1.1. Latar Belakang
Interaksi sosial adalah hubungan timbal
balik yang saling mempengaruhi. Ada
aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu
vs kelompok. Kelompok vs kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan contoh
interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan
syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial.
Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan
kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak
langsung. Interaksi sosial secara langsung apabila tanpa melalui perantara.
Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk contoh Interaksi sosial secara
langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke C lewat B dan B meneruskan kembali
ke A, ini termasuk contoh interaksi sosial tidak langsung.
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi
sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, indenifikasi, simpati dan
empati Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru orang
lain. Contoh anak gadis yang meniru menggunakan jilbab sebagaimana ibunya
memakai. Sugesti adalah interaksi sosial yang didasari oleh adanya pengaruh.
Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda, dokter ke pasien, guru ke murid atau
yang kuat ke yang lemah. Atau bisa juga dipengaruhi karena iklan.
Indentifikasi adalah interaksi sosial yang
didasari oleh faktor adanya individu yang mengindentikkan (menyadi sama) dengan
pihak yang lain. Contoh menyamakan kebiasaan pemain sepakbola idolanya.
Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh foktor rasa tertarik
atau kagum pada orang lain.
Empati adalah interaksi sosial yang disasari
oleh faktor dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati.
Contoh tindakan membantu korban bencana alam. Interaksi sosial mensyaratkan
adanya kontak sosial dan komunikasi sosial. Kemudian membuat terjadinya proses
sosial. Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif Asosiatif
meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi (kerjasama)
(Intinya interaksi social yang baik-baik, kerjasama, rukun, harmonis, serasa
dll). Contoh kerja sama antara depertemen pendidikan nasional dengan PT Telkom
dalam program Jardiknas.
Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi
dan kompetensi (Intinya interaksi sosial yang tidak baik, penuh persaingan,
perang dingin, bertengkar dll). Contoh Bapak memukul anaknya karena tidak
mendengarkan nasihatnya. Menyuruh pergi seorang pengemis dengan cara membentak.
1.2. Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah pada penulisan makalah ini adalah :
- Seperti apakah tindakan sosial di masyarakat?
- Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial?
- Bagaimana bentuk-bentuk interksi sosial?
1.3. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
Mata kuliah Tempat Ruang Dan Sistem Sosial serta untuk wawasan dan ilmu kami
tentang pengaruh interaksi sosial bagi masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1. Tindakan Sosial
A. Pengertian Tindakan Sosial
Tindakan atau aksi berarti pmbuatan atau sesuatu yang dilakukan.
Secara sosiologis, tindakan artinya seluruh perbuatan manusia yang dilakukan
secara sadar atau tidak disadari, sengaja atau tidak disengaja yang mempunyai
makna subyektif bagi pelakunya.
Didalam sosiologi, tindakan sosoial banyak dikemukakan oleh Max
Weber (1864-1920) seorang ahli sosiologi Jerman, dimana tindakan sosial dimulai
dari tindakan individu atau perilaku individu dengan perilaku oang lain, yang
diorientasikan pada hasil tindakan tersebut, sehingga dapat dipahami secara
subjektif, maksudnya setiap tindakan sosial yang dilakukan seseorang akan
memiliki maksud atau makna tertentu.
Jadi tindakan sosial pada diri orang baru terjadi apabila tindakan
tersebut dihubungkan dengan orang lain. Tindakan sosial yang dimulai dari
tindakan indiidu-individu memiliki keunikan atau ciri tersendiri.
B. Ciri-ciri Tindakan Sosial
Bentuk tolak dari konsep dasar tentang tindakan sosial dan antar
hubungan sosial, maka terdapat lima ciri pokok yang menjadi sasaran sosiologi,
yaitu:
1.
Tindakan manusia yang menurut
si aktor mengandung makna subyektif, hal ini meliputi tindakan nyata.
2.
Tindakan nyata yang bersifat
membatin sepenuhnya dan bersifat subyektif.
3.
