Istilahi motivasi menunjukan kepada semua gejala yang
terkadung dalam stimulasi tindakan kearah tujuan tertentu di mana sebelumnya
tidak ada gerakan menuju ke arah tujuan terbesar. Motivasi dapat berupa
dorongan-dorongan dasar atau interenal dan insentif di luar diri individu atau
hadiah. Sebagai suatu masalah di dalam kelas, motivasi adalah proses
membangkitkan, mempertahankan dan mengontrol minat-minat.
Menurut McDonald, “Motivation is a enery change within the
person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions.”
Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai
dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Perumusan ini mengandung tiga unsur yang saling berkaitan sebagai berikut :
1.Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.
Perubahan-perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan-perubahan tertentu di dalam sistem neourofisiologis dalam organisasi manusia, misalnya ada perubahan dalam sistem pencernaan aakan menimbulkan motive lapar. Akan tetapi, ada juga perubhan energi yang tidak diketahui.
Perubahan-perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan-perubahan tertentu di dalam sistem neourofisiologis dalam organisasi manusia, misalnya ada perubahan dalam sistem pencernaan aakan menimbulkan motive lapar. Akan tetapi, ada juga perubhan energi yang tidak diketahui.
2.Motivasi ditandai dengan timmbulnya perasaan (affective
arosual).
Mula-mula dengan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif.
Mula-mula dengan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif.
3.Motivasi ditandai oleh reakss-reaksi untuk mencapai
tujuan .
Pribadi yang bermotivasi mengadakan repon-repon yang tertuju kearah suatu tujuan. Respon-repson itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubhan energi dalam dirinya. Setiap respon merupakan suatu langkah kearah pencapaian tujuan.
Pribadi yang bermotivasi mengadakan repon-repon yang tertuju kearah suatu tujuan. Respon-repson itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubhan energi dalam dirinya. Setiap respon merupakan suatu langkah kearah pencapaian tujuan.
Komponen-Komponen Motivasi
Motivasi mempuyai dua komponen, yakni komponen dalam (inner component) dan komponen luar (outer component). Komponen dalam ialah perubahan di dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, ketegangan psikologis. Komponen luar ialah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang akan menjadi kelakukannya. Jadi, komponen dalam ialah kebutuhan yang hendak di puaskan, sedangkan komponen luar ialah tujun yang hendak dicapai.
Motivasi mempuyai dua komponen, yakni komponen dalam (inner component) dan komponen luar (outer component). Komponen dalam ialah perubahan di dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, ketegangan psikologis. Komponen luar ialah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang akan menjadi kelakukannya. Jadi, komponen dalam ialah kebutuhan yang hendak di puaskan, sedangkan komponen luar ialah tujun yang hendak dicapai.
Motivasi dan Kebutuhan
Kebutuhan adalah kecenderungan-kecenderungnan permanen dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan dan menimbulkan kelakuan dan untuk mencapai tujuan. Kebutuhan ini akan tiumbul karena adanya perubahan (internal change) di dalam organismne atau disebabkan oleh perangsang kejadian-kejadian dilingmkungan organismne. Begitu terjadi perubahan timbul energi yang mendasari kelakuan kearah tujuan. Jadi kebutuhan inilah yng menimbulkan motivasi pada kelakukan seseorang.
Kebutuhan adalah kecenderungan-kecenderungnan permanen dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan dan menimbulkan kelakuan dan untuk mencapai tujuan. Kebutuhan ini akan tiumbul karena adanya perubahan (internal change) di dalam organismne atau disebabkan oleh perangsang kejadian-kejadian dilingmkungan organismne. Begitu terjadi perubahan timbul energi yang mendasari kelakuan kearah tujuan. Jadi kebutuhan inilah yng menimbulkan motivasi pada kelakukan seseorang.
Motivasi dan Drive
Drive adalah suatu perubahan dalam struktur neuropsikologis seseorang yang menjadi dasar organis perubahan energi yang desebut motivasi. Jadi tim bulnya motivasi disebabkan oleh terjadinya perubahan-perubahan neuropsikologis. Diktakan oleh Morgan dan Stella, “ A drive is an intuiting neurophysicologicsal condition that is, a change in the neurophysicological structure of perseon which is the organic basis for energy change we call motivation” jelas sekali bahwa hubungan antara motivasi drive, dan kebutuhn itu erat sekali.
