BENTUK-BENTUK HAMBATAN KOMUNIKASI MASSA DITINJAU DARI SEGI SOSIOKULTURAL

Written By putrajunio on Sunday, July 20, 2014 | 9:06 PM

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh.....
Selamat siang semua,,,sehat dan sukses selalu dalam karier Anda. Disiang yang cerah ini Admin akan berbagi kembali dengan rekan-rekan pengunjung dan pembaca lewat sebuah artikel yang bisa anda baca untuk menambah dan memperkaya ilmu pengetahuan anda semua. Artikel ini merupakan lanjutan dari postingan Admin sebelumnya dalam rangka memenuhi janji  kepada para pengunjung dan pembaca yang berbahagia. Sebelumnya postingan Admin berjudul tentang hambatan komunikasi massa dari segi psikologis, nach untuk kesempatan kali ini Admin akan berbagi tentang hambatan komunikasi massa dari segi sosiokultural. Silakan dibaca dan semoga bermanfaat dan berkah buat kita semua. Amin....

Berikut bentuk-bentuk hambatan komunikasi massa dari segi sosiokultural :
a. Aneka Etnik
Belasan ribu pulau yang membenteng dari sabang sampai merauke merupakan kekayaan alam Indonesia yang tidak ternilai harganya. Tiap-tiap pulau di huni oleh etnik yang berbeda. Pulau-pulau besar, seperti pulau jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Papua terbagi menjadi beberapa bagian, dimana tiap bagian memiliki budaya yang berbeda.

b.  Perbedaan Norma Sosial
Perbedaan budaya sekaligus juga menimbulkan perbadaan norma sosial yang berlaku pada masing-masing etnik. Norma sosial dapat didefinisikan sebagai suatu cara, kebiasaan, tat krama dan alat istiadat yang disampaikan secara turun temurun, yang dapat memberikan petunjuk bagi seseorang untuk bersikap dan bertingkah laku dalam masyarakat (disarikan dari Soekanto, 1982: 194).
Norma sosial mencerminkan sifat-sifat yang hidup pada suatu masyarakat dan dilaksanakan sebagai alat pengawas secara sadar dan tidak sadar oleh masyarakat terhadap anggota-anggotanya.
Mengingat beragam norma sosial yang berlaku di indonesia, maka tidak tertutup kemungkinan terhadap pertentangan nilai, dalam arti kebiasaan dan adat istiadat yang dianggap baik bagi suatu masyarakat, dianggap tidak baik bagi masyarakat lainnya dan sebaliknya.

c.  Kurang Mampu Berbahasa Indonesia
Keragaman etnik telah menyebabkan keragaman bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari. Dapat dikatakan, jumlah bahasa yang ada di indonesia adalah sebanyak etnik yang ada. Seperti kita ketahui bersama bahwa masyarakat Batak memiliki berbagai macam bahasa batak. Masyarakat di Papua, Kalimantan juga demikian keadaannya. Jadi sekalipun bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang selalu kita ucapkan pada saat memperingati sumpah pemuda, kita tidak dapat menutup mata akan kenyataan yang ada, yakni masih masih adanya masyarakat Indonesia, terutama di daerah terpencil yang belum bisa berbahasa Indonesia. Hal ini dapat menyulitkan penyebarluaskan kebijakan dan program-program pemerintah.

Kita ambil contoh, suatu saat pemerintah akan mengeluarkan kebijakan baru yang harus segera diketahui dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.cara yang paling tepat dan cepat untuk mengkomunikasikan pesan itu adalah melalui media massa ( radio siaran ,surat kabar, dan televisi). Sesuai dengan karaktristik media massa, dalam waktu bersamaan pesan akan diterima oleh sejumlah besar komunikan. Masalah akan timbul manakala komunikan tidak bisa berbahasa indonesia, atau kemampuan berbahasa indonesianya minim. Ini berarti pesan tidak sampai pada mereka. Dalam menanggulangi masalah ini, pemerintah akan menggunakan aparat setempat atau para petugas penyuluh, atau para opinion leader untuk mengkomunikasikan kebijakan dan program pemerintah dengan menggunakan bahasa daerah setempat.

d.  Faktor Semantik
Semantik adalah pengetahuan tentang pengertin atau makna kata yang sebenarnya. Jadi hambatan semantik adalah hambatan mengenai bahasa, baik bahasa yang digunakan oleh komunikator, maupun  bahasa yang digunakan oleh komunikan. Hambatan semantis dalam suatu proses komunikasi dapat terjadi dalam beberapa bentuk.

Pertama, komunikator salah mengucapkan kata-kata atau istilah sebagai akibat bebrbicara terlalu cepat. Pada saat ia berbicara, pikiran dan perasaan belum terformulasika, namun kata-kata terlanjur terucapkan. Maksudnya akan mengatakan “ demokrasi” jadi “demonstrasi”; partisipasi menjadi “ partisisapi”; ketuhanan”jadi “kehutanan”, dan masih banyak lagi kata-kata yang sering salah diucapkan karena tergesa-gesa.

Kedua, adanya perbedaan makna makna dan penegrtian untuk kata atau istilah yang sama sebagai akibat aspek psikologi. Misalnya kata “Gedang”akan berarti”pepaya” bagi orang sund, namun berarti “ pisang” menurut orang jawa. Sedangkan kata “pepaya” untuk orang jawa adalah “ kates”.

Ketiga, adalah adanya pengertian yang konotatf. Sebagaiman kita ketahui semantik pengetahuan mengenai pengertian kata-kata yang sebenarnya. Kata-kata yang sebenarnya itu disebut pengertain denotatif, yaitu kata-kata yang lazim diterima oleh orang-orang dengan bahasa dan kebudayaan yang sama (Efendy, pada komala, dalam karlina, dkk, 1999).

e.  Pendidikan Belum Merata
Penduduk indonesia pada saat ini sudah mencapai 200 juta jiwa dan tersebar diseluruh pulau dan Nusantar. Ditinaju dari sudut pendidikan, maka tingkat pendidikan rakyat indonesia belum merata. Di perkotaan, relatif banayak penduduk yang dapat menyelesaikan pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi, tetapi di desa-desaterpencil, jangankan menyelesaikan perguruan tinggi kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan dasar pun relatif kecil. Ini adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari, namun amat disadari oleh pemerintah, sehingga untuk menanggulanginya pemerintah telah mencanangkan program pendidikan sembilan tahun.

f.   Hambatan Mekanis
Hambatan komunikasi massa lainnya adalah hambatan teknis sebagai konsekuensi penggunaan media massa yang dapat disebut sebagai hamabatn mekanis. Hambatan mekanis pada media televisi terjadi pada saat stasiun atau pemancar penerima mendapat gangguan baik secara teknis maupun akibat cuaca buruk, sehingga gambar yang diteima pada pesawat televisi tidak jelas, buram, banayak garis atau tidak ada gambar sama sekali. 

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

Ditulis Oleh : putrajunio ~ The Secret Blog

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul BENTUK-BENTUK HAMBATAN KOMUNIKASI MASSA DITINJAU DARI SEGI SOSIOKULTURAL yang ditulis oleh The Secret Blog yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Blog, Updated at: 9:06 PM

0 comments :

Post a Comment

The Secret Blog © 2014. All Rights Reserved.
SEOCIPS Areasatu