Tindakan yang berpengaruh
positif dari suatu situasi, maka tindakan tersebut akan diulang.
4.
Tindakan itu diarahkan pada
seseorang atau pada individu.
5.
Tindaka itu memperhatikan
tindakan individu lain dan terarah pada orang atau individu yang di tuju.
C. Faktor Pendorong Melakukan
Tindakan Sosial
Manusia merupakan makhluk yang tidak
akan bisa hidup tanpa manusia lain, sbab secara biologis manusia adalah makhluk
yang palin lemah. Sejak dilahirkan ke dunia, manusia mempunyai dua hasyat atau
keinginan pokok, yaiyu keinginan pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu
dengan manusia lain di sekitarnya (masyaraakat) dan keinginan untuk menjadi
satu dengan lingkungan alam di skitarnya.
Untuk memperoleh kedua hasrat tersebut, manusia menggunakan akalnya
(pikiran, perasaan, dan kehendak). Menyadari kelemahan dan kekurangannya dalam
menyesuaikan diri serta menghadapi tantangan alam yang tidak mungkin dilakukan
secara sendiri-sendiri atau perorangan, manusia menghimpun diri dan
mengelompokan dirinya dengan manusia lain yang kemudian disebut masyarakat.
D. Bentuk-bentuk Tindakan
Sosial
Pada dasarnya tindakan manusia, baik sebagai individu maupun makhluk
sosial terdiri dari dua tindakan pokok yaitu tindakan lahiriah dan tindakan
batiniah, sbagai berikut:
1.
Tindakan lahiriah adalah tata
cara bertindak yang tampak atau dapat dilihat dan cendeung ditiru secara
berulang-ulang oleh banyak orang.
2.
Tindaka batiniah adalah cara
berfikir, berperasaa, dan berkehendak yang dingkapkan dalam sikap dan
bertindak, dilakukan berulang kali dan di ikuti oleh banyak orang.
Di dalam kehidupan masyarakat, kita dapat mengenali beberapa pola
tindakan bathiniah yang terdiri dari bantuk-bentuk sebagai berikut:
1.
prasangka (prejudice),
adalah anggapan atau penilaian terhadap suatu penomana tanpa di tunjang dengan
bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
2.
sikap sosial (social
attitude), adalah suatu bentuk pola perilaku lahiriah dan bathiniah
terhadap fenomena atua gejala yang mempunyai arti sosial.
3.
pendapat umum (publik
opinion), adalah suatu komposisi pikiran masyarakat yang berpola dan
dibentuk dari beberapa golongan atau kelompok.
4.
propagan, adalah suatu
makanisme kegiatan yang dilakukan denga cara mempengaruhu massa atau publik
agar mau untuk menerima pola fikiran tertentu.
Pada dasarnya tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat
tipetindakan berdasarkan tingkat kemudahan untuk dipahami sebagai berikut:
- Rasionalitas instrumental
Merupakan tindakan sosial murni,
dimana tindakan tersebut dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara
cara yang digunakan dan tujuan yang akan dicapai (bersifat rasional).
- Rasionalitas berorientasi nilai.
Tindakan itu dilakukan dengan memperhitungkan manfaatnya, tetapi
tujuan yang dicapai tidak terlalu dipetimbangkan yang penting tindakan terbut
baik dan benar menuut penilaian masyarakat.
- Tindakan afektif.
Tindakan ini dilakukan dengan dibuat-buat yang didasari oleh
perasaan atau emosi dan kepura-puraan seseorang.
- Tindakan tradisional
Tindakan ini didasarkan atas kebiasaan-kebiasaan dalam mengerjakan
sesuatu dimasa lalunya atau yang dilakukan oleh orang-orang terdahulu, tanpa
pehitungan secara matang, dan sama sekali tidak rasional.
E. Bentuk Tindakan Sosial
1.
