LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN MODEL CIPP DALAM MENGEVALUASI KURIKULUM

Written By putrajunio on Sunday, June 22, 2014 | 5:29 PM

Model evaluasi kurikulum jenisnya cukup banyak, tetapi dari sejumlah teori dapat dikelompokkan atas dua model yaitu model kuantitatif dan kualitatif (Hasan, 1988). Model kuantitatif merentang dari Model Tyler, model Sistem Alkin, Model Countenance Stake, model CIPP (Context, Input, Process, dan Product), dan model ekonomio mikro. Sebaliknya, menurut Sukmadinata (2004) terdapat empat
jenis model yang paling menonjol yaitu model: (1) Discrepancy evaluation Model, yaitu pendekatan yang membandingkan pelaksanaan dengan standar baik disain, pelaksanaan program, biaya dan lain-lain, (2) Contingency Congruence Model, yaitu menilai kesesuaian antara rancangan, pelaksanaan dan hasil ideal dengan yang nyata/teramati, (3) EPIC (Evaluation Programs fot Innovative Curriculum), dan (4) model CIPP (Context, Input, Process, dan Product). Model yang cukup terbuka dalam mengevaluasi kurikulum yang akan dikembangkan di masa depan adalah model CIPP. Sesuai dengan namanya, model ini terbentuk dari 4 jenis evaluasi yaitu evaluasi Context, Input, Process, dan
Product yang dikembangkan kali pertama oleh Stufflebeam.

Inti evaluasi adalah untuk mengambil keputusan tentang kurikulum dalam arti luas. Daniel Stuffbeam (dalam Ornstein dan Hunkins, 1985: 252) mendefinisikan evaluasi sebagai "... proses menggambarkan, mendapatkan, dan mengembangkan informasi yang berguna bagi penetapan alternatif­-alternatif keputusan". Pakar ini membagi tiga tipe keputusan yang dapat diambil sebagai tindak lanjut evaluasi. Keputusan tersebut adalah: (1) kepu­tusan-keputusan yang terkait dengan pengembangan pembelajaran, (2) keputusan-keputusan yang terkait dengan para individu seperti guru dan siswa, serta (3) keputusan-keputusan yang terkait dengan peraturan administratif sekolah, misalnya bagaimana sistem sekolah yang baik, serta bagaimana per­ituran-peraturan tentang warga sekolah. 

Dalam evaluasi model CIPP, dievaluasi pengaruh keputusan-keputusan manajemen yang terkait dengan kurikulum. Proses utama pengevaluasian ada tiga, yaitu: (1) pengungkapan informasi yang dibutuhkan, (2) pengumpulan data, dan (3) pengembangan informasi terhadap hal-hal penting. Berdasarkan pengevaluasian, ada empat jenis keputusan yang dapat dirumuskan yaitu: (1) keputusan tentang perencanaan, (2) keputusan tentang penstrukturan, (3) keputusan tentang pengimplementasian, dan (4) keputusan tentang proses pengulangan. 

Sesuai dengan jenis keputusan yang diambil, diklasifikasikan empat tipe pengevaluasian. Tipe-tipe tersebut adalah: (1) konteks, (2) masukan, (3) proses, dan (4) produk. Evaluasi tentang konteks dimaksudkan untuk mem­peroleh gambaran yang cermat tentang lingkungan pembelajaran siswa. Ber­dasarkan hal itu, dapat ditetapkan serangkaian tujuan, termasuk di dalamnya tujuan pelaksanaan evaluasi. Evaluasi tentang input atau masukan dimaksud­kan untuk mengembangkan informasi bagaimana pengembangan sumber-­sumber pembelajaran yang relevan dengan tujuan-tujuan program yang dite­tapkan. Evaluasi tentang proses dimaksudkan untuk mengembangkan penga­wasan dan pengelolaan program pembelajaran sebagai hasil pengimplemen­tasian kurikulum. Evaluasi tentang produk dimaksudkan untuk menetapkan apakah keluaran atau hasil pembelajaran itu sesuai dengan apa yang diha­rapkan dan digariskan dalam rumusan-rumusan tujuan.

