BEBERAPA BENTUK PERHATIAN DAN KEPEDULIAN ORANG TUA DALAM MENUNJANG PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK

Written By putrajunio on Thursday, July 17, 2014 | 7:26 AM

Pendidikan merupakan kebutuhan bagi anak untuk meningkatkan kualitas hidupnya, sehingga orang tua akan berupaya keras untuk dapat memenuhi kebutuhan anak mengikuti pendidikan hingga pada jenjang yang tertinggi. Tanggung jawab mengandung makna bahwa orang tua merasakan adanya suatu kewajiban moral yang harus dilakukan secara ikhlas untuk memberikan pendidikan bagi anaknya, sehingga anak dapat melakukan penyesuaian diri dalam masyarakat tempat ia hidup. Tanggung jawab ini diwujudkan dalam berbagai upaya, yaitu: mendorong anak untuk belajar dengan sungguh-sungguh, menyediakan fasilitas belajar yang dibutuhkan anak, melakukan komunikasi dengan berbagai unsur yang terkait dengan pendidikan sekolah, membimbing anak untuk menggunakan berbagai sumber belajar.

Dalam proses pendidikan anak, perhatian orang tua merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap kesuksesan anak dalam menempuh pendidikannya, karena dengan perhatian, orang tua akan mau dan dapat memikirkan berbagai kebutuhan dan keperluan anak dalam proses pendidikannya. Dengan perhatian, orang tua dapat menerima dan memilih stimuli yang relevan dengan permasalahan yang dihadapinya. Perhatian dapat membuat orang tua mengarahkan diri ke tugas-tugas yang merupakan kewajiban yang harus dipenuhi terhadap tuntutan anak, memfokuskan diri pada masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu dan mengabaikan hal-hal yang tidak relevan.

Perhatian menurut Kenneth E. Anderson (1972), adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran, pada saat stimuli lainnya melemah . Secara sederhana, perhatian terjadi ketika kita benar-benar berkonsentrasi dalam menggunakan salah satu alat indera kita. Contohnya, ketika kita mendengarkan ceramah seseorang, maka telinga kita benar-benar fokus berusaha untuk mendengarkan dengan sebaik-baiknya.

Worell dan Stilwell (1981), mendefinisikan perhatian sebagai suatu strategi kognitif yang mencakup empat aspek, yaitu: (1) berorientasi kepada masalah, (2) meninjau sepintas isi masalah, (3) memusatkan diri pada aspek-aspek yang relevan, dan (4) mengabaikan stimuli yang tidak relevan. Teori lain yang menjelaskan faktor terbentuknya perhatian adalah teori model kesesuaian (congruence model theori) yang dikembangkan oleh Boshier. Dalam model ini dikatakan bahwa seseorang akan memberikan perhatian atau berpartisipasi atau terlibat dalam suatu proses pendidikan apabila hal tersebut sesuai atau sejalan dengan persepsi atau pemahamannya tentang konsep pendidikan tersebut (Gibson dan Graff, 1992). Orang tua yang memiliki persepsi dan pemahaman yang sejalan dengan konsep pendidikan anak yang dikembangkan dalam suatu lembaga pendidikan, akan dengan sukarela menyumbangkan tenaga, pikiran dan emosinya untuk pendidikan anaknya. Dan sebaliknya, apabila pemahaman dan persepsi orang tua tentang konsep pendidikan tidak sejalan dengan konsep yang dikembangkan, akan timbul keragu-raguan untuk melibatkan diri baik secara fisik maupun psikis dan emosional dalam penyelenggaraan pendidikan.

