalah Anda.
Berorientasi pada
apa yang Anda harapkanPengharapan seseorang kepada TUHAN berperan penting untuk
melepaskan diri dari masa sulit. Kesadaran Daud memerintahkan dirinya sendiri
untuk menaruh pengharapan pada TUHAN: “Berharaplah kepada Allah!”
Di satu sisi,
pengharapan ini akan membuat Anda tidak merasa sendirian lagi di dalam
penderitaan. Merasa sendirian ketika menghadapi masalah dan kesulitan sangat
umum terjadi. Dan saya rasa, inilah penyebab mengapa orang ingin bunuh diri
saat menghadapi masalah!
Di sisi lain,
pengharapan akan membuat Anda belajar menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah.
Jika Anda mampu berharap pada sesuatu, bukankah itu berarti Anda menyadari
bahwa masalah tidak dapat ditangani sendirian? Masalah tidak dapat diselesaikan
dengan hanya mengandalkan faktor internal (misalnya pikiran dan rencana Anda).
Untuk menyelesaikan masalah diperlukan faktor eksternal dan transenden. Faktor
yang kedua ini hanya dapat ditemukan melalui pengharapan kepada Allah. ;)
Berpikir positif
dan sibukkan diri Anda dengan sesuatu yang positifPengharapan kepada TUHAN juga
membantu kita untuk melihat ke arah yang positif. Bukankah Daud tadi mengatakan
pengarapan itu membuat dia “akan bersyukur lagi kepadaNya”? Ini adalah sesuatu
yang menakjubkan. Sehari-harinya Daud adalah raja yang tentu harus menghadapi
banyak masalah. Tapi ia yakin bahwa pengharapannya akan membuat dia dapat
bersyukur lagi.
Syukur adalah kata
pujian yang disertai dengan perasaan sukacita. Itu adalah kata yang hanya dapat
diungkapkan dengan pikiran yang positif. Aneh rasanya jika orang mengucapkan
syukur dengan pikiran negatif. Oleh sebab itu, sangat baik jika kita menaruh
pikiran dan perasaan positif atas masalah yang kita hadapi. Segala sesuatu akan
berakhir baik seperti judul buku R.A. Kartini, “Habis gelap terbitlah terang”.
Atau seperti ungkapan seorang filsuf: “phanta rei”, segala sesuatu mengalir,
dan tentunya pengalaman pahit dan sulit akan berubah juga. Sekali lagi, pikiran
yang positif akan membantu Anda menghadapi masalah. Dan jagalah pikiran positif
itu dengan sesuatu yang positif, misalnya dengan berdoa, menyanyikan kidung
pujian, mengucapkan syahadat (pengakuan iman), meditasi, atau yang lainnya.
Gunakan
pertolongan dan solusi yang diberikan Allah bagi AndaAllah adalah penolong
sebab ia berkuasa atas segala sesuatu. Ia berkuasa untuk mengatasi ketakutan,
kekuatiran, sakit hati, pergumulan, penyakit, penderitaan atau apapun itu.
Persoalannya kita cenderung melupakan itu sehingga tidak ‘memanfaatkannya’
dengan baik. Ini kelihatan dari betapa seringnya orang hanya mengandalkan
pikiran dan pengertiannya untuk menghadapi masalah. Penulis Amsal mengatakan kepada
kita: “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar
pada pengertianmu sendiri” (Amsal 3:5). Ini adalah peringatan bagi kita untuk
mengingat Allah dalam setiap keadaan.
Sekian dan terimakasih,,,semoga bermanfaat.
0 comments :
Post a Comment