CARA SEDERHANA YANG BISA DILAKUKAN OLEH GURU DALAM MENGATASI SISWA YANG BERMASALAH

Written By putrajunio on Tuesday, July 15, 2014 | 7:44 AM

Telah terjadi suatu fenomena, bahwa dalam suatu sekolah terdapat anak didik yang berprestasi tinggi dan anak didik yang berprestasi rendah. Namun disisi lain dari kedua fenomena diatas adalah adanya siswa sampai individu yang nakal, malas, serta masih banyak fenomena-fenomena yang terjadi pada diri anak didik sebagai individu yang tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan individu telah menghiasi perilaku hidup dan kehidupannya, bahkan sampai terbawa kepada proses belajar mengajar di sekolah. Akibatnya lahir sejumlah anak-anak yang bermasalah, yang bila tidak ditangani dengan baik, maka akan menimbulkan dampak negative bagi diri, lingkungan dan masa depannya sendiri.

Adalah figur seorang guru yang dimana dalam kesehariannya berhadapan dengan para siswa, tentu hal seperti ini biasa terlupakan atau luput dari perhatian mereka. Hal ini dapat dimaklumi karena guru itu sendiri hanya mengejar target kurikulum, adapun daya serap biasanya dibuat diatas meja bagi sebagian personil guru tersebut. Disisi lain, siswa bermasalah bisa dipacu prestasi belajarnya bila mereka dengan cepat teridentifikasi dan ditindaklanjuti. Bukan sekedar diketahui individu tertentu mengalami prestasi yang tidak maksimal, kemudian tidak dengan segera dicari penyebabnya.
Seperti lazimnya, telah diketahui bahwa siswa yang bermasalah memiliki cakupan definisi yang sangat luas, bahwa batasan siswa bermasalah terbagi atas tiga bagian besar yang saling berkaitan, yaitu :
a. Siswa malas
b. Siswa nakal
c. Siswa bodoh (berprestasi dibawah rata-rata kelas).

Faktor utama adanya siswa bermasalah bermula dari siswa malas, malas dalam arti tidak termotivasi untuk mengikuti rangkaian proses belajar mengajar di kelas maupun mengulangi pelajaran di rumah, yang kemudian berlanjut dengan membuat kegiatan seperti : mengganggu di kelas, menyontek, tidak menyelesaikan latihan / tugas, yang seterusnya dapat menimbulkan kenakalan, seperti : berontak, berkelahi, berbuat onar, yang pada akhirnya pelajaran bukan lagi menjadi suatu kebutuhan, namun berganti dengan kelakuan kasar dan ujung-ujungnya tidak merniliki prestasi, daya yang tinggi atau digelari dengan anak yang bodoh di kelas dan di sekolah. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka lahirlah siswa dengan predikat hodoh, siswa bodoh bagi sebagian tenaga pengajar hanya membuang waktu saja bila diladeni sehingga dipandang memerlukan seorang seorang tenaga profesional untuk menangani hal ini. Salah satu bidang yang menangani hal seperti diatas lazim disebut dengan tenaga bimbingan dan konseling atau guru BK di sekolah. Peranan guru bimbingan konseling adalah menetralisir gangguan-gangguan yang mungkin akan dan sudah terjadi siswa.