Drive adalah suatu perubahan dalam struktur neuropsikologis seseorang yang menjadi dasar organis perubahan energi yang desebut motivasi. Jadi tim bulnya motivasi disebabkan oleh terjadinya perubahan-perubahan neuropsikologis. Diktakan oleh Morgan dan Stella, “ A drive is an intuiting neurophysicologicsal condition that is, a change in the neurophysicological structure of perseon which is the organic basis for energy change we call motivation” jelas sekali bahwa hubungan antara motivasi drive, dan kebutuhn itu erat sekali.
Motivsi dan Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh suatu perbutan pada gilirannya akan memuaskan kebutuhan individu. Adanya tujuan yang jelas dan disadari akan mempengaruhi kebutuahn, dan ini akan mendorong timbulnya motivasi. Jadi tujuan dapt pula membangkitkan timbulnya motivasi dalan diri seseorang. Dikatakan oleh William Burton bahwa motivasi dan insentif-insentif ialah hal-hal yang disediakan oleh lingkungan atau guru dengan maksud merangsang siswa agar lebih giat dan lebih baik.
Tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh suatu perbutan pada gilirannya akan memuaskan kebutuhan individu. Adanya tujuan yang jelas dan disadari akan mempengaruhi kebutuahn, dan ini akan mendorong timbulnya motivasi. Jadi tujuan dapt pula membangkitkan timbulnya motivasi dalan diri seseorang. Dikatakan oleh William Burton bahwa motivasi dan insentif-insentif ialah hal-hal yang disediakan oleh lingkungan atau guru dengan maksud merangsang siswa agar lebih giat dan lebih baik.
Motivasi dan Guru
Guru merupakan penggerak kegiatan belajar para siswanya. Ia harus menyususn suatu rencana tentang cara-cara melakuakan tindakan dan mengumpulkan bahan-bahan yang dapt membangkitkan serta menolong para siswa agar mereka terus melakukan usaha-usaha yang efektif untuk mencapai tujuan-tujuan belajar dalalm pikirannya. Bgi mereka ini mungkin hanya diperlukan sedikit bantuan untuk mengembangkan motif-motifnya. Akan tetapi ada juga anak datang masuk sekolah tanpa memiliki tujuan apa-apa, kepada mereka ini ,perlu diberikan banyak bantuan agr mereka melihat tujuan-tujuan belajar yang bermakna bagi mereka.
Guru merupakan penggerak kegiatan belajar para siswanya. Ia harus menyususn suatu rencana tentang cara-cara melakuakan tindakan dan mengumpulkan bahan-bahan yang dapt membangkitkan serta menolong para siswa agar mereka terus melakukan usaha-usaha yang efektif untuk mencapai tujuan-tujuan belajar dalalm pikirannya. Bgi mereka ini mungkin hanya diperlukan sedikit bantuan untuk mengembangkan motif-motifnya. Akan tetapi ada juga anak datang masuk sekolah tanpa memiliki tujuan apa-apa, kepada mereka ini ,perlu diberikan banyak bantuan agr mereka melihat tujuan-tujuan belajar yang bermakna bagi mereka.
Tiap guru berusaha memotivasi semua anak dengan tekhnik yang
sama sehingga mungkin sebagian akan tertolong, tetapi sebgian lagi tidak. Oleh
krena itu guru perlu terus belajar mengenai cara-cara membangkitkan motif ini.
Suatu teori menyatakan bahwa pemberian motivasi yang berhasil harus berasal
dari pemenuhan Kebutuhan Dasar para siswa itu.
Susunan kebutuhan secara Hierarkis, suatu penjelasan tentang
kebutuhan-kebutuhan individu diukemukakan oleh Maslow. Menurut Maslow apabila
kebutuhan-kebutuhan pada suatu tahap tertentu dapat dipenuhi, maka
kebutuhan-kebutuhan berikutnya yang lebih tinggi akan sangat kuat.