Tindakan Sosial
Tidak semua tindakan manusia dinyatakan sebagai tindakan sosial
misalnya : Seorang pemuda yang sedang mengkhayalkan gadis impiannya secara diam
– diam . Menurut MAX WEBER , tindakan sosial adalah tindakan seorang individu
yang dapat mempengaruhi individu – individu lainnya dalam masyarakat . Tindakan
sosial dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
2.
Tindakan Rasional Instrumental
: Tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara dan
tujuan.
Contoh : Bekerja Keras untuk mendapatkan nafkah yang cukup .
3.
Tindakan Rasional Berorientasi
nilai : Tindakan – Tindakan yang berkaitan dengan nilai – nilai dasar dalam
masyarakat.
Contoh : Tindakan –Tindakan yang bersifat Religio – magis .
4.
Tindakan Tradisional ;
Tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan Rasional.
Contoh
: Berbagai macam upacara tradisi yang dimaksudkan untuk melestarikan kebudayaan
leluhur .
5.
Tindakan Ofektif : Tindakan –
Tindakan yang dilakukan oleh seorang kelompok orang berdasarkan perasaan emosi
1.2. Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial
yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu
yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok
lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat
simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya
diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya
Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat
manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu
tersebut bagi manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari
interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak
bersifat tetap namun dapat dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi
melalui proses penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses
tersebut disebut juga dengan interpretative process
Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau
kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap
pertama dari terjadinya hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu
informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang
disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat menjadi sumber
informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber Informasi
tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik, adalah
segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis
kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik,
bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.
Interaksi sosial memiliki aturan, dan aturan itu dapat dilihat
melalui dimensi ruang dan dimensi waktu dari Robert T Hall dan Definisi Situasi
dari W.I. Thomas. Hall membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan
jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik. Selain
aturan mengenai ruang Hall juga menjelaskan aturan mengenai Waktu. Pada dimensi
waktu ini terlihat adanya batasan toleransi waktu yang dapat mempengaruhi
bentuk interaksi. Aturan yang terakhir adalah dimensi situasi yang dikemukakan
oleh W.I. Thomas. Definisi situasi merupakan penafsiran seseorang sebelum
memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.
Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbale balik yang
dilakukan oleh individu dengan individu, antara indivu dengan kelompok, antara
kelompok dengan individu, antara kelompok dengan dengan kelompok dalam
kehidupan social.
Dalam kamus Bahasa Indonesia Innteraksi didifinisikan sebagai hal
saling melalkukan akasi , berhubungan atau saling mempengaruhi. Dengan
demikian interaksi adalah hubungan timbale balik (social) berupa aksi
salaing mempengaruhi antara indeividu dengan individu, antara individu
dankelompok dan antara kelompok dengan dengan kelompok.
Gillin mengartikan bahwa interaksi social sebagai hubungan-hubungan
social dimana yang menyangkut hubungan antarandividu , individu dan
kelompok antau antar kelompok. Menurut Charles P. loomis sebuah hubungan
bisa disebut interaksi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- jumlah pelakunya dua orang atau lebih
- adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbul atau lambing-lambang
- adanya suatu demensi waktu yang meliputi ,asa lalu, masa kini, dan masa yang akan dating .
- adanya tujuan yang hendak dicapai.
Syarat terjadinya interaksi adalah :
- Adanya kontak sosial
Kata kontak dalam bahasa inggrisnya “contack”, dari bahasa lain
“con” atau “cum” yang artinya bersama-sama dan “tangere” yang artinya
menyentuh . Jadi kontak berarti sama-sama menyentuh.Kontak social ini tidak
selalu melalui interaksi atau hubungan fisik, karena orang dapat melakuan
kontak social tidak dengan menyentuh, misalnya menggunakan HP, telepon dsb.
Kontak social memiliki memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1.
Kontak social bisa bersifat
positif dan bisa negative. Kalau kontak social mengarah pada kerjasama berarti
positif, kalau mengarah pada suatu pertentangan atau konflik berarti negative.
2.