Langkah-langkah penerapan model CIPP dalam mengevaluasi kurikulum adalah sebagai berikut:
a) Perencanaan Evaluasi
Pada tahap ini direncanakan hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan evaluasi. Perencanaan tersebut mencakup bidang (1) man atau orang-orang yang akan dilibatkan dalam evaluasi, (2) money, anggaran yang dibutuhkan dan harus disediakan dalam pelaksanaan evaluasi, (3) management, peng­organisasian pelaksanaan evaluasi, baik penetapan struktur organisasi, ruang lingkup tugas dan tanggung jawab maupun pendelegasian kewenangan, serta (4) time, yaitu waktu mulai dari perencanaan evluasi serta pelaporan dan pere­komendasian hasil.
b) Pelaksanaan Evaluasi
Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan evaluasi kurikulum berdasarkan model CIPP ini, yakni:
1). Pemfokusan terhadap Fenomena Kurikulum yang akan Dievaluasi
Pada tahap ini, para evaluator menetapkan apa yang akan dievaluasi dan apa desain yang digunakan. Untuk itu, dilakukan uji-coba pelaksanaan kurikulum di suatu lembga pendidikan atau beberapa sekolah yang ditetapkan sebagai pilot-pro­yek. Dalam tahap ini, ditetapkan fokus evaluasi: apakah keseluruhan sekolah, ataukah sekolah tertentu. Apakah sekolah itu merupakan sekolah induk atau inti dan yang lain merupakan sekolah imbas.

2). Pengumpulan Informasi
Pada tahap ini para evaluator mengidentifikasikan sumber-sumber in­formasi yang esensial serta alat-alat (instrumen) yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tersebut. Sesudah semuanya disiapkan, evaluator melaksanakan pe­ngumpulan informasi. Informan yang diharapkan adalah pihak-pihak yang terutama terkait langsung dengan proses pembelajaran, misalnya siswa, guru, pimpinan sekolah, tata usaha, komite sekolah, dan wakil-wakil masyarakat yang mewakili orang tua siswa maupun profesi tertentu yang menonjol. Infor­masi juga dikaitkan dengan deskripsi tentang content atau materi pembelajar­an, input terutama kesiapan dan peran serta input, process, terutama terkait dengan kesesuaian proses dengan materi dan input serta aspek sarana dan prasarana lainnya, serta product. Jika product belum dihasilkan, tidak mungkin dilaksanakan evaluasi kurikulum.
3). Pengorganisasian Informasi
Para pengevaluator mengorganisasikan informasi agar mudah diin­terpretasikan dan dimanfaatkan oleh audiens (dalam hat ini kelompok eva­luator). Pengorganisasian informasi mencakup pengodean, pengorganisasian, penyimpanan, dan penyiapan untuk saji-ulang informasi.

4) Penganalisisan Informasi
Pada tahap ini, evaluator memilih dan mengembangkan teknik-teknik analisis informasi yang memadai. Spesifikasi teknik yang digunakan tergan­tung pada fokus evaluasi dan alat evaluasi yang digunakan.

c) Pelaporan Informasi Hasil Evaluasi
Pada tahap ini, para evaluator menetapkan cara terbaik untuk melapor­kan hasIL evaluasi. Pada tahap ini ditetapkan apakah akan digunakan cara formal maupun informal. Selain itu, laporan akhir hendaknya memuat rincian data statistik.

d) Pendaur-ulangan Informasi
Keberlanjutan informasi dan evaluasi sangat diperlukan dalam pe­ngembangan kurikulum. Meskipun berdasarkan hasil evaluasi ternyata kuri­kulum tersebut sudah memadai, namun pemberian umpan batik, pemodifi­kasian, dan penyesuaian tetap diperlukan sebab berbagai kekuatan yang mempengaruhi sekolah selalu menghendaki adanya perubahan.

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

Ditulis Oleh : putrajunio ~ The Secret Blog

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN MODEL CIPP DALAM MENGEVALUASI KURIKULUM yang ditulis oleh The Secret Blog yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Blog, Updated at: 5:29 PM

0 comments :

Post a Comment

The Secret Blog © 2014. All Rights Reserved.
SEOCIPS Areasatu