Adapun susunan kebutuhan-kebutuhan menurut teori Maslow adalah sebagaaai berikut :
1.Kebutuhan Psiologis
Yaitu kebutuhan akan makan, minum, bernafas tidur, kegiatan
seks, dan kepuasan sensoris. Bila kebutuhan ini terpuaskan dengan baik, maka
kebutuhan-kebutuahn berikutnya akan menjadi pendorong yang kuat.
2.Kebutuhan akan keselamatan daaan rasa aman
Setiap individu selalu berusaha untuk menyelamatkan dirinya.
Dorongan untuk menyelamatkan dirinya akan kuat apabila kebutuhan fsiologisnya
terpenuhi.
3.Kebutuhan untuk diterima dan dicintai
Apabila seseorang sangat kurang mendapat cinta dan kasih
sayang, ia akan membutuhkan cinta dan kasih sayang itu. Disamping itu, anak
juga ingin merasakan bahwa ia diterima oleh kelompoknya, merasa bahwa ia
merupakan salah seorang anggota keluarga yang cukup berharga.
Agar setiap siswa merasa bahwa ia diterima dalam
kelompoknya, guru dapat melakukan hal-hal sebagai berikut
- Praktikum
group atau individual conseling sehingga setiap anak merasa betah di dalam
kelompoknya
- Susunlah
rencana, tugas, dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga semua siswa
menjadin anggota yang berfungsi didalam kelompoknya
- Kelompokkanlah
semua siswa berdasarkan sosiometri sehingga ada persamaan, saling tertarik
dan saling membantu di dalam kelompok
4.Kebutuhan akan harga diri
Harga diri seseorang timbul dalam hubungan dengan orang lain
di dalam kelompoknya. Hal ini erat hubungannya dengan statusnya di dalam
kelompok dan penghargaan orang lain terhadapnya. Tugas guru adalah menemukan
sesuatu di dalam diri anak yang dapt dilakukannya, yaitu sesuatu yang dapat membaut
anak merasa dirinya lebih penting.
5.Kebutuhan untuk merealisasikan diri
Realisasi diri atau aktualisasi diri berarti akan atau harus menjadi apakah seseorang itu berdasrkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya
Realisasi diri atau aktualisasi diri berarti akan atau harus menjadi apakah seseorang itu berdasrkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya
Prinsip Motivasi
Prinsip ini di susun atas dasar penelitian yang seksama dalam rangka mendorong motivasi belajar para siswa disekolah berdasrkan pandangan demokratis. Ada 15 prinsip motivasi yang dapat dilakasanakan :
• Pujian lebih efektif daripada hukuman
• Semua siswa mempunyai kebutuhan psikologis ( yang bersifat dasar ) yang harus mendapat pemuasan
• Motivasi yang berasal dari individu lebih efektif daripada motivasi yang dipaksakan dari luar
• Jawaban (perbuan) yang serasi (sesuaidengan keinginan ) memerlukan usaha penguatan (reinforcement)
• Motivasi mudah menjalar dan menyebar luas terhadap orang lain
• Pemahaman yang jelas tentang tujuan belajar akan merangsang motivasi
• Tugas-tugas yang bersumber dari diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakannya ketimbang bila tugas-tugas itu dipaksakan oleh guru
• Puji-pujian yang datang dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya
• Teknik dan prosedur mengajar yang bermacam-macam itu efektif untuk memelihara minat siswa
• Minat khusus yang dimiliki siswa berdaya guna untuk mempelajari hal-hal lainnya
• Kegiatan-kegiatan yang dapat merangsang minat para siswa yang tergolong kurang tidak ada artinya bagi para siswa yang tergolong pandai
• Tekanan dari kelompok siswa umumnya lebih efektif dalam memotivasi dibandingkan dengan tekanan atau paksaan dari orang dewasa
• Motivasi yang tinggi erat kaitannya dengan kreativitas siswa
• Tugas yang terlalu sukar dapat mengakibatkan prustasi sehingga dapat menuju demoralisasi
• Tiap siswa mempunyai tingkat frustasi dan teloransi yang berlainan. Tetapi ada anak yang selalu berhasil, malahan jadi cemas terhadap timbulnya kegagalan. Hal ini bergantung pada stabilitas emosi masing-masing.
Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah
Dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi yang baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dan melakukan kegiatan belajar.
Dalam kaitan ini perlu diketahui bahwa dalam cara dan jenis menumbuhkan motivasi adalah bermacam-macamtetapi untuk motivasi eksintrik kadang-kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai.
Prinsip ini di susun atas dasar penelitian yang seksama dalam rangka mendorong motivasi belajar para siswa disekolah berdasrkan pandangan demokratis. Ada 15 prinsip motivasi yang dapat dilakasanakan :
• Pujian lebih efektif daripada hukuman
• Semua siswa mempunyai kebutuhan psikologis ( yang bersifat dasar ) yang harus mendapat pemuasan
• Motivasi yang berasal dari individu lebih efektif daripada motivasi yang dipaksakan dari luar
• Jawaban (perbuan) yang serasi (sesuaidengan keinginan ) memerlukan usaha penguatan (reinforcement)
• Motivasi mudah menjalar dan menyebar luas terhadap orang lain
• Pemahaman yang jelas tentang tujuan belajar akan merangsang motivasi
• Tugas-tugas yang bersumber dari diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakannya ketimbang bila tugas-tugas itu dipaksakan oleh guru
• Puji-pujian yang datang dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya
• Teknik dan prosedur mengajar yang bermacam-macam itu efektif untuk memelihara minat siswa
• Minat khusus yang dimiliki siswa berdaya guna untuk mempelajari hal-hal lainnya
• Kegiatan-kegiatan yang dapat merangsang minat para siswa yang tergolong kurang tidak ada artinya bagi para siswa yang tergolong pandai
• Tekanan dari kelompok siswa umumnya lebih efektif dalam memotivasi dibandingkan dengan tekanan atau paksaan dari orang dewasa
• Motivasi yang tinggi erat kaitannya dengan kreativitas siswa
• Tugas yang terlalu sukar dapat mengakibatkan prustasi sehingga dapat menuju demoralisasi
• Tiap siswa mempunyai tingkat frustasi dan teloransi yang berlainan. Tetapi ada anak yang selalu berhasil, malahan jadi cemas terhadap timbulnya kegagalan. Hal ini bergantung pada stabilitas emosi masing-masing.
Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah
Dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi yang baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dan melakukan kegiatan belajar.
Dalam kaitan ini perlu diketahui bahwa dalam cara dan jenis menumbuhkan motivasi adalah bermacam-macamtetapi untuk motivasi eksintrik kadang-kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai.
Ada beberapa cara dan bentuk untuk menumbuhkan motivasi
dalam kegiatan belajar disekolah :
- Memberi
angka ; banayak siswa belajar yang utama justru untuk mencapai nilai /
angka yang tinggi dan baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa
merupakan motivasi yang sangat kuat.
- Hadiah
; juga sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian karena hadiah untuk
suatu pekerjaan. Mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak
senang dan tidak berbakat untuk sesutau pekerjaan.
- Saingan/kompetisi
; dpat juga sebagai motivasi, baik persaingan individual maupun persaingan
kelompok yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
- Ego-involvement
; menumbuhkan kesadaran siswa agar merasakan pentingnya tugas dan
menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras, dengan
mempertaruhkan harga diri
- Memberi
ulangan ; para siswa akan menjadi giat belajar kalau akan mengetahui ada
ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan itu merupakan sarana
motivasi
- Mengetahui
hasil ; dengan mengetahui hasil pekerjaan apalagi kalau terjdi kemajuan,
akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.
- Minat
; motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga
tetaplah minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan
berjalan lancar kalau disertai dengan minat.
- Tujuan
yang diakui ; Rumusan tujuan yang diakui dan diterima oleh siswa, akan merupakan
alat motivasi yang sangat penting. Sebag dengan memahami tujuan yang harus
dicapai karena rasa sangat berguna dan mennguntungkan, maka akan timbul
gairah untuk terus belajar
0 comments :
Post a Comment