MACAM-MACAM GERAK PADA TUMBUHAN
Seismonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang berupa sentuhan atau getaran. Contohnya pada gerak menutup daun putri malu setelah disentuh. Adapun fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang berupa cahaya. Gerak fotonasti ini contohnya adalah pada kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis), yang mekar pada siang hari dan menguncup pada malam hari. Contoh gerak nasti lainnya adalah termonasti. Termonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang suhu.
Sebagai makhluk hidup, tumbuhan juga dapat bergerak,
walaupun gerakannya tidaklah sebebas hewan dan manusia. Dapatkah kamu
memberikan beberapa contoh tumbuhan yang mampu bergerak? Secara umum gerak pada
tumbuhan dapat dibedakan menjadi gerak yang dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsang dan gerak yang tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang (gerak
nasti). Gerak yang dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang terdiri atas gerak
seluruh tubuh (gerak taksis) dan gerak tumbuh (gerak tropisme). Supaya lebih
jelas, berikut akan dijelaskan mengenai taksis, tropisme, dan nasti.
1. Taksis
Gerak taksis merupakan gerak seluruh tubuh tumbuhan menjauhi ataupun mendekati sumber rangsangan. Gerak taksis pada umumnya terjadi pada tumbuhan tingkat rendah sebab tubuhnya tidak menempel pada tempat tertentu. Jenis gerak taksis biasanya dinamai berdasarkan jenis rangsangnya. Misalnya, disebut fototaksis jika rangsangannya berupa cahaya dan kemotaksis jika rangsangannya berupa bahan kimia. Gerak taksis yang mendekati arah datangnya rangsang sering disebut gerak taksis positif sedangkan gerak taksis yang menjauhi datangnya rangsang disebut gerak taksis negatif. Contoh gerak kemotaksis adalah gerak spermatozoid tumbuhan lumut dalam ruang arkegonium saat membuahi sel telur. Gerak kemotaksis ini dirangsang oleh glukosa yang terdapat di ruang arkegonium.
Gerak taksis merupakan gerak seluruh tubuh tumbuhan menjauhi ataupun mendekati sumber rangsangan. Gerak taksis pada umumnya terjadi pada tumbuhan tingkat rendah sebab tubuhnya tidak menempel pada tempat tertentu. Jenis gerak taksis biasanya dinamai berdasarkan jenis rangsangnya. Misalnya, disebut fototaksis jika rangsangannya berupa cahaya dan kemotaksis jika rangsangannya berupa bahan kimia. Gerak taksis yang mendekati arah datangnya rangsang sering disebut gerak taksis positif sedangkan gerak taksis yang menjauhi datangnya rangsang disebut gerak taksis negatif. Contoh gerak kemotaksis adalah gerak spermatozoid tumbuhan lumut dalam ruang arkegonium saat membuahi sel telur. Gerak kemotaksis ini dirangsang oleh glukosa yang terdapat di ruang arkegonium.
2. Tropisme
Gerak tropisme merupakan gerak sebagian tubuh tumbuhan, baik
mendekati maupun menjauhi arah datangnya rangsang. Seperti halnya pada gerak
taksis, gerak tropisme juga dinamai berdasarkan jenis rangsangannya.
Berdasarkan jenis rangsangannya, gerak tropisme di bagi menjadi fototropisme,
hidrotropisme, dan geotropisme.Fototropisme merupakan gerak yang
dipengaruhi oleh rangsang berupa cahaya. Hidrotropisme merupakan gerak yang
dipengaruhi oleh rangsang berupa air. Adapun geotropisme merupakan
gerak yang dipengaruhi oleh rangsang berupa gravitasi bumi. Secara umum gerak
tropisme seringkali dibedakan berdasarkan arah gerakan tumbuhan. Gerak tropisme
yang mendekati arah datangnya rangsang disebut tropisme positif, sedangkan
gerak tropisme yang menjauhi arah datangnya rangsang disebut tropisme negatif.
3. Nasti
Gerak nasti berbeda dari gerak taksis dan gerak tropisme yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Gerak nasti merupakan gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Contoh gerak nasti adalah seismonasti, fotonasti, dan termonasti.
Gerak nasti berbeda dari gerak taksis dan gerak tropisme yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Gerak nasti merupakan gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Contoh gerak nasti adalah seismonasti, fotonasti, dan termonasti.
Seismonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang berupa sentuhan atau getaran. Contohnya pada gerak menutup daun putri malu setelah disentuh. Adapun fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang berupa cahaya. Gerak fotonasti ini contohnya adalah pada kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis), yang mekar pada siang hari dan menguncup pada malam hari. Contoh gerak nasti lainnya adalah termonasti. Termonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang suhu.
HAMA DAN PENYAKIT PADA TUMBUHAN
Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang
tumbuhan mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri,
atau jamur). Hewan dapat disebut hama karena mereka menganggu tumbuhan dengan
memakannya. Belalang, kumbang, ulat, wereng, tikus, walang sangit merupakan
beberapa contoh binatang yang sering menjadi hama tanaman.
Gangguan terhadap tumbuhan yang disebabkan oleh virus,
bakteri, dan jamur disebut penyakit. Tidak seperti hama, penyakit tidak memakan
tumbuhan, tetapi mereka merusak tumbuhan dengan mengganggu proses-proses dalam
tubuh tumbuhan hingga mematikan tumbuhan. Oleh karena itu, tumbuhan yang
terserang penyakit, umumnya, bagian tubuhnya utuh. Akan tetapi, aktivitas
hidupnya terganggu dan dapat menyebabkan kematian. Untuk membasmi hama dan
penyakit, sering kali manusia menggunakan obat-obatan anti hama. Pestisida
merupakan nama umum untuk obat anti hama. Pestisida yang digunakan untuk
membasmi serangga disebut insektisida. Adapun pestisida yang digunakan untuk
membasmi jamur disebut fungisida.
Pembasmian hama dan penyakit menggunakan pestisida dan obat
harus secara hati-hati dan tepat guna. Penggunaan pestisida yang berlebihan dan
tidak tepat justru dapat menimbulkan bahaya yang lebih besar. Hal itu
disebabkan karena pestisida dapat menimbulkan kekebalan pada hama dan penyakit.
Oleh karena itu penggunaan obat-obatan anti hama dan penyakit hendaknya
diusahakan seminimal dan sebijak mungkin. Secara alamiah, sesungguhnya hama
mempunyai musuh yang dapat mengendalikannya. Namun, karena ulah manusia, sering
kali musuh alamiah hama hilang.
Akibatnya hama tersebut merajalela. Salah satu contoh kasus
yang sering terjadi adalah hama tikus. Pernahkah kamu mendengar bahwa di suatu
daerah tanaman padinya habis diserang hama tikus? Sesungguhnya, secara alamiah,
tikus mempunyai musuh yang memangsanya. Musuh alami tikus ini dapat
mengendalikan jumlah populasi tikus. Tahukah kamu apakah musuh tikus? Ular,
burung hantu, dan elang merupakan binatang-binatang yang bisa mengendalikan
hama tikus. Sayangnya binatang-binatang tersebut ditangkapi oleh manusia sehingga
tikus tidak lagi memiliki pemangsa alami. Akibatnya, jumlah tikus menjadi
sangat banyak dan menjadi hama pertanian.
0 comments :
Post a Comment