Dari kedua pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua sebagai anggota yang paling dominan dalam suatu kelompok sosial terkecil, yaitu keluarga, dalam menjalani peran dan fungsinya, dituntut perhatian serta partisipasinya dalam pendidikan anak-anaknya. Partisipasi orang tua terhadap pendidikan anak, tidak hanya diwujudkan dalam bentuk “menyekolahkan” anak dalam lembaga pendidikan, tetapi orangtua berupaya untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Sebagaimana diungkapkan oleh Withherington (1978), bahwa pada dasarnya pendidikan adalah suatu proses yang sengaja dilakukan untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan seseorang. Menyediakan lingkungan dan sarana belajar yang kondusif, berinteraksi dengan anak secara emosional dan intelektual, memberikan kesempatan anak untuk dapat bereksplorasi dalam lingkungan yang lebih luas, memberikan keteladanan yang baik, menanamkan kebiasaan yang baik bagi anak, mengadakan komunikasi yang baik dengan pihak sekolah merupakan wujud nyata partisipasi orangtua dalam pendidikan anak.

Perhatian orang tua dapat direalisasikan melalui berbagai kegiatan, seperti berikut ini.
Mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak.
Di masa sekarang dunia hiburan yang sangat menarik bagi anak/remaja tersebar di mana-mana. Acara-acara televisi, VCD, play station dan permainan lain dapat dengan mudah dijumpai dan dinikmati anak-anak dan remaja. Oleh sebab itu, orang tua harus mengarahkan anak-anaknya dengan bijaksana mengenai pengaturan waktu, kapan boleh bermain, dan kapan harus belajar. Anak-anak harus ditanamkan sejak dini belajar secara rutin, tidak hanya sewaktu ada PR atau ulangan saja. Adakalanya orang tua perlu memeriksa buku-buku anaknya, baik catatan ataupun buku latihan dan tugas. Seringkali dijumpai oleh guru di sekolah adanya siswa yang tidak punya buku catatan, kalaupun ada dipakai untuk mencatat sekenanya macam-macam pelajaran di buku yang sama. Jika orang tua rajin memeriksa buku-buku sekolah anaknya, tentu hal seperti ini tidak terjadi karena orang tua dapat segera mengetahui apakah anaknya belajar sungguh-sungguh di sekolah atau tidak, dan melakukan tindakan yang tepat untuk mengatasinya sendiri.

Memantau perkembangan kemampuan akademik anak.
Hal ini dapat dilakukan dengan memeriksa nilai-nilai ulangan harian dan tugas anak. Jika ada keganjilan, seperti tidak dikembalikannya hasil ulangan atau suatu pelajaran tidak pernah ada ulangan hariannya menurut pengakuan si anak, maka orang tua berhak menanyakan kepada guru di sekolah. Demikian pula jika ada keganjilan masalah nilai, orang tua berhak menanyakannya pada guru di sekolah untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai kemampuan dan sikap anak pada pelajaran tersebut.

Memantau perkembangan kepribadian (sikap, moral, tingkah laku).
Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan kunjungan ke sekolah dan berkomunikasi dengan wali kelas atau gurunya, untuk menanyakan prosentase kehadiran, apakah pernah membolos pada jam pelajaran tertentu, tingkah lakunya misalnya apakah pernah melanggar peraturan sekolah, bagaimana sikapnya terhadap guru, bagaimana keaktifannya di kelas, dan sebagainya. Dengan adanya keaktifan orang tua seperti ini maka siswa yang bermasalah di sekolah dapat segera ditangani dengan bantuan orang tua, sehingga masalahnya tidak berlarut-larut yang akan berdampak buruk bagi perkembangan jiwa anak dan masa depannya.

