Berdasarkan
pendapat ahli jiwa, bahwa yang mengendalikan tindakan seseorang adalah
kepribadiannya. Kepribadian terbentuk dari pengalaman-pengalaman yang telah
dialaluinya. Bahkan sejak dari kandungan pun telah menerima berbagai pengaruh
terhadap kelakuan dan kesehatan mental. Untuk itulah perlu adanya bimbingan dan
pengajaran serta penanaman nilai-nilai agama Islam dan pembiasaan-pembiasaan
yang baik sejak lahir. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat membentuk kepribadian
manusia yang berakhlak karimah yang sesuai dengan ajaran agama. Karena
kepribadian merupakan kebiasaan yang mendapatkan keterampilan-keterampilan
gerak dan kemampuan untuk meggunakan secara sadar.
Islam
merupakan sumber utama dalam membentuk pribadi seorang muslim yang baik. Dengan
berlandasankan Al-Quran dam As-Sunnah, Islam mengarahkan dan membimbing
manusia ke jalan yang diridhoi-Nya dengan membentuk kepribadian yang berakhlak
karimah. Sebagaimana sabda Rosulullah SAW: sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia. Nabi diutus oleh Allah untuk membimbing
dan mengarahkan manusia kearah kebaikan yang hakiki dan juga sebagai figur
konselor yang sangat mumpuni dalam memecahkan berbagai permasalahan yang
berkaitan dnegan jiwa manusia agar manusia terhindar dari segala sifat-sifat
yang negatif.
Oleh karena
itu, manusia diharapkan dapat saling memberikan bimbingan sesuai dengan
kapasitasnya, sekaligus memberikan konseling agar tetap sabar dan tawakal dalam
menghadapi perjalanan kehidupan yang sebenarnya. Dengan pendekatan Islami, maka
pelaksanaan konseling akan mengarahkan klien kearah kebenaran dan juga dapat
mebimbing dan mengarahkan hati, akal dan nafsu manusia untuk menuju kepribadian
yang berkhlak karimah yang telah terkristalisasi oleh nilai-nilai ajaran Islam.
Dan hal ini perlu diperhatikan oleh seorang guru untuk menunjang kesuksesan
pendidikan Islam disekolah maupun madrasah dalam melaksanakan bimbingan dan
konseling untuk mengentaskan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh peserta
didik serta mengarahkannya untuk membentuk insan kamil yang memiliki
kepribadian berakhlak karimah.
Pengertian
Bimbingan dan Konseling dalam Islam
Kata
bimbingan dan konseling merupakan pengalihan bahasa dari istilah Inggris guidance
and counseling. Pengertian Bimbingan secara etimologi adalah menunjuk,
membimbing, atau membantu. Sedangkan pengertian bimbingan secara terminologi
menurut Dr. Moh Surya (1986) bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan
yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing
agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengerahan
diri dan perwujudan diri dalam mencapai perkembangan yang optimal dan
penyesuaian diri dengan lingkungan.
Dan
pengertian konseling secara etimologi adalah nasehat, anjuran dan ajaran.
Dengan demikian konseling dapat diartikan sebagai pemberian nasehat, pemberian
anjuran dan pembicaraan dengan bertukar pikiran. Sedangkan
secara terminologi pengertian konseling adalah sebagaimana berikut:
1. C. Patterson (1959) mengemukakan bahwa konseling ialah proses yang
melibatkan hubungan antar pribadi antara seorang terapis dengan satu klien atau
lebih, dimana terapis menggunakan metode-metode psikologis atas dasar
pengetahuan sitematik tentang kepribadian manusia dalam upaya meningkatkan
kesehatan mental klien.
2. Edwin C. Elwis (1970) mengemukakan bahwa konseling adalah suatu
proses dimana orang yang bermasalah dibantu secara pribadi untuk merasa dan
berprilaku yang lebih memuaskan melalui interaksi dengan seseorang yang tidak
terlibat (konselor) yang menyediakan informasi dan reaksi yang merangsang klien
untuk mengembangkan prilaku yang memungkinkannya berhubungan secara efektif
dengan dirinya dan lingkungannya.
3. Menurut Williamson, konseling diartikan sebagai suatu proses
personalisasi dan individualisasi untuk membantu seseorang dalam mempelajari
mata pelajaran di sekolah. Ciri-ciri perilaku sebagai warga negara dan
nilai-nilai pribadi dan sosial serta kebiasaan dan semua kebiasaan lainnya,
mempelajari keterampilan (skill), sikap dan kepercayaan yang dapat membantu
dirinya selaku makhluk yang dapat menyesuaikan diri secara normal.
Dari
pengertian-pengertian diatas dapat ditarik garis besarnya, bahwa konseling
adalah suatu aktifitas pemberian nasihat dengan atau berupa anjuran-anjuran dan
saran-saran dalam bentuk pembicaraan yang komunikatif antara konselor dan klien
dengan menggunakan metode-metode psikologis atas dasar pengetahuan sistematik
tentang kepribadian manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan mental klien.