Guru bimbingan konseling dengan segala pengetahuannya berusaha mengidentifikasi siswa, masalah siswa, mengadakan program bantuan, dan menindaklanjuti dengan pengayaan, percepatan, pemeliharaan akan hasil-hasil bimbingan sudah barang tentu hal ini adalah suatu tugas yang berat, apalagi di sekolah-sekolah hanya tersedia satu sampai dua orang saja tenaga bimbingan konseling. Bahkan yang lebih parah lagi ada sekolah yang tidak rnemiliki tenaga guru bimbingan koseling sama sekali. Namun, cukup diperankan oleh wali kelas masing-­masing yang sudah terbebani dengan kegiatan proses belajar mengajar setiap harinya. Guru bimbingan konseling dalam peranannya menangani siswa, yang bermasalah, tentu beragam pula cara upaya dan penerapannya terhadap siswa tergantung kepada latar belakang pendidikan, sarana dan prasarana bimbingan, dukungan pada lingkungan sckitarnya dan siswa itu sendiri. Sebagai satu simpulan kegiatan bahwa anak yang bermasalah dalam arti bodoh atau prestasi dibawah rata-rata kelas dapat ditangani suatu pembelajaran yang dinamakan pengajaran vemedial-remedial adalah teknik bimbingan belajar yang bersifat pengajaran khusus yang ditujukan untuk menumbuhkan atau memperbaiki sebagaian atau keseluruhan kesulitan belajar siswa. Perbaikan dalam pengajaran remedial diarahkan kepada pencapaian hasil belajar yang optimal sesuatu dengan kemampuan masing-masing siswa dalam perbaikan seluruh proses belajar dan keseluruhan kepribadian siswa. Jika demikian, diharapkan bahwa guru bimbingan bagi siswa bodoh, maka dipandang perlu untuk menggalinya lebih dalam lagi mengenai hal-hal ini melalui suatu rangkaian penelitian yang sistimatis dan terpadu agar dapat diketahui sejauh mana peranan guru bimbingan konseling dalam pengajaran remedial terhadap siswa bermasalah (bodoh atau berprestasi dibawah rata-rata kelas)

Oleh karena itu maka ada beberapa trik untuk mengatasi masalah jika siswa membuat sebuah masalah baik itu ketika siswa tersebut nakal di dalam kelas maupun diluar kelas.
Nakal di dalam kelas
Jika seorang siswa sering berbuat usil kepada teman-teman kelasnya atau ketika guru dari anak tersebut lagi mengajar di depan kelas.Sehingga membuat suasana kelas menjadi tidak tenang dan situasi kelas tidak kondusif.Maka cara yang pantas yang untuk mengatasi karakter anak seperti itu dengan cara melakukan pendekatan secara persuasive yaitu dengan cara memperhatikan atau memberikan sebuah perhatiaan khusus kepada anak yang bersangkutan.Tetapi meskipun demikian perhatian yang di berikan tidak terlampau kelihatan kepada murid-murid yang lainnya.Jika murid-murid yang lain tahu bahwa anak yang bersangkutan mendapatkan perhatian khusus maka akan menimbulkan rasa iri di dalam diri mereka.

Dalam memberikan perhatian kepada seorang anak yang nakal di dalam kelas,harus di perhatikan mengapa anak yang bersangkutan berbuat demikian.Apakah anak yang bersangkutan kurang mendapatkan perhatian di dalam keluarganya atau pengaruh lingkungan sekitar ia berada.Jika seorang tenaga pengajar telah tahu latar belakang mengapa anak tersebut nakal di dalam kelas.Maka untuk mengatasinya anak yang bersangkutan menjadi sangat muda dan tidak memakan proses waktu yang lama.

Nakal di Luar Kelas
Siswa yang nakal di luar sekolah biasanya lebih nakal dan berbahanya di bandingakan siswa yang nakal di dalam kelas.Memang jika siswa berulah di luar kelas bukan menjadi tanggung jawab dari pihak sekolah atau guru dari siswa yang berualah tersebut.Tetapi harus juga di ingat jika seorang siswa berulah di luar kelas maka nama sekolah atau guru menjadi terbawa-bawa.
Maka untuk menghindari hal tersebut yang perlu di perhatikan adalah harus adanya kerjasama guru dan orangtua siswa.Dan guru juga harus menjalin kerjasama dengan orangtua siswa dalam hal memonitor perkembangan pendidikan siswa yang bersangkutan

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang pengajar dan pendidik tentunya tidaklah mudah bagi guru ketika harus dihadapkan dengan segala permasalahan siswa yang begitu komplek yang tidak ada habisnya, namun tetaplah semangat apapun bentuk permasalahannya itu
Sekian dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

Ditulis Oleh : putrajunio ~ The Secret Blog

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul CARA SEDERHANA YANG BISA DILAKUKAN OLEH GURU DALAM MENGATASI SISWA YANG BERMASALAH yang ditulis oleh The Secret Blog yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Blog, Updated at: 7:44 AM

0 comments :

Post a Comment

The Secret Blog © 2014. All Rights Reserved.
SEOCIPS Areasatu