Pada proses pembelajaran bahasa diajarkan melalui empat keterampilan berbahasa. Keterampilan tersebut meliputi pembelajaran menyimak (listening), pembelajaran berbicara (Speaking), pembelajaran membaca (reading), dan pembelajaran mengarang ( writing). Kegiatan pembelajaran keterampilan berbahasa dapat dilakukan sebagai berikut:
1.
Keterampilan membaca
Setelah
membaca suatu wacana tulis, siswa harus melakukan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut: (1) mencari kata, frasa, klausa yang dirujuk dala suatu bacaan
berdasarkan kata rujukan yang diberikan, (2) ebagai siswa merumuskan pertanyaan
tentang isi bacaan dan yang lainnya berusaha menjawabf (3) memilih diagram /
tabel ang sesuai dengan isi bacaan, (4) melakukan serangkaian printah tertulis,
(5) menebak arti kata dan menerka arti bacaan, (6) menemukan kata-kata kunci
dan gagasan pokok, (7) meringkas isi bacaan, (8) melengkapi bacaan dengan kata
yang disediakan, (9) menentukan jenis paragraf, (10) membuat bagan alur isi
bacaan dan sebagainya.
2.
Keterampilan menyimak
Sambil
menyimak perintah atau wacana lisan, siswa melakukan kegiatan-kegiatan: (1)
melakukan perintah (petunjuk) yang diberikan secara lisan, (2) memberikan
jawaban atas pertanyaan lisan dalam perakapan, (3) melihat gambar yang sesuai
dengan wacana lisan, (4) melengkapi tabel / diagram yang sesuai, (5)
mengungkapkan pokok pikiran khusus yang sesuai dengan isi wacana, (6)
mengurutkan gambar berdasarkan ungkapan lisan, (7) mengisi formulir, bagan atau
tabel sesuai dengan informasi yang didengar.
3.
Keterampilan berbicara
Kegiatan
pembelajaran berbicara meliputi: (1) saling memperkenalkan diri, (2) bermain
peran dalam menerangkan sesuatu, memerankan wawancara, mengajukan permintaan
mengungkapkan rasa simpati, dan mengundang serta memberikan jawabannya, (3)
tanya jawab tentang keadaan serhari-hari (4) menceritakan kembali isi iklan
yang telah dibaca, (5) bercakap-cakap berpasangan, (6) memberi komentar dan
saran tentang sesuatu, (7) berpidato dan
menceritakan pengalaman pribadi, (8) bermain simulasi dalam menawarkan bantuan,
(9) berargumentasi tentang suatu topik yang telah ditentukan, dan kegiatan
sejenis lainnya.
4.
Keterampilan Menulis
Kegiatan
menulis dapat dimulai dengan menyalin bacaan dan menyususn kalimat-kalimat
sehingga merupakan ceretera. Kegiatan dapat dilakukan dengan: 1) Melengkapi
ceritera sederhana, 2) Memberikan jawaban tertulis atas suatu pertanyaan, 3)
Menulis paragraf dan narasi sederhana, 4) Menulis suatu rencana perjalanan, 5)
Menulis memo, 6) menulis narasi suatu percakapan, dan menulis jenis-jenis
surat, dan kegiatan-kegiatan lain.
Teknik
pembelajaran keterampilan berbahasa dapat dilakukan: pembelajaran dengan teknik
secara terpisah, dengan penggabungan, dan secara terpadu.
1.
Teknik pembelajaran terpisah
Pembelajaran
keterampilan menyimak dimulai dengan membedakan bunyi dengan pasangan kata.
Kemudian dilanjutkan dengan pemahaman permulaan, pada bagian ini disiwa
diberikan perintah secara lisan untuk dilakukan namun bukan menjawab
pertanyaan. Pemahaman selanjutnya siswa diperintahkan untuk menjawab pertanyaan
guru. Langkah terakhir siswa diberikan dialog atau diajak dalam situasi wacana
lisan dari berbagai media termasuk media elektronik. Dari teknik ini siswa
diharapkan mampu menangkap wacana lisan dan dapat melaporkan isi wacana yang
didialogkan.
Pembelajaran
keterampilan membaca dimaksudkan untuk memahami dam memperoleh informasi dari
wacana tulisan. Ahli lain (Morrow) mengembangkan tujuan ini adalan untuk tujuan
kognitif, referensial, maupun afektif dalam mendapatkan kenikmatan membaca.
Pembelajaran keterampilan membaca dimulai dengan pengenalan tema yang sedang
disajikan, dan siswa diharapkan mampu membaca secara sepintas. Selanjutnya guru
dan siswa secara bersama-sama mendiskusikan pola kalimat dan kosakata yang
sulit, kemudian dilakukan Tanya jawab secara lisan, sehingga siswa mendapatkan
gambaran umum tentang isi wacana yang sedang dibahas. Langkah selanjutnya siswa
diberikan pertanyaan-pertanyaan, dalam menjawab pertanyaan siswa membaca wacana
secara rinci. Pertanyaan yang dianggap mudah dilakukan secara individual,
sedangkan pertanyaan yang dianggap sulit harus diselesaikan secara kelompok.