Kontak social dapat bersifat
primer dan bersifat skunder. Kontak social primer terjadi apa bila
peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misanya kontak antara
guru dengan murid dsb. Kalau kontak skunder terjadi apabila interaksi
berlangsung melalui perantara. Missal percakapan melalui telepon, HP dsb.
- Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak
kepihak yang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Ada lima unsure pokok dalam komunikasi yaitu
1.
Komunikator yaitu orang yang
menyampaikan informasi atau pesan atau perasaan atau pemikiran pada pihak lain.
2.
Komunikan yaitu orang atau
sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, informasi.
3.
Pesan yaitu sesuatu yang
disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
4.
Media yaitu alat untuk
menyampaiakn pesan
5.
Efek/feed back yaitu tanggapan
atau perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari
komunikator.
Ada tiga tahapan penting dalam komunikasi:
1.
Encoding . Pada tahap ini
gagssaan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau
gambar . dalam tahap ini komunikator harus memilih kata atau istilah ,kalimat
dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari
penggunaan kode-kode yang membingungkan komunikan.
2.
Penyampaian. Pada tahap ini
istilah atau gagasan yang telah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar
disampaiakan . Penyampaian dapat berupa lisan dan dapat berupa tulisan atau
gabungan dari duanya.
3.
Decoding Pada tahap ini
dilakukan proses mencerna fdan memahami kalimat serta gambar yang diterima
menuruy pengalaman yang dimiliki.
Ada beberapa factor yang mendorong terjadinya interaksi social
;
Interaksi sosial terbentuk oleh factor –
factor berikut ini :
1.
Tindakan Sosial
2.
Kontak SosiaL
3.
Komunikasi Sosial
Tidak semua tindakan manusia dinyatakan sebagai tindakan sosial
misalnya : Seorang pemuda yang sedang mengkhayalkan gadis impiannya secara
diam-diam . Menurut MAX WEBER, tindakan sosial adalah tindakan seorang individu
yang dapat mempengaruhi individu-individu lainnya dalam masyarakat . Tindakan
sosial dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
Tindakan Rasional Instrumental merupakan tindakan yang dilakukan
dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan . Contoh : Bekerja
Keras untuk mendapatkan nafkah yang cukup.
Tindakan Rasional Berorientasi nilai merupakan tindakan-tindakan
yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar dalam masyarakat . Contoh
:tindakan-tindakan yang bersifat Religi-magis.
Tindakan Tradisional ; Tindakan yang tidak memperhitungkan
pertimbangan Rasional . Contoh : Berbagai macam upacara \ tradisi yang
dimaksudkan untuk melestarikan kebudayaan leluhur .
Tindakan Ofektif : Tindakan – Tindakan yang dilakukan oleh seorang \
kelompok orang berdasarkan perasaan \ emosi.
Dalam kehidupan sehari-hari kontak sosial
dapat dilakukan dengan cara :
Kontak Sosial yang dilakukan menurut cara pihak – pihak yang
berkomunikasi . Cara kontak sosial itu ada 2 macam yaitu :
Kontak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung kepada pihak komunikan.
Kontak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung kepada pihak komunikan.
Kontak Tidak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya
kepada pihak komunikan melalui perantara pihak ketiga .
Kontak Sosial yang dilakukan menurut terjadinya proses komunikasi .
Kontak Sosial yang dilakukan menurut terjadinya proses komunikasi .
Ada 2 macam kontak sosial .
1.
Kontak Primer
2.
Kontak Sekunder
3.
Komunikasi Sosial
Komunikasi artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Orang
yang menyampaikan komunikasi disebut komunikator , orang yang menerima
komunikasi disebut komunikan . Tidak selamanya kontak sosial akan menghasilkan
interaksi sosial yang baik apabila proses komunikasinya tidak berlangsungnya
secara komunikatif . Contoh : Pesan yang disampaikan tidak jelas , berbelit –
belit , bahkan mungkin sama sekali tidak dapat dipahami .
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Arti Interaksi Sosial artinya melibatkan kedua belah pihak..
