I. MODAL
A. PENGERTIAN MODAL
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin
jauhnya spesialisasi dalam perusahaan serta makin banyaknya
perusahaan-perusahaan yang menjadi besar, maka modal mempunyai arti yang lebih
menonjol lagi. Masalah modal dalam perusahaan merupakan masalah yang tidak akan
pernah berakhir karena bahwa masalah modal itu mengandung begitu banyak dan
berbagai macam aspek. Hingga saat ini di antara para ahli ekonomi juga belum
terdapat kesamaan opini tentang apa yang disebut modal.
Jika di lihat dari sejarahnya, awalnya pengertian
modal adalah physical oriented. Dalam
hubungan ini dapat dikemukakan misalnya pengertian modal yang klasik, “dimana
arti dari modal itu sendiri adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk
memproduksi lebih lanjut”. Dalam perkembangannya ternyata pengertian modal
mulai bersifat non-physical oriented,
dimana pengertian modal tersebut lebih ditekankan pada nilai, daya beli atau
kekuasaan memakai atau menggunakan, yang terkandung dalam barang-barang modal,
meskipun dalam hal ini belum ada kesesuaian pendapat di antara para ahli
ekonomi sendiri.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, modal
dapat diartikan sebagai :
1.
Liitge
mengartikan modal hanyalah dalam artian uang (geldkapital).
2.
Schwiedland
memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas, di mana modal itu
meliputi baik modal dalam bentuk uang (geldkapital),
maupun dalam bentuk barang (sachkapital),
misalnya mesin, barang-barang dagangan, dan lain sebagainya. Kemudian ada
beberapa penulis yang menekankan pada kekuasaan menggunakannya, yaitu antara
lain J.B. Clark.
3.
A. Amonn J.
von Komorzynsky, yang memandang modal sebagai kekuasaan menggunakan
barang-barang modal yang belum digunakan, untuk memenuhi harapan yang akan
dicapainya..
4.
Meij
mengartikan modal sebagai “kolektivitas dari barang-barang modal” yang terdapat
dalam neraca sebelah debit, sedangkan yang dimaksud dengan barang-barang modal
ialah semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi
produktifnya untuk membentuk pendapatan.
5.
Polak
mengartikan modal ialah sebagai kekuasan untuk menggunakan barang-barang modal.
Dengan demikian modal ialah terdapat di neraca sebelah kredit. Adapun yang
dimaksud dengan barang-barang modal ialah barang-barang yang ada dalam
perusahaan yang belum digunakan, jadi yang terdapat di neraca sebelah debit.
6.
Bakker
mengartikan modal ialah baik yang berupa barang-barang kongkret yang masih ada
dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debit, maupun
berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di
sebelah kredit”.
B. SUMBER MODAL
Modal
dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya, kepemilikan, serta
berdasarkan sifatnya.
1.
Berdasarkan sumbernya
a.
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari
dalamperusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik
perusahaan
b.
Modal asing adalah modal yang bersumber dari luar
perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.
2.
Berdasarkan bentuknya
a.
Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat
secara nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan.
b.
Modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki
bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten,
nama baik, dan hak merek.
3.
Berdasarkan kepemilikannya
a.
Modal individu adalah modal yang sumbernya dari
perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya
adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank.
b.
Modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh
pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi.
Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan,
jembatan, atau pelabuhan.
4.
Berdasarkan sifatnya
a.
Modal tetap adalah jenis modal yang dapat
digunakan secara berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik.
b.
Modal lancar adalah modal yang habus digunakan
dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.
C. JENIS-JENIS MODAL
1.
Modal intelektual
Diwujudkan
dalam bentuk ide-ide sebagai
modal utama yang disertai; pengetahuan (knowledge), kemampuan (capability), ketrampilan
(skill), komitmen (commitment), tanggungjawab (authority)
2.
Modal social dan moral
Diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan,
sehingga dapat terbentuk citra.
