PERANAN NILAI-NILAI AGAMA DALAM MENDORONG PERKEMBANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Written By putrajunio on Tuesday, July 29, 2014 | 5:54 AM

Berdasarkan pendapat ahli jiwa, bahwa yang mengendalikan tindakan seseorang adalah kepribadiannya. Kepribadian terbentuk dari pengalaman-pengalaman yang telah dialaluinya. Bahkan sejak dari kandungan pun telah menerima berbagai pengaruh terhadap kelakuan dan kesehatan mental. Untuk itulah perlu adanya bimbingan dan pengajaran serta penanaman nilai-nilai agama Islam dan pembiasaan-pembiasaan yang baik sejak lahir. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat membentuk kepribadian manusia yang berakhlak karimah yang sesuai dengan ajaran agama. Karena kepribadian merupakan kebiasaan yang mendapatkan keterampilan-keterampilan gerak dan kemampuan untuk meggunakan secara sadar.
Islam merupakan sumber utama dalam membentuk pribadi seorang muslim yang baik. Dengan berlandasankan Al-Quran dam As-Sunnah, Islam mengarahkan dan  membimbing manusia ke jalan yang diridhoi-Nya dengan membentuk kepribadian yang berakhlak karimah. Sebagaimana sabda Rosulullah SAW: sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Nabi diutus oleh Allah untuk membimbing dan mengarahkan manusia kearah kebaikan yang hakiki dan juga sebagai figur konselor yang sangat mumpuni dalam memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dnegan jiwa manusia agar manusia terhindar dari segala sifat-sifat yang negatif.


Oleh karena itu, manusia diharapkan dapat saling memberikan bimbingan sesuai dengan kapasitasnya, sekaligus memberikan konseling agar tetap sabar dan tawakal dalam menghadapi perjalanan kehidupan yang sebenarnya. Dengan pendekatan Islami, maka pelaksanaan konseling akan mengarahkan klien kearah kebenaran dan juga dapat mebimbing dan mengarahkan hati, akal dan nafsu manusia untuk menuju kepribadian yang berkhlak karimah yang telah terkristalisasi oleh nilai-nilai ajaran Islam. Dan hal ini perlu diperhatikan oleh seorang guru untuk menunjang kesuksesan pendidikan Islam disekolah maupun madrasah dalam melaksanakan bimbingan dan konseling untuk mengentaskan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik serta mengarahkannya untuk membentuk insan kamil yang memiliki kepribadian berakhlak karimah.

Pengertian Bimbingan dan Konseling dalam Islam
Kata bimbingan dan konseling merupakan pengalihan bahasa dari istilah Inggris guidance and counseling. Pengertian Bimbingan secara etimologi adalah menunjuk, membimbing, atau membantu. Sedangkan pengertian bimbingan secara terminologi menurut Dr. Moh Surya (1986) bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada  yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengerahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan.

Dan pengertian konseling secara etimologi adalah nasehat, anjuran dan ajaran. Dengan demikian konseling dapat diartikan sebagai pemberian nasehat, pemberian anjuran dan pembicaraan dengan bertukar pikiran. Sedangkan secara terminologi pengertian konseling adalah sebagaimana berikut:

1.  C. Patterson (1959) mengemukakan bahwa konseling ialah proses yang melibatkan hubungan antar pribadi antara seorang terapis dengan satu klien atau lebih, dimana terapis menggunakan metode-metode psikologis atas dasar pengetahuan sitematik tentang kepribadian manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan mental klien.

2.  Edwin C. Elwis (1970) mengemukakan bahwa konseling adalah suatu proses dimana orang yang bermasalah dibantu secara pribadi untuk merasa dan berprilaku yang lebih memuaskan melalui interaksi dengan seseorang yang tidak terlibat (konselor) yang menyediakan informasi dan reaksi yang merangsang klien untuk mengembangkan prilaku yang memungkinkannya berhubungan secara efektif dengan dirinya dan lingkungannya.

3.  Menurut Williamson, konseling diartikan sebagai suatu proses personalisasi dan individualisasi untuk membantu seseorang dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah. Ciri-ciri perilaku sebagai warga negara dan nilai-nilai pribadi dan sosial serta kebiasaan dan semua kebiasaan lainnya, mempelajari keterampilan (skill), sikap dan kepercayaan yang dapat membantu dirinya selaku makhluk yang dapat menyesuaikan diri secara normal.

Dari pengertian-pengertian diatas dapat ditarik garis besarnya, bahwa konseling adalah suatu aktifitas pemberian nasihat dengan atau berupa anjuran-anjuran dan saran-saran dalam bentuk pembicaraan yang komunikatif antara konselor dan klien dengan menggunakan metode-metode psikologis atas dasar pengetahuan sistematik tentang kepribadian manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan mental klien. 