Faktor-faktor interaksi sosial antara lain
Faktor-faktor interaksi sosial antara lain
A. Imitasi : tindakan sosial
meniru sikap,tindakan,tingkah laku atau penampilan fisik seseorang secara
berlebihan.
B. Sugesti : pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada
pihak lain.
C. Identifikasi : kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama
dengan oranglain. Simpati : suatu proses dimana seseorang merasa tertarik
dengan orang lain.
Syarat-syarat
interaksi sosial antara lain: kontak
:kata kontak berasal dari con atau cum yang artinya bersama-sama dan kata tango
yang artinya menyentuh.jadi secara harfiah kontak berarti saling menyentuh.
Wujud kontak sosial dibedakan menjadi tiga antara lain:
A.
kontak antarindividu contoh
kontak antara anak dan orang tuanya,kontak antara siswa dan siswa lainnya.
B.
kontak antar kelompok contoh
kontak antara dua perusahaan dalam hubungan bisnis.
C.
Kontak antara individu dan
suatu kelompok contoh kontak antara seorang calon anggota dan para anggota
organisasiyang akan dimasukinya.
Kontak
sosial langsung dan tidak langsung anatar lain kontak primer yaitu hubungan
timbal balik yang terjadi secara langsung.
Kontak
sekunder yaitu kontak sosial yang memerlukan pihak ketigasebagai media untuk
melakukan hubungan timbal balik.
Bentuk-bentuk
Interaksi sosial (association processes)
A. Kerja Sama
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok uintuk
mencapai tujuan bersama.
Bentuk kerjasama antara lain kerja sama spontan yaitu kerjasama yang
terjadi secara serta-merta. kerja sama langsung yaitu kerja sama sebagai hasil
dari perintah atasan kepada bawahan atau pengusaha teerhadap rakyatnya.
Kerja sama kontrak yaitu kerja sama atas dasar syarat-syarat ketetapan tertentu yang disepakati bersama.
Kerja sama kontrak yaitu kerja sama atas dasar syarat-syarat ketetapan tertentu yang disepakati bersama.
B. Akomodasi
Proses penyesuaian diri dari orang-perorangan . Bentuk akomodasi antara lain:
Proses penyesuaian diri dari orang-perorangan . Bentuk akomodasi antara lain:
koersi : suatu bentuk
akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak
lain yang lebih lemah .contoh sistem pemerintahan totalitarian.
kompromi : suatu bentuk
akomodasi ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi
tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian.
C. Asimilasi
Dasarnya merupakan perubahan yang dilakukan secara sukarela,yang
umum pada dimulai dari penggunaan bahasa. Syarat asimilasi antara lain
terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.
terjadi pergaulan antaindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama.
terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.
terjadi pergaulan antaindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama.
Faktor pendorong asimilasi antara lain :
1.
Toleransi di antara sesama
kelompok yang berbeda kebudayaan.
kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.
kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.
2.
kesediaan menghormati dan
menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.
Faktor
penghalang asimilasi antara lain kelompok yang terisolasi atau tersaing
(biasanya kelompok minoritas). kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru
yang dihadapi.
D. Akulturasi
Proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing
menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian
kebudayaan asing.
3.2. Saran
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak
akan lepas dari kehidupan masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup
bermasyarakan harus menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian.
Untuk itu marilah kita menjadi warga
masyarakat yang baik dengan berinteraksi antar individu dengan individu lain,
antar individu dengan kelompok, bahkan kelompok dengan kelompok agar terjalin
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. (2007) .
Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. Bandung : Yasindo Multi Aspek
Hermawan, Ruswandi dan Kanda Rukandi.
(2007). Perspektif Sosial Budaya. Bandung:
UPI PRESS
Hermawan, Ruswandi dkk. (2006) .
perkembangan masyarakat dan Budaya. Bandung
: UPI PRESS
Kuswanto dan Bambang Siswanto. (2003). Sosiologi. Solo: Tiga
Serangkai
0 comments :
Post a Comment