Kata disiplin bcrasal dari bahasa latin
"disciplina" yang menunjuk kepada bclajar dan mengajar. Kata ini
bcrasosiasi- sangat clckat clcngan istilah "disciple" yang bcrarti
mengikuti orang bclajar dibawah pengawasan seorang pimpinan. Di dalam
pembicaraan disiplin dikenal dua istilah yang pengertiannya hampir sama tctapi
tcrbcntuknya satu sama lain merupakan urutan. Kedua istilah itu adalah disiplin
dan ketertiban, ada Juga yang menggunakan istilah siasat dan ketertiban. Di
antara kedua istilah tersebut terlebih dahulu terbentuk pengertian ketertiban,
baru kemudian pengertian disiplin (Suharsimi, 1993:
114).
Ketertiban
menunjuk pada kepatuhan sesearang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib
karena didarong at au disebabkan aleh sesuatu yang datang dari luar. Disiplin
atau siasat mcnunjuk pada kcpatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan at au
tata tertib karena didorong o1eh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya .
.Qjsiplin ke1as adalah keadaan tertib dalam suatu kelas yang di dalamnya
tergabung guru dan siswa taat kepada tat a tertib yang telah ditetapkan (Dirjen
PUOD dan Dirjen Dikdasmen, 1996: 10)
Disiplin
merupakan sesuatu yang berkenaan dcngan pcngendalian did seseorang terhadap
bentuk-bentuk atman. Disiplin merupakan sikap mental. Disiplin pada hakikatnya
adalah pernyataan sikap mental dad individu maupun masyarakat yang mencerminkan
rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas
dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan.
Sikap
disiplin yang dilakukan oleh seseorang sebenarnya adalah suatu tindakan untuk
memenuhi tuntutan nilai tertentu. Nilai-nilai tersebut dapat diklasifikasikan
menjadi:
a.
Nilai-nilai
keagamaan atau nilai-nilai kepercayaan
Nilai ini diyakini
kebenarannya sehingga melahirkan tindak-tanduk disiplin yang penuh ketulusan
untuk berkorban. Contoh: kewajiban sholat lima
waktu dan puasa selama satu bulan pada bulan Romadhon bagi umat Islam; tidak
melakukan aktivitas apapun kecuali berdoa selama satu hari pada hari Raya Nyepi
bagi umat Hindu, dan sebagainya.
b.
Nilai-nilai tradisional
Nilai-nilai ini
melahirkan tindak-tanduk pantangan yang kebanyakan tidak masuk akal dan
mengandung misteri. Contoh: pantangan makan kaki ayam kalau tulisannya ingin
baik; pantangan menduduki banta; sialnya angka 13; pantangan menanarn bunga
Baugenvill di depan rumah bagi yang memiliki anak gadis dan sebagainya.
c.
Nilai-nilai kekuasaan
Nilai ini bersumber
dari penguasa yang melahirkan tindak-tanduk disiplin demi terlaksananya tata
kepemimpinan menurut kehendak penguasa. Nilai ini biasanya diikuti sanksi bagi
yang tidak melaksanakannya. Contoh: harus membayar upeti; harus jongkok bila
penguasa datang, dan sebagainya.
d. Nilai-nilai subjektif
Pengakuan dari nilai ini berdasarkan penilaian pribadi
yang melahirkan tindak-tanduk yang egosentrik., Contoh: menurut penedapat saya
hal ini tidaik benar karena Kiai tidak mengatakannya; katanya hal tersebut
dilarang karena Pak Lebe menyatakan hal seperti itu, dan sebagainya.
e. Nilai-nilai
rasional
Nilai yang memberi penjelasan dan alasan perlu tidaknya
dilakukan tindak-tanduk disiplin tertcntu untuk mcncapai tujuan tertentu.
Contoh: jika ingin berhasil dengan baik dalam sckolah maka harus rajin belajar;
jika ingin selamat maka semua pengguna jalan harus mentaati peraturan lalu
lintas, dan sehagainya.
Kaitannya dengan disiplin sckolah atau kelas, maka
tindak-tanduk yang diharapkan adalah tindak-tanduk yang mencerminkan kcpatuhan
dari bcrbagai nilai yang disepakati oleh semua baik siswa, guru, dan
karyawannya yang tertuang dalam tata tertib sekolah/kelas.
Disiplin kclas merupakan hal esensial terhadap
terciptanya perilaku tidak menyimpang dari ketertiban kclas. Dalam semangat
penclekatan pendidikan disiplin hendaknya memiliki basis kemanusiaan dan
prinsip-prinsip demokrasi. Prinsip kcmanusiaann dan demokrasi berfungsi sebagai
petunjuk dan pengecek bagi parol guru dalam mengambil kebijakan yang
berhuhungan dengan disiplin. Oleh karena itu, pendekatan disiplin yang
dilakukan guru harus:
- menggambarkan prinsip-prinsip pedagogi dan hubulngan kemanusiaan;
- mengembangkan dan membentuk profesionalisme personel dan sosial lulusan;
- merefleksikan tumbuhnya kepcrcayaan dan kontrol dari pesclta didik;
- menumbuhkan kesungguhan bcrbuat clan berkreasi, baik dikalangan guru clan peserta didik tanpa acla kecurigaan clan ke-cemasan;
- menghindari perasaan beban berat dan rasa terpaksa dikalangan para pescrta didik.
Disiplin mencakup setiap macam pengaruh yang ditujukan
untuk membantu pcscrta didik. Dcngan clisiplin, mcrcka clapat mcmahami dan
mcnyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan.
Di samping itu, disiplin juga penting sebagai cara dalam
menyelesaikan tuntutan yang mungkin ingin ditunjukkan peserta didik terhadap
lingkungannya.
Disiplin muncul dari kebutuhan untuk mengadakan
kcscimbangan an tara apa yang ingin diJakukan
olch inclividu clcngan individu yang lain. Kescimbangan tersebut c1ipcnuhi
sampai batas-batas tcrtentu. Pemenuhan kescimbangan itu diusahakan sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya tanpa melanggar hak-hal orang lain.
Para peserta didik, dcngan disipJin diharapkan bcrscdia untuk tunduk dan
mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu pula. Terciptanya
kesediaan semacam ini harus dipelaj ari dan harus secara sadar diterima. Itu
semua adalah dalam rangka memelihara kepentingan bersama atau memelihara
kelancaran tugas-tugas sekolah.
Satu keuntungan lain dari adanya disiplin adalah para
peserta didik belajar hidup dengan pembiasaan yang baik, positif dan bermanfaat
bagi dirinya dan lingkungannya. Lebih lanjut dengan adanya pembiasaan tersebut
maka akan tumbuh jiwa tentram dalam diri dan masyarakat sekitar.
Menegakkan disiplin tidak bertujuan untuk mengurangi
kebebasan dan kemerdekaan siswa. Menegakkan disiplin justru sebaliknya, ia
ingin memberikan kemerdekaan yang lebih besar kepada siswa dalam batas-batas
kemampuannya. Akan tetapi, juga kalau kebebasan siswa terlampau dikurangi,
dikekang dengan peraturan maka siswa akan berontak dan mengalami frustasi dan
kecemasan.Di sekolah disiplin banyak digunakan untuk mengontrol tingkah laku
siswa yang dikehendaki agar tugas-tugas di sekolah dapat berjalan dengan
optimal.
0 comments :
Post a Comment