Bimbingan dan konseling saling berkaitan satu sama lain. Hal ini dikarenakan bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yang integral. Konseling merupakan salah satu tekhnik dan alat dalam pelayanan bimbingan. Dan pendapat lain yang mengatakan bahwa bimbingan memusatkan diri pada pencegahan munculnya masalah, sedangkan konseling memusatkan diri pada pencegahan masalah individu atau dapat dikatakan bahwa bimbingan bersifat preventif sedangkan konseling bersifat kuratif.

Bimbingan dan Konseling Islami
Dalam BK Islami perlu diketahui apa tujuan dari BK Islami tersebut. berangkat dari hal tersebut, Islam memandang bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk Tuhan yang diciptakan sebagai khalifah di muka  bumi untuk mengabdi kepada-Nya. Dari hal tersebut dapat dirumuskan bahwa tujuan dari bimbingan dan konseling Islami adalah untuk meningkatkan dan menumbuhkan kesadaran manusia tentang eksistensinya sebagai makhluk dan khalifah Allah swt di muka bumi ini, sehingga setiap aktifitas dan tingkah lakunya tidak keluar dari tujuan hidupnya, yakni menyembah atau mengabdi kepada Allah swt.

Secara kodrati, manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk religius yang memiliki keeksistensiannya dan hidup secara bersama-sama. Manusia dilahirkan sebagai makhluk monopluralis yang berunsurkan jasad dan ruh dengan disertai akal dan hati nurani dan hawa nafsu diberi kebebasan untuk berkehendak. Akan tetapi hal tersebut  menuntut adanya tanggung jawab yang harus dipikulnya.  Oleh karena itu, dengan bimbingan dan konseling daimaksudkan agar manusia mampu memhami potensi-potensi insaniahnya, dimensi-dimensi kemanusiaanya, termasuk memahami berbagai persoalan hidup dan mencari alternati pemecahannya. Dengan pemahaman ajaran-ajaran Islam, secara preventif dapat mencegah manusia dari berbagai bentuk perbuatan negatif yang dapat merugikanya dirinya maupun orang lain. Allah berfirman dalam Al-Quran: Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.[ QS. Al-Ankabut(29): 45]. Dan (40) Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, (41) Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).[An-Naziat (79): 40-41]. 
Apabila hal tersebut terjadi maka kebahagiaan yang hakiki yang akan diperoleh.

Di era globalisasi ini, ditemukan banyak individu yang terbuai dengan urusan dunia sehingga melahirkan sikap individualistik dan sifat-sifat negatif semacamnya. Sikap dan perilaku yang demikian telah menyimpang dari perkembangan fitrah manusia yang telah Allah berikan. Bahkan hal tersebut dapat menjauhkan hubungan manusia sebagai hamba kepada Tuhannya meskipun hubungan sesama manusia tetap berjalan dengan baik. Hal demikian dapat terjadi dikarenakan kekurang perhatian pendidikan dan bimbingan yang diberikan sebelumnya terhadap hal tersebut.

Dari penjelasan diatas bahwa konseling Islami adalah suatu usaha membantu individu dalam menanggulangi penyimpangan perkembangan fitrah beragama yang dimilikinya, sehingga ia kembali menyadari peranannya sebagai khalifah dibumi dan berfungsi untuk menyembah kepada Allah swt., sehingga askhirnya tercipta kembali hubungan baik dengan Allah, manusia dan alam semesta.
Sebagaimana yang ditegaskan oleh Moh. Surya (2006) bahwa salah satu tren bimbingan dan konseling saat ini adalah bimbingan dan konseling spiritual. Berangkat dari kehidupan modern dengan kehebatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemajuan ekonomi yang dialami oleh manusia, ternyata menimbulkan suasana kehidupan yang tidak memberikan kebahagiaan batiniah dan hanya menimbulkan perasaan hampa. Akhir-akhir ini sedang berkembang kecenderuangan manusia untuk menata kehidupan yang berlandaskan pada nilai-nilai spiritual. Keadaan ini telah mendorong perkembangan bimbingan dan konseling yang berlandaskan nilai spiritual dan religi. 
Dalam agama, terutama agama Islam, menempatkan manusia pada kedudukan yang mulia. Manusia diberi jabatan oleh Allah sebagai khliafah di muka bumi dengan keistemewaan-keistemewaan yang telah dibawanya sejak lahir (fitrah). Dan fitrah tersebut tidak akan berkembang dengan tanpa adanya bimbingan dan pengajaran. Dengan perjalanan perkembangan fitrah manusia, akan menghadapi berbagai permasalaah. Dengan pendekatan agama, konselor akan dapat mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien. Karena agama mengatur segala aspek kehidupan manusia untuk mewujudkan rasa tentram, damai dalam batin manusia dalam menuju kebahagiaan yang hakiki.

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

Ditulis Oleh : putrajunio ~ The Secret Blog

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul PERANAN NILAI-NILAI AGAMA DALAM MENDORONG PERKEMBANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING yang ditulis oleh The Secret Blog yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Blog, Updated at: 5:54 AM

0 comments :

Post a Comment

The Secret Blog © 2014. All Rights Reserved.
SEOCIPS Areasatu