3.
Modal mental
Diwujudkan
dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan tantangan
yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan
4.
Modal material
Diwujudkan
dalam bentuk uang atau barang
II. IDE dan PELUANG
A. IDE KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha dapat menambah suatu nilai barang dan jasa melalui inovasi.
Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi
sebuah peluang melalui ide-idenya dan akhirnya ia menjadi pengendali usaha.
Semua tantangan bias menjadi peluang jika ada inovasi, misalnya menciptakan
permintaan melalui penemuan baru.
Menurut zimmer, ada ide-ide yang berasal
dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di
pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai-nilai potensial di pasar sekaligus menjadi
peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial
(peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko
yang mungkin terjadi dengan cara :
1. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi
yang proaktif
2.
Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
3. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau
manfaat
Ada tiga
resiko yang dapat dievaluasi, yaitu :
1.
Resiko pasar atau persaingan
2.
Resiko financial
3. Resiko teknik
Menurut
Zimmerer (1996:82) kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide-ide untuk
menghasilkan barang dan jasa baru. Ide itu sendiri bukan peluang dan tidak akan
muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus
menerus. Banyak ide yang betul-betul asli, akan tetapi sebagian besar peluang
tercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang yang baru terhadap ide yang
lama.
Beberapa
cara agar ide bisa menjadi peluang antara lain :
·
Ide dapat digerakkan secara
internal melalui perubahan cara-cara/ metode yang lebih baik untuk melayani dan
memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
·
Ide dapat
dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
·
Ide dapat
dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara melakukan
suatu pekerjaan.
Cara
menciptakan sumber gagasan yang baru :
o Kebutuhan akan sumber penemuan
o Membuat inovasi baru
o Sesuai keahlian
o Hobi atau kesenangan pribadi
o Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar
o Memanfaatkan koneksi dan relasi
o Mengamati kecenderungan-kecenderungan
o Mengamati
kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
o Mengapa tidak terdapat ?
o Kegunaan lain dari barang-barang biasa
o Pemanfaat produk dari perusahaan lain
o Usaha Warisan
o Ikut-ikutan
o Coba-coba
Hasil dari ide-ide
tersebut secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan atau petunjuk
bagi perusahaan atau kreasi baru tentang barang yang dihasilkan perusahaan. Banyak
wirausaha yang berhasil bukan atas ide sendiri tetapi hasil pengamatan dan
penerapan ide-ide orang lain yang bias dijadikan peluang
B. SUMBER-SUMBER POTENSI PELUANG
Agar ide-ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis yang riil,
maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus
menerus. Proses penjaringan ide merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan
ide potensial menjadi produk dan jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam
penjaringan ide dapat dilakukan :
1.
Menciptakan produk baru dan
berbeda
Ketika ide dimunculkan secara riil atau nyata, misalnya dalam bentuk
barang dan jasa baru, maka produk dan jasa tersebut harus berbeda dengan produk
dan jasa yang ada di pasar. Selain itu, produk tersebut juga harus menciptakan
nilai bagi pembeli atau penggunanya.
2.
Mengamati pintu peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing,
misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, pengalaman keberhasilan
dalam mengembangkan produk baru, dukungan keuangan, dan keunggulan-keunggulan
yang dimiliki pesaing di pasar.
3.
Analisis produk dan proses
produksi secara mendalam
Analisis ini sangat penting untuk menjamin jumlah dan kualitas produk
yang dihasilkan telah memadai atau tidak.
4.
Menaksir biaya awal
Yaitu biaya awal yang diperlukan usaha baru.
5.
Memperhitungkan resiko yang
mungkin terjadi
Misalnya resiko teknik, resiko financial, dan resiko pesaing. Analisis
SWOT sangat penting dalam menciptakan keberhasilan usaha baru.