Bimbingan
dan konseling saling berkaitan satu sama lain. Hal ini dikarenakan bimbingan
dan konseling merupakan suatu kegiatan yang integral. Konseling merupakan salah
satu tekhnik dan alat dalam pelayanan bimbingan. Dan pendapat lain yang
mengatakan bahwa bimbingan memusatkan diri pada pencegahan munculnya masalah, sedangkan
konseling memusatkan diri pada pencegahan masalah individu atau dapat dikatakan
bahwa bimbingan bersifat preventif sedangkan konseling bersifat kuratif.
Bimbingan
dan Konseling Islami
Dalam BK
Islami perlu diketahui apa tujuan dari BK Islami tersebut. berangkat dari hal
tersebut, Islam memandang bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk Tuhan
yang diciptakan sebagai khalifah di muka bumi untuk mengabdi kepada-Nya.
Dari hal tersebut dapat dirumuskan bahwa tujuan dari bimbingan dan konseling
Islami adalah untuk meningkatkan dan menumbuhkan kesadaran manusia tentang
eksistensinya sebagai makhluk dan khalifah Allah swt di muka bumi ini, sehingga
setiap aktifitas dan tingkah lakunya tidak keluar dari tujuan hidupnya, yakni
menyembah atau mengabdi kepada Allah swt.
Secara
kodrati, manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk religius yang memiliki
keeksistensiannya dan hidup secara bersama-sama. Manusia dilahirkan sebagai
makhluk monopluralis yang berunsurkan jasad dan ruh dengan disertai akal dan
hati nurani dan hawa nafsu diberi kebebasan untuk berkehendak. Akan tetapi hal
tersebut menuntut adanya tanggung jawab yang harus dipikulnya. Oleh
karena itu, dengan bimbingan dan konseling daimaksudkan agar manusia mampu
memhami potensi-potensi insaniahnya, dimensi-dimensi kemanusiaanya, termasuk
memahami berbagai persoalan hidup dan mencari alternati pemecahannya. Dengan
pemahaman ajaran-ajaran Islam, secara preventif dapat mencegah manusia dari
berbagai bentuk perbuatan negatif yang dapat merugikanya dirinya maupun orang
lain. Allah berfirman dalam Al-Quran: Sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.[ QS. Al-Ankabut(29): 45]. Dan (40) Adapun
orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari
keinginan hawa nafsunya, (41) Maka Sesungguhnya syurgalah tempat
tinggal(nya).[An-Naziat (79): 40-41].
Apabila hal tersebut terjadi maka
kebahagiaan yang hakiki yang akan diperoleh.
Di era
globalisasi ini, ditemukan banyak individu yang terbuai dengan urusan dunia
sehingga melahirkan sikap individualistik dan sifat-sifat negatif semacamnya.
Sikap dan perilaku yang demikian telah menyimpang dari perkembangan fitrah
manusia yang telah Allah berikan. Bahkan hal tersebut dapat menjauhkan hubungan
manusia sebagai hamba kepada Tuhannya meskipun hubungan sesama manusia tetap
berjalan dengan baik. Hal demikian dapat terjadi dikarenakan kekurang perhatian
pendidikan dan bimbingan yang diberikan sebelumnya terhadap hal tersebut.
Dari
penjelasan diatas bahwa konseling Islami adalah suatu usaha membantu individu
dalam menanggulangi penyimpangan perkembangan fitrah beragama yang dimilikinya,
sehingga ia kembali menyadari peranannya sebagai khalifah dibumi dan berfungsi
untuk menyembah kepada Allah swt., sehingga askhirnya tercipta kembali hubungan
baik dengan Allah, manusia dan alam semesta.
Sebagaimana
yang ditegaskan oleh Moh. Surya (2006) bahwa salah satu tren bimbingan dan
konseling saat ini adalah bimbingan dan konseling spiritual. Berangkat dari
kehidupan modern dengan kehebatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemajuan
ekonomi yang dialami oleh manusia, ternyata menimbulkan suasana kehidupan yang
tidak memberikan kebahagiaan batiniah dan hanya menimbulkan perasaan hampa.
Akhir-akhir ini sedang berkembang kecenderuangan manusia untuk menata kehidupan
yang berlandaskan pada nilai-nilai spiritual. Keadaan ini telah mendorong
perkembangan bimbingan dan konseling yang berlandaskan nilai spiritual dan
religi.
Dalam agama, terutama agama
Islam, menempatkan manusia pada kedudukan yang mulia. Manusia diberi jabatan
oleh Allah sebagai khliafah di muka bumi dengan keistemewaan-keistemewaan yang
telah dibawanya sejak lahir (fitrah). Dan fitrah tersebut tidak akan berkembang
dengan tanpa adanya bimbingan dan pengajaran. Dengan perjalanan perkembangan
fitrah manusia, akan menghadapi berbagai permasalaah. Dengan pendekatan agama,
konselor akan dapat mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien. Karena agama
mengatur segala aspek kehidupan manusia untuk mewujudkan rasa tentram, damai
dalam batin manusia dalam menuju kebahagiaan yang hakiki.
0 comments :
Post a Comment