Setelah selesai menjawab pertanyaan secara tertulis, maka jawaban dicocokkan
dengan mendiskusikan isi wacana. Terakhir kegiatan pembelajaran ditutup dengan
membacakan wacana secara lisan. Untuk memperkuat materi pembelajaran dapat
diberikan pekerjaan rumah dengan wacana yang berbeda pada tema yang sama.
Pembelajaran
keterampilan berbicara dimaksudkan agar siswa mampu menyampaikan informasi
secara sosial dan dapat diterima oleh oleh penutur dan pendengar. Kegiatan
komunikasi lisan dilakukan secara alami yang sesungguhnya, artinya komuikasi
yang dilakukan telah mengandung kesenjangan informasi. Kegiatan pembelajaran
berbicara dimulai dengan menghafal dialog dan ceritera singkat. Selanjutnya
kegiatan menceriterakan gambar-gambar, pada pada akhirnya kegiatan bermain
peran, simulasi, diskusi sesuai dengan tema pada pokok bahasan materi
pembelajaran.
Pembelajaran
keterampilan berbahasa yang keempat adalah pembelajaran keterampilan menulis
atau mengarang. Maksud dari pembelajaran ini adalah untuk mengungkapkan pikiran
dan perasaan dalam bahasa. Kegiatan mengarang dilakukan secara terpimpin dan
mengarang bebas. Pembelajaran mengarang secara terpimpin kegiatan belajarnya
banyak ditentukan oleh guru, sedangkan mengarang secara bebas kegiatan
belajarnya banyak ditentukan oleh siswa baik isi maupun gaya penulisannya.
Kegiatan pembelajaran
menulis dimulai dengan menyalin suatu bacaan dan mengarang dengan bantuan
gambar. Kegiatan pendalaman selanjutnya dapat dilakukan dengan kegiatan
merangkum atau menerangkan isi bacaan dalam sebuah laporan tertulis. Kegiatan
terakhir pada pembelajaran keterampilan menulis adalah mengarang bebas dengan
ketentuan menggunakan kosa kata dengan pola kalimat (kaidah berbahasa) yang
benar. Ahli lain (Chastain) menegaskan bahwa mengarang bebas yang dimaksudkan
adalah telah ditentukan judul karangannya
2.
Teknik pembelajaran penggabungan
Teknik
pembelajaran penggabungan yang dimaksudkan adalah penggabungan beberapa
keterampilan berbahasa dalam kegiatan pembelajaran, misalnya keterampilan
menyimak dengan mengarang, keterampilan membaca dengan berbicara. Teknik
pembelajaran ini dilakukan dengan cara memberikan wacana lisan atau menggunakan
alat elektronik. Selanjutnya siswa diminta membuat karangan tentang apa yang
telah didengarkan. Kegiatan ini perlu memperhatikan tingkat kesukaran kosakata
dan struktur bahasa. Terakhir siswa membacakan di depan kelas dan guru
memberikan komentar dan koreksi terhadap karangan yang dibacakan.
Teknik
penggabungan keterampilan membaca-berbicara pada proses pembelajaran bahasa
dilakukan dengan cara: siswa diberikan naskah untuk dibaca dalam hati, kemudian
merika diminta menceriterakan secara lisan isi wacana tersebut. Kemudian
kegiatan pembelajaran diakhiri dengan mendiskusikan isi wacana. Pembelajaran
penggabungan keterampilan berbahasa dapat juga dilakukan lebih dari dua
keterampilan berbahasa melainkan empat sekaligus yang dikenal dengan
pembelajaran bahasa secara terpadu.
3.
Teknik pembelajaran terpadu
Pada
pembelajaran dengan pendekatan komunikatif, proses pembelajaran dapat dilakukan
dengan mengelompokkan siswa dalam beberapa kelompok. Kemudian setiap kelompok
diberikan wacana tulisan, dan dibacakan di depan anggotanya yang mendapat tugas
menulis kembali isi wacana tersebut. Hasil karangan ditukar dengan kelompok lain untuk dipelajari. Hasil
karangan tersebut dibacakan di depan siswa. Selanjutnya kegiatan pembelajaran
diakhiri dengan diskusi tentang wacana tersebut. Teknik pembelajaran ini
dikenal sebagai teknik pembelajaran keterampilan terpadu. Pembelajaran bahasa
dengan pendekatan komunikatif adalah strategi pembelajaran bahasa yang
dilaksanakan guru dalam mengemban tugas untuk pembelajaran siswa yang
didasarkan pada pendekatan komunikatif.
Pengembangan
keempat keterampilan berbahasa dilakukan melalui tema yang dipilih dalam proses
pembelajaran secara terpadu. Maksudnya setiap kali pertemuan dalam pembelajaran
mencakup keempat keterampilan bahasa tersebut, sedangkan unsur-unsur
tatabahasa, lafal, kosakata, ejaan diajarkan untuk menunjang penguasaan
keterampilan berbahasa di samping untuk kepentingan bahasa.
0 comments :
Post a Comment