Memantau efektivitas jam belajar di sekolah.
Hal ini dapat dilakukan dengan sering bertanya pada anak mengenai proses belajar mengajar di sekolah, misalnya apakah sepanjang hari pelajarannya penuh atau ada jam kosong, kalau ada jam kosong karena guru berhalangan hadir apakah ada tugas yang diberikan, apakah ada mata pelajaran yang sering sekali kosong, atau hanya mencatat terus, apakah gurunya masuk dan keluar kelas tepat waktu, dan sebagainya. Apabila dari keterangan-keterangan anak ada yang menimbulkan tanda tanya ataupun  ketidakpuasan, maka orang tua berhak menanyakan langsung ke sekolah mengenai hal tersebut, dan berdiskusi dengan pihak sekolah untuk mencari pemecahan masalahnya. Sebagai pihak yang berkewajiban membayar biaya bantuan pendidikan, orang tua berhak mendapatkan jaminan bahwa anaknya dididik secara sungguh-sungguh di sekolah. Dapat juga dilakukan  melalui komite sekolah, orang tua dapat mengkomunikasikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekolah bersama komponen yang lain, sehingga sekolah akhirnya dapat benar-benar menjalankan fungsinya dalam memegang amanah dari para orang tua mendidik anak-anak kita sebaik-baiknya untuk mempersiapkan masa depannya

Namun tidak kalah pentingnya dari keempat poin diatas, ada dua hal yang harus dan wajib dilakukan oleh setiap orang tua sebagai bentuk dari kepedulian terhadap perkembangan pendidikan anak adalah :
Pemberian motivasi dan penghargaan
Sebagai pendidik yang utama dan pertama bagi anak, orang tua hendaknya mampu memberikan motivasi dan dorongan. Sebab tugas memotivasi belajar bukan hanya tanggungjawab guru semata, tetapi orang tua juga berkewajiban memotivasi anak untuk lebih giat belajar. Jika anak tersebut memiliki prestasi yang bagus hendaknya orang tua menasihati kepada anaknya untuk meningkatkan aktivitas belajarnya. Dan untuk mendorong semangat belajar anak hendaknya orang tua mampu memberikan semacam hadiah untuk menambah minat belajar bagi anak itu sendiri. Namun jika prestasi belajar anak itu jelek atau kurang maka tanggung jawab orang tua tersebut adalah memberikan motivasi atau dorongan kepada anak untuk lebih giat dalam belajar.

Dorongan orang tua kepada anaknya yang berprestasi jelek atau kurang itu sangat diperlukan karena dimungkinkan kurangnya dorongan dari orang tua akan bertambah jelek pula prestasinya dan bahkan akan menimbulkan keputusasaan. Tindakan ini perlu dilakukan oleh orang tua baik kepada anak yang berprestasi baik ataupun kurang baik dari berbagaijenis aktivitas, seperti mengarahkan cara belajar, mengatur waktu belajar dan sebagainya, selama pengarahan dari orang tua itu tidak memberatkananak.

Pemenuhan kebutuhan belajar 
Kebutuhan belajar adalah segala alat dan sarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar anak. kebutuhan tersebut bisa berupa ruang belajar anak, seragam sekolah, buku-buku, alat-alat belajar, dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan belajar ini sangat penting bagi anak, karena akan dapat mempermudah baginya untuk belajar dengan baik. Dalam hal ini Bimo Walgito menyatakan bahwa “semakin lengkap alat-alat pelajarannya, akan semakin dapat orang belajar dengan sebaik-baiknya, sebaliknya kalau alat-alatnya tidak lengkap, maka hal ini merupakan gangguan di dalam proses belajar, sehingga hasilnya akan mengalami gangguan.
Tersedianya fasilitas dan kebutuhan belajar yang memadai akan berdampak positif dalam aktivitas belajar anak. Anak-anak yang tidak terpenuhi kebutuhan belajarnya sering kali tidak memiliki semangat belajar. Lain halnya jika segala kebutuhan belajarnya tercukupi, maka anak tersebut lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar.
Semoga bermanfaat...

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

Ditulis Oleh : putrajunio ~ The Secret Blog

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul BEBERAPA BENTUK PERHATIAN DAN KEPEDULIAN ORANG TUA DALAM MENUNJANG PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK yang ditulis oleh The Secret Blog yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Blog, Updated at: 7:26 AM

0 comments :

Post a Comment

The Secret Blog © 2014. All Rights Reserved.
SEOCIPS Areasatu