Sebelum
memulai membuat sebuah usaha, kita harus menyiapkan daftar peluang sebagai
gagasan usaha. Daftar peluang merupakan kebiasaan wirausaha dalam
mengiventarisasi peluang dengan membuat daftar pengembangan ide-ide atau
penemuan-penemuan baru. Teknik-teknik yang biasa digunakan untuk meraih lima kategori
peluang
1. Mendesain ulang produk atau jasa
dengan menggunakan metodologi yang disebut atribut pemetaan
2. Mendiferesiansikan ulang produk
atau jasa dengan menggunakan analisis rantai konsumsi dan proses yang unik
3. Segmentasi ulang pasar dengan
segmentasi berdasar perilaku
4. Membuat konfigurasi pasar yang
baru dengan mengubah batas-batas yang tidak menggeser pasar yang telah ada
5. Mengembangkan terobosan dalam
kompetensi atau area kekuatan persaingan yang akan memberikan keuntungan
kompetitif yang baru
C. ORIENTASI EKSTERNAL dan INTERNAL
Keingintahuan
dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi eksternal.
Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya - sumber daya pribadi
untuk mengidentifikasi peluang venture baru.
Orientasi
eksternal didapat dari :
a.
Konsumen
b.
Perusahaan yang sudah ada
c.
Saluran distribusi
d.
Pemerintah
e.
Penelitian dan Pengembangan
Orientasi internal didapat dari tiga tahap
penggunaan sumber daya internal :
1. Analisa konsep hingga bisa
terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan
2. Penggunaan daya ingat untuk
menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan
masalahmasalahnya
3. Rekombinasi unsur-unsur tersebut
dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat
konsep dasar bias dipraktekkan
Soal-Soal
- Jelaskan pengertian modal
dilihat dari segi sejarah!
- Apa saja sumber-sumber
modal berdasarkan kepemilikannya?jelaskan!
- Jelaskan mengenai
jenis-jenis modal!
- Bagaimanakah cara agar sutu
ide bisa menjadi peluang?
- Sebetkan langkah-langkah
penjaringan ide!
Jawaban
- Physical oriented dimana arti dari modal itu sendiri
adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih
lanjut”.
Non-physical oriented, dimana pengertian modal tersebut
lebih ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan,
yang terkandung dalam barang-barang modal.
- Modal
individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi
sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang
disewakan atau bunga tabungan di bank.
Modal
masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk
kepentingan umum dalam proses produksi. Contohnya adalah rumah
sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
- Modal
intelektual
Diwujudkan
dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai; pengetahuan
(knowledge), kemampuan (capability), ketrampilan (skill), komitmen
(commitment), tanggungjawab (authority)
Modal
social dan moral
Diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan,
sehingga dapat terbentuk citra.
Modal
mental
Diwujudkan
dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan tantangan yang dilandasi
keimanan dan ketaqwaan
Modal
material
Diwujudkan
dalam bentuk uang atau barang
- Ide
dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/ metode yang
lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi
kebutuhannya.
Ide
dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
Ide
dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara
melakukan suatu pekerjaan.
- Menciptakan
produk baru dan berbeda
Mengamati
pintu peluang
Analisis
produk dan proses produksi secara mendalam
Menaksir
biaya awal
Memperhitungkan
resiko yang mungkin terjadi
SUMBER
:
Lupiyoadi, Rambat. 2007, Entrepreneurship: From
mindset to strategy, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia
Suryana, 2006, Kewirausahaan dalam Pedoman
Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Salemba Empat. Jakarta.
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ide%20kewirausahaan&source=web&cd=2&ved=0CCQQFjAB&url=http%3A%2F%2Fstaffsite.gunadarma.ac.id%2Fwardoyo%2Findex.php%3Fstateid%3Ddownload%26id%3D11835%26part%3Dfiles&ei=-2dKT67TFc3HrQfY0eWpDw&usg=AFQjCNHYLgnwfS4yNT3ryPCwwCcI-KSabw
0 comments :
Post a Comment